09 : Tersesat.

26.9K 1.9K 31
                                    

Sebelum membaca, jgn lupa vote, setelahnya kalo bisa tinggalin jejak dengan cara komen. Tandain juga typonya ya, revisi ga menjamin ceritanya bakal sempurna (≡^∇^≡)

Sekian terimakasii, selamat membaca!

...

Kalung silver berbando kupu-kupu muncul di leher jenjang putih milik Viona.

"Di dalam kalung itu terdapat semua barang yang Anda beli dengan poin, atau hadiah dari misi yang telah diselesaikan," terang Sistem.

Mendengarnya membuat Viona lantas mendengus kesal. "Kapan sih gue dapet misi? Lama banget."

"Kemungkinan besok."

Hm, seandainya ia bisa menyelesaikan semua misi, dirinya pasti mendapatkan banyak hadiah. Baiklah, kalau begitu Viona akan berusaha sekeras mungkin. Ia juga tidak bisa terus tinggal di mansion yang bagaikan neraka ini!

Viona yang awalnya cemberut tiba-tiba saja tersenyum lebar.

"Lo punya racun yang bisa buat organ dalam membusuk dalam beberapa waktu nggak?" tanyanya yang membuat Sistem mulai berpikir yang tidak-tidak.

"Untuk apa Nona?"

"Gue pengen bunuh semua tokoh di novel ini, biar nanti gue yang gantiin pemeran Protagonis wanitanya buat jalanin kehidupan baru."

Apa yang harus Sistem lakukan? Hal ini diluar dugaan. Nada bicaranya juga tidak terdengar seperti omong kosong belaka.

Sejak kapan jiwa Olivia yang menempati raga Viona begitu mengerikan? Perasaan dulu jiwa Olivia tak sekejam ini.

Awalnya Sistem tidak merasakan apa-apa, ia menganggap jiwa Olivia pasti memiliki sifat dan sikap serupa selayaknya anak remaja pada umumnya.

Namun beberapa hari bersamanya, Sistem menyadari ada yang aneh.

"Nona ingin melampiaskan amarah kepada orang tua Anda yang terdahulu dengan membunuh para tokoh di sini?"

Viona terperangah. "Lo emang selalu tau apa yang gue pikirin."

Rupanya, tebakan Sistem tepat sasaran.

"Lupakan kenangan buruk di masa lalu Nona, tidakkah Anda lelah memendam segala bentuk dendam?"

Dendam, seseorang yang sudah memiliki dendam pasti akan sulit untuk menghilangkannya. Dan jikalau dendamnya terbalas, ia tidak akan mendapatkan kepuasan sama sekali. Yang ada hanya rasa hampa.

"Ternyata lo tau banyak tentang gue ya? Cuma gue yang nggak tau lo siapa, jiwa tanpa raga? Atau jiwa yang lagi cari raga? " lontar Viona, senyuman lebar tetap terpatri indah di wajahnya, walaupun sedikit membuat orang bergidik ngeri saat melihatnya.

"Nona! Saya Sistem yang ditugaskan menemani Anda!" sanggah Sistem.

"Sistem sebuah hologram tanpa nyawa, sedangkan lo bertindak seolah lo itu jiwa yang pernah hidup sebagai manusia." Provokasi Viona sungguh hebat, ia mampu menyebabkan Sistem terdiam seribu bahasa.

Tidak mengherankan apabila semua orang selalu kesal berhadapan langsung dengan Viona.

Memandangi langit-langit kamarnya, Viona terkekeh kecil. "Kalo emang bener, jangan takut jujur ke gue. Gue nggak bakal gigit kok, kecuali lo cogan."

Merasa situasi sudah tidak mencekam, Sistem ingin kembali menanyakan sesuatu. "Apa Anda begitu membenci mereka, Nona?"

"Karna lo penasaran banget sama kisah hidup orang lain, gue ceritain dikit. Orang tua gue tempramental, mereka nggak segan-segan buat lampiasin amarahnya ke gue kalo mereka lagi dalam keadaan marah. Pas udah puas, mereka bakal bilang 'maaf, kami khilaf'. Alur hidup gue gitu terus sampe pindah ke raga ini, gue nggak bisa lawan mereka sama sekali." Diakhir kalimat, Viona tertawa keras.

Problematic Soul [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang