Jangan lupa untuk vote dan komen ya:)
°
°
°
°
°
Happy Reading:)Sesampainya di sekolah Ayra memarkirkan motornya, setelannya Ayra berjalan meninggalkan parkiran menuju ke lantai 2 di mana ruang kelasnya berada.
Saat akan menaiki tangga yang ada di ujung lorong, Ayra yang mendengar ada seseorang yang memanggil namanya dan membuat langkahnya seketika terhenti.
"Ayraaaaaa!! Tunggu!!!!" teriak gadis mungil itu sambil berlari kencang menghampiri Ayra yang berdiri di ujung lorong.
Sambil mengatur nafas nya gadis mungil itu berkata "Ayra ish! Dari tadi di panggil-panggil ga denger-denger!" ucapnya sambil menatap Ayra dengan tatapan yang memancarkan kekesalannya pada gadis yang ada di depannya itu.
Bukannya takut sama kemarahan sahabat nya itu, Ayra malah tertawa gemes melihat ekspresi wajah milik Karina.
Ya, nama gadis mungil yang sedang melotot ke arah Ayra itu adalah Karina. Karina Jemima, gadis cerewet dengan sejuta tingkah absurd, selain cerewet Karina ini juga tipe cewek yang tidak bisa anggunly alias bar-bar.
"Iish ... aku tuh lagi kesal sama kamu ya Ayra!! Kok kamu malah ketawa sih, nyebelin banget," ujar Karina sambil berkacak pinggang.
Ayra pun berhenti tertawa dan berkata. "Ya udah, aku minta maaf ya Karina yang cantik~" bujuk Ayra sambil tersenyum manis ke arah Karina. Dan Karina yang sangat menyayangi sahabatnya itu tentu saja tidak bisa marah lama-lama sama Ayra.
"Ok, aku bakal maafin kamu tapi dengan satu syarat," ucap Karina sambil tersenyum misterius.
Ayra seketika memiliki firasat buruk, saat melihat senyuman misterius milik Karina"Sya- syrat?" jawab Ayra gugup karena sedikit takut dengan syarat yang akan di ajukan oleh Karina.
"Syaratnya adalah-" Ayra yang tak kunjung mendengar kelanjutan dari perkataan Karina pun sedikit kesal.
Karina yang melihat wajah kesal Ayra seketika tertawa, dia sangat suka menjahili sahabatnya ini.
Ayra yang kesal pun langsung melanjutkan langkahnya menuju ke kelas dan meninggalkan Karina yang masih tertawa sambil memegang perutnya itu.
Saat menyadari Ayra sudah tidak ada di depan nya, seketika Karina berhenti tertawa sambil celingukan mencari Ayra.
Saat menyadari dirinya di tinggal lagi oleh sahabatnya itu Karina langsung bergegas menyusul Ayra, tidak lupa dengan teriakan menggelar miliknya itu.
"Ayraaaa!!! Kok aku di tinggal lagi sih!!!" teriak Karina. Ayra yang mendengar teriakan Karina itu hanya bisa menggelengkan kepala, dia heran kenapa Karina suka sekali teriak-teriak.
Siswa-siswi yang mendengar suara melengking milik Karina itu pun tidak heran lagi, karena itu memang sudah menjadi kebiasaan dari gadis mungil itu.
***
Upacara bendera hari ini telah selesai, dan seluruh siswa maupun siswa langsung berhamburan keluar dari lapangan upacara. Ada yang kembali ke dalam kelas, ada yang meluncur ke kantin untuk membeli minuman, ada juga yang cuma duduk-duduk di lorong depan kelasnya.
"Ayra nanti kita pergi ke pantai yuk," ajak Karina pada Ayra, saat ini mereka sedang duduk di bangku ruang kelas mereka.
"Maaf Rin aku bisa, soalnya sepulang sekolah nanti aku harus bantu ibu jaga kedai," jawab Ayra dengan nada yang terdengar sedih karena untuk ke sekian kalinya dia menolak ajakan Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ayra [On Going]
Teen Fiction"Apa gunanya memiliki wajah cantik jika membuat kita menderita." _Ayra Binar Ayudisha_