Chapter 15

484 50 0
                                    

Chika menghela nafasnya, prakaryanya rusak karena dia tidak sengaja menjatuhkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chika menghela nafasnya, prakaryanya rusak karena dia tidak sengaja menjatuhkannya. Pikirannya buntu saat hari ini adalah hari terakhir untuk mengumpulkan tugas seni. Jika dia telat mengumpulkannya, bisa di pastikan jika nilai pelajaran seninya akan hancur. Chika menatap jam digital yang dia pakai di tangan kirinya, kembali menghela nafas dan tubuhnya lunglai bersandarkan kursi besi. Waktunya tidak cukup jika dia mengulang membuat prakaryanya.

"Hah!! Sialan!" umpat Chika sambil menghentakkan kedua kakinya, tangannya bersedekap sambil terus berfikir bagaimana dia bisa mengatasi masalahnya ini.

"Haishhhh!! Apa yang harus aku katakan pada Bu Nathalie??!!" Chika menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Wushhhh!!!!

Unicycle electric berwarna merah itu melaju melewati Chika, membuat gadis itu langsung menoleh ke arah si pengendara. Chika memicingkan matanya saat transportasi modern itu berbalik arah dan melaju ke arahnya. Dia bisa melihat jika Shan yang mengendarai transportasi tersebut. Shan berhenti tepat di depan Chika, masih berdiri di atas unicycle electric sambil tersenyum bodoh ke arah Chika.

 Shan berhenti tepat di depan Chika, masih berdiri di atas unicycle electric sambil tersenyum bodoh ke arah Chika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa?!" Chika melotot sambil bersedekap dada, moodnya masih memburuk karena prakaryanya yang rusak.

"Kenapa Tetangga galak sekali..? Tetangga sedang datang bulan yaa??" tanya Shan, kepalanya sedikit miring ke kanan sambil terus menatap Chika. Helm sepeda berwarna merah yang dia pakai sesungguhnya membuat Shan terlihat imut bercampur keren. Namun mood Chika benar-benar sedang di ujung jurang, keimutan Shan tidak memberi efek pada emosi gadis itu.

Chika berdecak, sesungguhnya dia sedang tidak ingin di ganggu. Namun Shan malah turun dari unicycle electricnya dan duduk di sebelah Chika. Laki-laki itu mencopot helm sepedanya, lalu membuka ransel dan mengeluarkan sebungkus biskuit coklat juga sekotak susu strawberry.

"Untuk Tetangga." Shan mengulurkan sekotak susu strawberry juga sebungkus biskuit coklat itu ke hadapan Chika. Bibir Shan tersenyum, entah pemuda ini sadar atau tidak jika gadis yang tengah duduk di sebelahnya ini sedang dalam mood yang tidak baik.

Helaan nafas terdengar dari bibir Chika, gadis dengan paras cantik itu melirik ke arah Shan, lalu dengan enggan dia menghadap ke arahnya. Shan masih dengan kedua tangan yang terulur memegang sekotak susu dan sebungkus biskuit, senyumnya mengembang. Chika mau tak mau menerima pemberian dari Shan, meletakkan kedua makanan itu di atas pangkuannya.

GOOD BOY || JKT48 Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang