okaeri naruto

275 26 0
                                    

Sasuke menatap para klien nya yang hadir dalam acara rapatnya.

"Jadi apa kalian semua setuju dengan ini?" Ucap sasuke.

Semua orang disana mengangguk setuju, diwajah mereka terlihat rasa puas akan usulan sasuke.
Setelah rapat selesai, mereka langsung bubar ketempat mereka masing masing. Begitu dengan sasuke yang langsung menuju mobilnya.

"Sasuke-sama apa ada lagi yang anda inginkan?" Tanya sekretaris sasuke.

Sasuke menggeleng pelan "tidak, kembali bekerja, iruka" ucap sasuke dingin.

Iruka mengangguk patuh lalu kembali ke ruangannya untuk melanjutkan pekerjaannya.

Sasuke berjalan sedikit cepat menuju mobilnya, lalu mengambil ponselnya saat dirasa ada yang menghubunginya.

"Tousan dimana kau, cepat jemput aku"

"Hm..tousan akan segera kesana"

"Kuharap tousan cepat datang karna aku sudah menunggu disini selama 10 menit!!"

Lebih memilih mematikan panggilan, sasuke segera masuk kemobilnya dan menuju sekolah.

.

.

.

.

.

Menma, menatap sang laki-laki yang mirip dengannya dengan tatapan kesal. Siapa yang tidak kesal jika orangtuamu terlambat datang untuk menjemput, ini sudah lebih dari 30 menit tahu!!.

"Kau lama sekali tousan!" Ucap menma.

"Hm maafkan tousan" ucap sasuke.

Menma mendengus lalu masuk kedalam mobil dan menutup pintu mobil sedikit kasar.

"Bagaiman dengan sekolahmu hari ini, kau tidak berbuat nakal bukan?" Tanya sasuke sambil menyetir.

Menma melirik tousannya lalu kembali menatap ponselnya untuk bermain game.

"Tousan pikir aku anak nakal yang berkelahi setiap hari?" Balas menma sedikit pedas. Maklum turunan sasuke makanya ucapannya bikin orang yang dengar sakit hati.

"Aku hanya menanyaimu bocah, lagipula aku ayahmu" ucap sasuke tak memedulikan ucapan anaknya itu.

Menma sontak menatap sasuke lalu tersenyum lebar, palsu "aku baik tousan sangat baik, bagaimana kabar tousan juga~"

Melihat menma dari kaca, mendengus pelan "konyol"

"Dan kau lebih konyol tousan" timpal menma.

Sasuke menggeram kesal "siapa yang mengajarimu seperti itu menma" ucapnya datar.

"Kaasan yang mengajariku"

"....."

Atmosfer dingin segera melingkupi mereka, sasuke maupun menma jadi canggung. Jadi mereka memutuskan untuk diam.

"Tousan"

"Hm"

Menma menatap jalanan tak minat
"Kapan kaasan akan kembali?" Tanya menma, nada bicaranya terlihat sedih.

Sasuke "...tousan tidak tahu menma"

Menma menghela nafas lelah, ia sangat rindu dengan kaasannya yang cantik itu, saat dirinya berumur 6 tahun dirinya terpaksa ditinggal oleh sang kaasan karna pekerjaan kaasannya yang harus dilaksanakan demi kepentingan masyarakat.

Ia ingat dihari kepergian kaasannya ia menangis kencang sambil memohon kaasannya untuk tidak pergi, membuat orang-orang disekitarnya menatapnya sedih. Namun ibunya hanya menatapnya  tersenyum lembut, sambil mengusap surai hitamnya, ibunya berkata "kaasan janji akan segera pulang jika pekerjaan kaasan sudah selesai nee menma, jadi belajarlah yang benar oke?"

SasufemNaru random{On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang