obsession

94 12 1
                                    

Seperti biasa ketika hari libur sekolah tiba sudah menjadi kebiasaan bagi Sasuke Uchiha, remaja laki-laki itu bermain kerumah sang kekasih, Uzumaki Naruto.

Layaknya sepasang suami-istri, saat ini Sasuke tengah membantu Naruto yang sedang membuat risol mayonaise. Kata perempuan itu sih hitung-hitung membantu orangtuanya walau terbilang tidak seberapa.

"Naruto, habis ini langsung di goreng kan?" Tanya Sasuke sembari menatap Naruto.

Naruto mengangguk pelan "Sudah kubilang tidak usah membantuku Sasuke, kau diam saja diruang tamu" ucapnya merasa tidak enak.

Mendengar hal itu Sasuke mengulas senyum tipis " Ini murni keinginanku. Lagipula kau kan sering membantuku walau aku tidak mau" jawab Sasuke.

Naruto merasa terharu mendengar penuturan dari Sasuke.

Setelah beberapa menit berkutat di dapur, dan sekarang tinggal menggoreng semua risol mayonaise-nya.

Sasuke mengelap keringatnya tak lupa mengelap keringat naruto menggunakan tisu kering.

"Naruto, apa aku boleh duluan? Ada yang ingin aku beli diluar".

"Duluan saja Sasuke, sisanya biar aku yang urus" balas Naruto.

Sebelumnya Sasuke sempat mencuri ciuman di pipi kanan sang gadis kemudian melesat pergi.

"SASUKEEE!!!!!"

Sasuke menahan senyum geli setelah mendengar teriakan dari Naruto, satu hal yang ia sukai yaitu menjahili pacarnya itu.

Disaat merasa pandangan Naruto tidak menghadap kearahnya lagi, dengan cepat Sasuke berbelok ke ruangan samping.

Bohong jika dia ingin membeli sesuatu diluar, nyatanya tujuannya saat ini adalah ke ruangan pribadi gadis itu. Entah apa yang akan laki-laki itu lakukan.

Menutup pintu dengan perlahan, dengan dirinya yang masih diposisi berdiri membelakangi pintu. Si pemilik surai raven ini diam-diam tersenyum licik lalu menundukkan kepalanya.

"Hahahaha...fuck! I think i will crazy now"

Bahunya bergetar kecil, terdengar suara tawa tertahan dari mulut laki-laki itu, menahan rasa bergemuruh didalam hatinya yang bisa saja keluar sewaktu-waktu.

Mengingat tujuan awalnya datang kesini, menghela nafas pelan ia merogoh saku celananya lalu meletakkan benda kecil di salah satu sudut kamar sang gadis, yang ia yakini aman dari jangkauan pacarnya.

Setelah misinya beres, dengan bergegas Sasuke keluar dari ruangan Naruto dan memilih untuk menunggu perempuan itu selesai dengan acara memasaknya.

"Maaf Sasuke, jika kau menungguku terlalu lama" ucap Naruto sambil meletakkan secangkir kopi dan teh, disertai dengan beberapa kue kering.

Bukannya menjawab ucapan Naruto, pemuda bersurai raven itu malah melambaikan tangannya kearah Naruto. Seakan memberi isyarat kepada perempuan itu untuk mendekatinya.

Dengan patuh Naruto mengiyakan laki-laki tersebut lalu tak lama ia dibuat terkejut karna tiba-tiba Sasuke melingkarkan kedua tangannya tepat dibagian pinggang miliknya.

"Sasuke?"

Sasuke menuntun Naruto untuk duduk di pangkuannya "biarkan seperti ini, kumohon" ujarnya kemudian menelusupkan wajahnya ke curuk leher Naruto

Sontak perempuan dengan surai pirang terdiam mendengar ucapan--lebih tepatnya permohonan Sasuke. Sasuke itu tipe orang yang jarang memohon kepada orang lain, bahkan dengan muka songongnya--kata orang-orang ia berkata seperti ini.

'Kau pikir sesusah apa aku sehingga memohon kepada orang sepertimu?'

Jika Naruto di posisi orang tersebut sudah yakin ia akan menampar mulut laki-laki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SasufemNaru random{On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang