*cerita ini saia terinspirasi dengan salah satu drakor yang tak sengaja muncul di fyp tiktod saia
Seorang wanita berumur sekitaran 35 tahunan tengah menilai dirinya dipantulan kaca cermin, merasa apakah dirinya sudah pas.
"Kaasan, kau tak perlu melakukan hal seperti ini" ucap seorang anak perempuannya.
Wanita itu menoleh lalu tersenyum lebar "tidak bisa naruko, kaasan takut kau dibully disekolah baru mu nanti"
Naruko menatap ibunya memelas "ayolah kaasan, aku sudah senior high school! Dan apa ibu lupa kalau aku ahli dalam bela diri?"
Naruto, ibu dari naruko itu menggelengkan kepalanya "tidak tidak dan tidak, keputusan kaasan sudah mutlak, jadi sekarang ibu akan ikut kesekolah barumu "
Naruto menggenggam tangan naruko "yosh, ayo kita berangkat!! Sudah lama rasanya ibu tidak sekolah" ucap naruto senang.
Naruko yang melihatnya hanya tersenyum tipis 'tidak buruk juga sih'
Seakan ingat sesuatu naruko bertanya kepada ibunya "bagaimana kalau tousan tau jika ibu menyamar menjadi murid sekolah?"
"Tenang saja, ibu sudah dibantu oleh pamanmu. Apa kau lupa jika pamanmu adalah kepsek disekolah barumu?"
"...benar juga"
.
.
.
.
.
.
.
Seorang pemuda laki-laki dengan mata onix hitamnya hanya memandang sekitaran kelasnya dengan tatapan bosan, berharap ia akan cepat lulus dan keluar dari sekolah yang menurutnya membosankan ini.
Bukannya sombong tapi ia sudah tau semua materi yang ada disekolah ini, jadi tak heran ia selalu menjadi peringkat satu disekolahnya namun karna kepintarannya melewati albert Einstein itu, pemuda itu sering melewati jam pelajaran. Walau sudah ditegor dengan beberapa guru namun mereka mana berani? Mengingat ia adalah anak dari seorang donatur
"Sstt..sasuke lihatlah perempuan itu" bisik kiba
Sasuke mengikuti arah pandang kiba, dan yah ada segerombolan murid perempuan mungkin geng, yang tengah menggoda satu anak perempuan lainnya dan ia tebak bahwa perempuan itu menyukai dirinya.
Kiba menatap sasuke jahil "coba kau dekati perempuan itu sasuke, perempuan itu lumayan cantik"
Sasuke mendengus pelan "aku tidak tertarik kepada perempuan yang hanya mengincar harta" balas sasuke
"Ucapan mu nyelekit juga sasuke"
Shikamaru, pemuda itu menguap nganguk sambil menyenderkan kepalanya ke kursi "merepotkan, bukankah dari dulu sasuke begitu?"
Tiba tiba perempuan itu menghampiri meja mereka maksudnya meja sasuke.
"S sasuke-kun" ujarnya.
Sasuke hanya menatapnya datar, tak minat.
Perempuan itu semakin memerah pipinya.
"A ano.. a apakah sasuke-kun.. ingin jalan denganku seusai pulai sekolah nanti?" Tanya perempuan itu penuh harap.
"Tidak"
Perempuan itu sedikit terkejut
"Aku tidak menyukaimu, enyahlah dari hadapanku"" ucap sasuke mengusir perempuan itu.
Karna merasa dipermalukan perempuan itu langsung berlari keluar kelas, mungkin ingin menangis. 'dasar cengeng' pikirnya.
"Heh sasuke setidaknya jangan kau ucapkan kata-kata menyakitkan itu kepadanya" ujar neji yang tampak sibuk membaca buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SasufemNaru random{On Going}
القصة القصيرةhanya berisikan cerita singkat tentang SASUFEMNARU WARNING: Cerita ini murni buatan saya!! Jadi jika ada sedikit kesamaan cerita saya dengan orang lain mohon dimaklumi. don't like? don't read