Jangan lupa untuk vote dan komen ya:)
°
°
°
°
°
Happy Reading:)Tak lama setelah Dewa turun, Atalaric memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum turun untuk sarapan. Atalaric memilih tidak masuk sekolah hari ini, dia masih belum bisa kalau harus bertemu dengan Ayra lagi.
Di bawah guyuran air shower, Atalaric kembali mengingat kenangannya bersama gadis yang berhasil mengambil hati itu.
Flashback on
Saat itu Atalaric masih duduk di bangku kelas 10, dan di umur nya yang ke-16 tahun itu kali pertamanya dia jatuh cinta.
"Ma! Mama." Terdengar suara remaja laki-laki yang sedang mencari keberadaan mamanya tersebut.
"Mama di dapur Ata!" jawab mamanya Ata hmm, Atalaric lebih tepatnya.
"Kamu mau pergi kemana sayang, kok tumben jam segini sudah rapi?" tanya Ala.
"Hmm, aku mau pergi ke toko buku dekat desa yang akan papa bangun anak cabang kantornya itu,"
"Kenapa harus pergi kesana, di sini juga banyak toko buku kan?" Ala menatap aneh ke arah putranya itu, tidak bisanya dia mau pergi ke tempat yang bisa di bilang cukup jauh dari tempat tinggalnya.
"Tala mau sekalian mampir ke rumah teman Tala Ma,"
"Teman?"
"Siapa teman mu itu nak, kenapa Mama tidak tau kalau kamu punya teman di sana?""Teman baru lebih tepatnya." Dengan mulut yang sedang mengunyah buah apel yang ia ambil dari meja makan, Atalaric tersenyum kecil saat mengingat senyuman gadis yang tidak sengaja ia temui di toko buku bulan lalu.
Dan mumpung hari ini hari minggu, jadi dia memutuskan untuk mengunjungi gadis itu. Entah kenapa dia merasakan sesuatu yang aneh terjadi padanya akhir-akhir ini.
"Tala! Kenapa kamu senyum-senyum sendiri seperti itu?" Ala yang melihat putranya yang melamun sambil senyum-senyum sendiri, membuatnya khawatir.
"Ekhm, tidak papa kok. Ya sudah, Tala berangkat dulu takut kesiangan,"
"Bye Ma." Atalaric melambaikan tangan nya dan pergi meninggalkan Ala yang menatap datar ke arah punggung Atalaric yang mulai menghilang dari pandangannya.
***
Atalaric memutuskan untuk mengendarai mobil sendiri, soalnya kalau minta antar sopir nanti takutnya gadis mungil itu tidak nyaman.
Walaupun belum punya SIM tapi Atalaric sudah sangat handal dalam membawa mobil, di umur yang baru 16 tahun ini.
Dia akan mengajak Arabelle pergi jalan-jalan hari ini, tapi dia belum tau akan pergi kemana, aneh bukan. Ingin mengajak jalan tapi belum mempunyai tujuan.
Atalaric memarkirkan mobilnya di depan toko bunga. Bukan, Atalaric tidak berniat membeli bunga atau semacamnya. Dia sedang menunggu Ara di depan toko bunga itu.
Tak berselang lama, muncul lah gadis cantik dari dalam toko bunga tersebut, dengan senyuman yang terukir di bibir mungilnya. Gadis itu pergi menghampiri Atalaric yang sedang duduk di khap mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ayra [On Going]
Teen Fiction"Apa gunanya memiliki wajah cantik jika membuat kita menderita." _Ayra Binar Ayudisha_