Tak terhitung berapa ratus hari yang kulewati tanpamu. Dalam sepi, kau kerap hadir menerpa sekeping kenangan yang kusimpan dengan rapi. Mengantarkan denyut kehilangan yang pernah meluluhlantak perasaan, sekalipun aku meminta agar ditangguhkan.
Hari itu ....
Semesta menjadi saksi ketika netra tak lagi membendung derasnya air mata. Bermuara memeluk gigilnya luka, pun seluruh perasaan yang tak ada guna. Aku terhempas, hancur lebur di antara ramai yang tersisa; seolah keramaian hanyalah ilusi belaka.
YOU ARE READING
Pedar
Short StoryIni hanyalah seikat kata dari hari-hari yang bertamu. Dari segala rasa yang terasa. Pun serpihan ingatan yang menimbulkan sesak di dada. Mungkin ini tidaklah istimewa. Namun, semoga menjadi manifestasi setiap wujud ketidaksesuaian yang mengurung kep...