Prolog?

3 0 0
                                    

  Aku percaya, setiap yang terjadi di dunia ini atas kehendak yang maha esa. Rangkaian alur cerita hidup kita serta segala lika - likunya sudah di atur sedemikian mungkin dan sebaik mungkin.

Tugas kita hanya harus menjalaninya sebaik mungkin juga kan?

Tetapi jika rasanya alur yang dibuat tuhan terlalu rumit untuk kita jalani, bolehkah kita menyerah?

Ah, itu yang akan dialami anak perempuan ketiga di cerita ini. Ayo aku ajak kalian menemuinya. Sebelum itu aku peringatkan jangan terlalu berharap lebih, karena jika realita mematahkan harapanmu nanti kamu akan menjadi seperti Kumari hihi.

--

Di suatu sore ditengah pemukiman Ibu kota yang padat, seorang anak perempuan sedang menghabiskan waktu bersama ibunya dihalaman rumah. Menikmati secangkir teh dan pisang goreng bertoping keju.

"Menurut ibu apa hal paling menyedihkan?" tanya seorang perempuan muda berambut keriting.

"Ini bukan suatu hal, ini sebuah kalimat. Kalimat ajaib yang bisa menjadi sangat menyedihkan dan bisa menjadi kalimat yang membuatku kuat," jawabnya ibunya pelan.

"Boleh aku tau, apa kalimat itu,bu?"

"Tak ada yang abadi."

"Mengapa kalimat itu bisa jadi ajaib?"

"Akan ibu ceritakan setelah ini, siapkan teh hangat, dan tempat yang nyaman untuk kamu mendengarkan cerita ibu."

--

Halloo TeLo!

(TeLo = Teman Losweetie)

Kali ini, aku hadir lagi dengan cerita baru! Huft, maaf ya kalau cerita - ceritaku yang sebelumnya gak ada yang selesai alias kena writer block. But, i promised, this story will i write until ending! InsyaAllah!

Semoga kalian suka yaa dengan Prolog dari cerita ini.

Sekian, 03/08/2023
- Losweetie

Tak Ada Yang AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang