06. Ara

61 33 73
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komen ya:)

°
°
°
°
°
Happy Reading:)

Kringg kringg

Terdengar dering alarm di sebuah kamar yang minimalis tapi terlihat sangat nyaman, kamar yang di dalam nya terdapat dua gadis mungil yang masih bergumul di dalam selimut. Mereka masih tertidur nyenyak di saat jam sudah menunjukkan pukul 06.20am.

Bahkan bunyi bising dari alam tidak menggangu tiduk mereka sama sekali, mungkin efek karena mereka bergadang semalaman untuk menonton drakor.

Tok tok

"Ayra! Karina! Kalian tidak berangkat ke sekolah?" Tanya wanita paruh baya itu sambil mengetuk pintu kamar milik putrinya.

Karena tidak mendapat jawaban, Ratna memutuskan untuk masuk kedalam kamar tersebut.

"Ayra, Karina ... Ayo bangun," ujar Ratna sambil menggoyangkan tubuh kedua remaja itu.

"Hmm ... Jam berapa sekarang Bu?" Tanya Ayra sambil meregangkan tubuhnya.

"Sudah hampir jam 07.00 am" jawab Ratna.

"Apa!!" Karina yang tadi masih tahap mengumpulkan nyawa, setelah mendengar ucapan Ratna tadi dia seketika bangun dari tempat tidur dan langsung berlari ke arah kamar mandi.

"Cepat Rin, gantian"teriak Ayra pada Karina yang ada di dalam kamar mandi.

Setelah membangunkan gadis-gadis itu, Ratna kembali turun ke dapur untuk melanjutkan acara masak nya.

*****


Sedangkan di sisi lain, di sebuah mansion megah bak istana kalo kata Karina, di dalam kamar mewah yang di dominasi warna hitam itu tampak sunyi.

Di atas ranjang yang berukuran king size terdapat seorang pemuda yang masih nyaman tidur di atas tempat tidur nya, padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.00 tepat.

"Tala bangun woy!! Lo ga sekolah haa!!" Teriak pemuda yang sudah lengkap dengan seragam putih abu nya itu dari tadi sudah menggedor-gedor pintu miliki sepupunya tapi sampai sekarang belum juga mendapat jawaban dari penghuni kamar itu.

"Belum bangu juga Wa?" Tanya wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di umur nya yang sudah memasuki setengah abad lebih.

Wanita itu menghampiri Dewa yang masih berdiri di depan kamar putra bungsu nya.

"Belum Tante, si Tala emang kebo banget!" ujar Dewa yang mulai kesal, karena usah nya untuk membangunkan Atalaric dari tadi tidak juga membuahkan hasil.

Ala yang melihat wajah kesal milik keponakan nya itu seketika tertawa kecil. Lalu tangan nya terulur untuk membuka pintu yang di kunci oleh pemiliknya itu, menggunakan kunci cadangan yang ia bawa tadi.

Dewa yang melihat Ala memiliki kunci cadangan seketika terbengong, "Tante kenapa ga bilang kalo punya kunci cadangan kamar nya si Tala!" Ujarnya.

"Kamu sendiri kan yang langsung nyelonong naik tanpa bertanya pada Tante,"

"Karena kamu ga tanya ya udah Tante diam saja," lanjut Ala sambil terkekeh geli melihat tingkah keponakan nya.

"Ish, Tante seharusnya bilang dong dari tadi. Aku bahkan udah hampir setengah jam berdiri disini!"

"Sudah-sudah, sana cepat bangunkan Atalaric nanti kalian terlambat,"

"Kalo sudah selesai cepat turun untuk sarapan," lanjut Ala, kemudian wanita paruh baya itu melangkah kaki menuju lift untuk turun ke lantai bawah.

My Ayra [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang