23 : Sejarah Kelam (Part 1)

17.5K 1.1K 10
                                    

Jangan lupa Vote, sama komennya ya! Tandain juga kalo ada typo. Sekian terimakasih, selamat membaca! 💐

...

Sejarah kelam serta kisah lengkap keluarga Gabriella.

Ular adalah lambang keluarga Gabriella pada jaman Kerajaan. Dahulu kala, keluarga Gabriella menyandang kedudukan tertinggi di Kerajaan.

Sayangnya, ahli waris keluarga Gabriella—Raymond mendapatkan kedudukan itu dengan cara yang tak terhormat.

Ia rela menghianati Kerajaannya sendiri demi berkerjasama dengan Kerajaan musuh yang menawarkan sesuatu yang menggiurkan.

Salah satu Tuan putri berparas cantik milik Kerajaan Agatsa dan sebuah gelar.

Kehausan akan kekuasaan lantaran terus direndahkan sedari dalu, kian membuat Raymond yang muak menjadi Ksatria rendahan kehilangan akal.

Ia adalah ahli pedang paling luar biasa di Kerajaan Vxan, tapi mengapa dirinya tak mendapatkan apresiasi dari siapapun? Raymond lelah terus hormat terhadap Raja yang memandang rendah keluarganya.

Tanpa memikirkan nasib rakyat, Raymond resmi tunduk pada Kerajaan Agatsa. Kerajaan musuh yang memang sedari dahulu sudah menargetkan Kerajaan Vxan yang memiliki banyak wilayah.

Berawal dari situ lah, sang Ksatria yang digadang-gadang sinar bintang Kerajaan Vxan menjadi penghianat. Raymond yang seharusnya melawan Prajurit musuh, berbalik menyerang Prajurit Kerajaannya sendiri.

Ia terus menghunuskan pedang yang berat tersebut pada Prajurit Kerajaan Vxan tanpa henti, melampiaskan amarah yang sudah lama terpendam dalam jiwanya.

Di akhir perang, Raymond menghadiahkan kepala Raja Vxan yang sudah dipenggal pada Raja Agatsa.

Raja Agatsa terkekeh dengan raut wajah puas. Tak menyangka ia akan seberhasil ini hanya karena seorang Ksatria rendahan.

Tidak ingin mengecewakan Raymond, Raja berkata. "Kau membuatku sangat puas Raymond, aku sebenarnya ingin memberikan gelar Marquess padamu, namun melihat kegigihan dan ambisi di dalam netra coklatmu ... Aku jadi berubah pikiran, bagaimana dengan gelar Duke?" lontarnya seraya menyeringai.

Kedua Tuan Putri serta Putra Mahkota yang mendampingi Raja di samping singgahsana terbelalak kaget.

Raymond yang sedang memperhatikan salah satu Putri Kerajaan Agatsa sontak tersentak dan langsung menundukkan kepalanya guna memberikan hormat. "Segala hormat saya pada Baginda Raja Agatsa yang mulia. Semoga Dewa matahari senantiasa menyinari Anda."

Mengerti dengan wajah penasaran Raymond, Raja Agatsa langsung melirik Putri keduanya—Florence yang terus dipandang oleh Raymond tadi. "Florence, majulah, lalu perkenalkan dirimu," titahnya yang sudah pasti tak boleh dibantah.

Gadis berparas cantik dengan surai coklat bergelombang serta manik hijau emerald yang memukau.

Semuanya mendadak berbisik dengan suara yang sedikit keras, mengatakan hinaan yang tentu dilayangkan pada gadis itu.

"Perkenalkan saya Florence Agatsa, Putri kedua dari Baginda Raja Agatsa yang mulia," celetuk Florence sembari mengangkat gaunnya pelan menggunakan kedua tangan. Kepalanya ikut tertunduk.

Raymond terpaku, enggan melepaskan pandangannya yang melekat erat pada sosok bidadari anggun di depan sana. Yang mungkin akan menjadi istrinya di masa depan.

"Ayahanda! Bagaimana dengan aku? Apa aku akan dibiarkan membusuk sendiri di sini?" rengekan kecil dari seorang gadis berpakaian mewah tersebut menarik antensi semua orang.

Problematic Soul [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang