5: FEEL CONFUSED

2.2K 430 141
                                    

Lisa POV

"Kau belum tidur, honey?" Aku menoleh begitu mendengar pertanyaan yang di lontarkan istriku, aku yang tadinya bersandar pada head board langsung menurunkan tubuhku, mengubah posisiku menjadi berbaring.

"Ini aku ingin tidur honey." Ucapku, kini aku tidur sejajar dengan Jennie sambil menarik selimut, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul satu pagi? Cepat sekali, padahal rasanya aku baru melamum sebentar.

"Ada yang mengganggu pikiranmu?" Aku yang berbaring menghadap Jennie kini merasakan usapan tangan istriku pada pipiku.

"Tidak honey." Ucapku, begitu pulang setelah berkumpul tadi, aku memang langsung mengajak Jennie untuk beristirahat, tidak butuh waktu lama sampai Jennie terlelap, dia pasti sudah lelah seharian, sama seperti Nicole yang dapat tidur dengan cepat.

Dan aku memang memainkan ponselku sebentar setelah Jennie terlelap, namun karena kurang nyaman dengan cahaya ponsel yang begitu terang di kamarku yang sudah gelap, aku memilih untuk melamun sambil menatap langit-langit, memikirkan keputusan apa yang sebaiknya aku ambil, haruskah aku menerima tawaran Bambam tentang bisnis yang dia tawarkan tadi?

Mari sebut semuanya sebagai bisnis, ya meski bisnis ini beresiko besar, aku tidak mengerti kenapa Jackson menyetujui hal ini dengan mudah, begitu juga dengan Seulgi, dia tertarik bahkan bertanya-tanya berapa dana yang harus kami keluarkan per-orangnya? Rencananya kami juga akan membeli satu mobil balap untuk di sewakan, jadi nantinya kami juga akan mendapatkan keuntungan dari ini.

Aku bukan tidak memiliki uang untuk memberikan modal untuk bisnis ini, tentu aku memilikinya, namun jika bisnis ini berjalan lancar, artinya akan ada balapan liar lagi di sekitar kami, benar-benar bukan ide yang baik karena aku sudah bisa membayangkan betapa murkanya Jennie serta para istri teman-temanku.

Memang nantinya bukan kami yang duduk di balik kursi kemudi dan berlomba seperti dulu lagi, hanya saja itu artinya aku dan yang lainnya akan mengingkari janji yang kami buat pada istri kami masing-masing, aku tidak mau membayangkan bagaimana tangisan kecewa Jennie saat nantinya dia mengetahui aku kembali masuk ke dalam lubang yang sama.

Tapi sialnya Bambam dan Jackson menyakinkan ku jika kami hanya akan mengawasi dari jauh, kami tidak akan turun ke tempat balapan untuk sekedar mengecek apalagi mengikuti balapan, kami hanya membantu Namjoon, memberi modal lalu mendapatkan keuntungan, itu saja.

Namun yang harus kami lakukan adalah berhati-hati dengan ponsel kami, kedepannya kami pasti akan banyak membahas di grup, jadi kami harus rutin menghapus pesan-pesan disana yang entah bisa aku lakukan dengan baik atau tidak, Jennie tentu aku bebaskan untuk mengecek ponselku, dia juga boleh membaca pesanku dengan siapapun.

Berbicara tentang keuntungan yang akan kami terima, itu memang jumlah uang yang tidak sedikit, tapi kembali lagi, aku sebenarnya tidak terlalu memikirkan uang di hidupku, aku bersyukur karena aku dan keluargaku tidak hidup dalam kekurangan jika membahas tentang materi.

Tapi entah kenapa aku juga memikirkan teman-temanku yang nasib mereka tidak seberuntung diriku, mereka harus bekerja lebih giat untuk mendapatkan uang lebih, jika dulu saat kami menang bertaruh, kami akan mendapatkan banyak uang dengan mudah, namun keadaan sudah berbeda sekarang.

Kalian pasti masih ingat jika Bambam pernah meminjam uang padaku bukan? Sampai sekarang, beberapa kali Bambam sering meminjam uang padaku, tidak banyak, terkadang hanya lima ratus ribu atau satu juta won, biasanya dia meminjam di akhir bulan karena gajinya sudah habis.

Aku juga tidak menyalahkan, di kehidupan sekarang, rasanya tidak bisa jika kita hanya mengandalkan gaji pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya hidup semakin lama semakin tinggi, mencari sampingan memang adalah jalan terbaik yang bisa mereka lakukan.

KEEP YOUR PROMISES - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang