"oh jadi kamu itu Zozo! kamu berubah sekali. Dulu belum setinggi dan setampan ini. Jadi sekarang nenek tidak mengenalmu" ucap nek ijah sambil mengusap usap punggung Lorenzo.
Reza seraya tertawa ketika mendengar nama lorenzo dipanggil zozo.
Sekarang nenek ijah ikut bergabung duduk dimeja makan.
"oh ya zo. Ini nih pacar kamu itu waktu kecil toh cantik ya sekarang" ucap nenek ijah sambil terkekeh. Sedangkan Indah terlihat malu-malu.
Idih, batin Kaira tiba-tiba saja sewot.
"masa? Wah pacar tuan muda cakep juga ya" ucap Reza.
"kamu siapa ?" tanya Nek ijah.
"saya Reza Ryanza asis-"
"KAKAK. Kakak saya nek hehe" Lorenzo memotong ucapan reza.
"oalaaa masa? Kakak dari siapa? Kamu anak satu-satunya kok" ucap nek Ijah.
"dia itu sahabat baik aku banget nek. Jadi aku udah anggep dia kayak kakak" Reza hanya tersenyum mendengar penjelasan Lorenzo.
"oooh"
Gw dicuekin, Kaira kembali membatin.
Bruk bruk bruk
"Kairaaaaaa!"
Loh ko ada teriakan ibu?, ujar batin Kaira sebelum sadar bahwa ia sudah berada didunia nyatanya.
"ahh udah balik ya.." gumannya.
Waktu belalu begitu cepat. Setelah membantu ibunya direstoran sampai jam 20:00 Kaira pulang terlebih dahulu karena ia harus membereskan dan membersihkan rumah sebelum ibunya sampai dirunah.
Setelah selesai iapun membersihkan dirinya agar terasa lebih segar. Ia berbaring ditemoat tidurnya. Menatap langit langit kamar seraya pikirannya berjalan kesana kemari.
Mereka nyariin aku lagi gak ya?, pikirnya sebelum benar benar terlelap. Ia benar benar lelah.
"Kai!" Lorenzo membangunkan Kaira dengan lembut.
Kaira terbangun dan menyadari ada lorenzo dikamarnya. Eh-ini bukan kamarnya. Rupanya ia telah berada didunia lain lagi. Ia merasa sangat lelah. Baru saja ia tertidur untuk istirahat didunia nyata, kini ia terbangun didunia berbeda.
"Kamu udah sadar apa masih ngumpulin nyawa" tanya Lorenzo tepat didepan wajah Kai.
"emm- aku dimana ya?" tanya Kaira.
"ini kamar aku. Kamu ngapain tiba-tiba ada disini?" ucap Lorenzo yang menyadarkan Kaira kini tengah berada diatas tempat tidur yang sama dengan Lorenzo. Bahkan mereka berada dibawah selimut yang sama.
"Aaaaaak" teriak Kaira, Lorenzo berusaha menutup mulut Kaira dengan tangannya.
Kebiasaan banget ini bocah guman batin Lorenzo.
"sttt" pinta Lorenzo pada Kaira.
Kai pun menurut dan tak bersuara lagi.
"kamu mau kita kayak 2 hari lalu?" ucap Lorenzo.
"2 hari lalu?" tanya Kaira yang mencoba mengingat apa yg terjadi 2 hari lalu.
Ah itu ya, rupanya disini sudah berjalan berhari hari, guman batinnya ketika sadar akan perbedaan waktu.
"kamu ngapain ada disini? Tiba-tiba muncul tiba tiba teriak? Sejak kapan kamu ada ditempat tidur saya?" Lorenzo menncecar Kaira.
Klikkk
Belum sempat menjawab mereka mendengar pintu kamar Lorenzo dibuka seseorang.
Kaira terbirit-birit mencari tempat untuk bersembunyi dan lorenzo membantu menyembunyikan Kaira.
Akhirnya kaira terjatuh kebawah tempat tidur. Dan bersembunyi disana.
Sosok Nek ijah telah berdiri diambang pintu kamar sedang memperhatikan Lorenzo yang berwajah tegang.
Apa nenek melihatnya?, lorenzo begitu terlihat panik.
"zozo sudah bangun ? Kenapa? Apa tidurnya tidak nyenyak?" jawab nenek menghampiri Zozo (Lorenzo).
"eh nenek, hehe sejak kapan nenek ada disitu?" Lorenzo begitu terlihat panik ketika neneknya mendekat ke ranjangnya.
"nenek baru saja masuk ko ehhehe aduh ini ko selimutnya jatuh sih" Ucap Nenek Ijah seraya akan mengambil selimut yang terjatuh.
Lorenzo panik. Ia segera mengalihkan perhatian neneknya.
"eh nenek jangan ini biar aku saja yang ambil hehe, bagaimana kalau nenek menyiapkan aku sarapan? Hehe " lorenzo menahan tangan neneknya yang akan mengambil selimut.
"sarapan? Sudah ada tuh didepan" jawab neneknya yang coba ingin meraih kembali selimut yang jatuh.
"ahhh nenekkk jangan dong, ini biar aku saja. Ini jatuh karena aku. Jadi biar aku yang mengambilnya. Lagian nenek kan sudah tua nanti pinggang nenek sakit" Lorenzo kembali mencegah neneknya.
"Aishhh senang nya punya cucu ganteng yang perhatian. Hehe yasudah nenek masakin kamu air hangat ya?! Mau mandi kan?" ucap nenek ijah.
"aaaa iya iyaa benar aku mau mandi nek tolong ya! Maaf merepotkan" ucap Lorenzo dengan nada memelas.
Perlahan nenek ijah pergi keluar kamar lorenzo. Dengan sigap lorenzo segera mengunci kamarnya.
Meskipun dikampung, tetapi rumah nenek ijah terbilang paling bagus terumatama bagian kamar lorenzo. Karena sewaktu kecil ia pernah tinggal disana.
Huuh' lorenzo menghela nafas lega.
Kaira pun keluar dari tempat persembunyiannya dan duduk dipinggiran kasur sambil tubuhnya masih dibalut selimut untuk berjaga jaga bersembunyi lagi.
"aman?" tanya Kai pada lorenzo.
Lorenzo mengacungkan jempolnya.
"ini dimana?" tanya Kaira,
"ini rumah nenek saya, dan ini kamar yg dulu pernah saya tempati sewaktu kecil" paparnya yang ikut duduk dipinggiran kasur.
Berarti ada beberapa bagian cerita yang aku lewatkan. Harusnya sebelum kembali kesini aku mengecek webtoon terlebih dahulu, ujar bati Kaira.
"kamu belum jawab pertanyaan saya, kenapa kamu selalu menghilang? Dan muncul tiba-tiba? Kemana kamu pergi?" Lorenza bertanya dengan nada yang serius. Ia benar benar menatap Kaira dengan tatapan tajamnya.
"kamu mau kabur ya?" imbuhnya.
Kaira hanya menggelengkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Fiksi
Fanfictionsudah tau fiksi, susah dimiliki, knp malah jatuh hati? Jangan dibaca sama bocil ya😉