Persetan dengan apa yang di katakan orang, pokoknya aku akan menyebut ini;
K-E-N-C-A-N!!!
Yosh!
"Kau akan pergi dengan itu?"
Iya-iya, aku tahu aku cantik! Ayank giyuu-ku bahkan sampai gak berkedip melihatku yang baru keluar setelah setengah jam berdandan.
Demi keberhasilan 'kencan pertama' kami ini, spesial ku keluarkan kimono tercantikku yang di berikan oleh Nyonya Amane Ubuyashiki. Katanya ini hadiah selamat datang dari beliau. Awalnya ku pikir akan terus menyimpannya saja di dalam kotaknya karena kimono ini terlalu cantik dan tak sesuai dengan pekerjaanku sebagai Pemburu Iblis. Tak ku sangka akan berguna di saat-saat seperti ini.
Lihat, bahkan Giyuu yang jarang berekspresi aja, sampai tak berkutik melihatku. Wajahnya bersemu merah dengan bibir yang sedikit terbuka. Bahkan tatapannya tak lepas memandangiku sejak tadi.
Yah, aku paham, sih, ini jadi kayak adegan-adegan klise di Anime romance pada umumnya! Dimana si male lead terpesona oleh sang female lead yang biasanya berpenampilan kasual, kemudian menjelma menjadi cantik bak Cinderella begitu di permak.
Kurang lebih, begitulah adegan yang terjadi sekarang. Tapi, aku lupa satu hal;
"Kita akan sedikit mendaki, lalu memasuki hutan. Mungkin akan menyebrangi sungai juga jika di perlukan. Apa kau tidak masalah dengan pakaian seperti itu?"
...bahwa di dunia ini, gak ada sedikitpun bumbu-bumbu romance-nya.
Begitulah, khayalanku akan 'kencan pertama' yang romantis, pupus seketika.
"Aku akan segera kembali." balasku dengan tanpa pengelakkan lagi karena sadar ini terlalu memalukan. Segera aku kembali ke dalam dan mengganti kimono yang lebih santai.
oOo
Syukurlah perjalanannya tak begitu melelahkan. Karena lokasi yang di maksud Giyuu ternyata tak begitu jauh dari Markas Pemburu Iblis. Malah ku pikir ini masih satu kawasan, tapi Giyuu berkata bukan saat ku tanyakan. Ia bilang, ia sendirilah yang menemukan tempat ini.
Sebuah air terjun kecil di tengah hutan yang cukup rimbun. Di tepiannya terdapat satu batu besar yang mengingatkanku pada batu yang pernah di belah oleh Tanjiro saat latihan untuk menjadi Pemburu Iblis. Yah, kurang lebih sebesar itulah batunya. Hingga cukup untuk dua orang seperti kami duduk di atasnya.
"Apa di sini tempatnya?" tanyaku tepat setelah kakiku menapak pada puncak batu ini.
Untuk sampai ke sini, aku harus di gendong oleh Giyuu kemudian hanya dengan sekali lompat, kami sampai.
Tak usah tanyakan bagaimana kabar jantungku saat aku yang cuma remahan ini, di gendong oleh ayank Giyuu-ku! Karena sekarang aku lagi setengah mati menahan tubuhku supaya gak loncat-loncat kegirangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Sun Goes Down (DEMON SLAYER FANFIC)
FanfictionBercerita tentang Calliope, seorang gadis biasa berusia 19 tahun yang tahu-tahu nyasar ke dunia asing dimana Iblis dan para pemburu Iblis eksis. Sebenarnya bukan masalah besar andai kata Calli---sapaan akrab Calliope---di perkenankan bisa diam saja...