4

1.3K 51 0
                                    

Dika kembali ke mansion papanya , saat masuk ke dalam dia melihat papa nya yang sedang mengamuk besar .

" Akhhh bagaimana bisa hah " menghancurkan segala sesuatu yang ada di samping nya .

" Tenang sayang ada apa " ucap ibu tiri Dika .

" Saya bangkrut melody " terus terang sah kepala keluarga. Perusahaan nya di ambang kebangkrutan karena salah satu karyawan nya melakukan korupsi besar besaran dan penggelapan dana .

" Bagaimana bisa " melody kaget mendengar suami bangkrut. Bagaimana nanti , dia tidak ingin kehilangan semuanya dan jatuh miskin .

Dika hanya menatap papa nya tanpa ingin tahu bagaimana bisa papa nya bangkrut .

" Hey anak sialan , dari mana saja kmu " ucap nya nyalang kepada sang anak .

Dika hanya diam memilih tidak menjawab dan memilih melenggang pergi menuju ke kamar nya.

" Di mana sopan santun mu anak bajingan, oh shit " murka nya .

" Kita cari jalan keluarnya, tenang lah sayang " ucap melody menenangkan suaminya.

" Ada jalan keluarnya, meminta bantuan nona jenny "

" Dia wanita gila , mana mau dia memberikan bantuan tanpa imbalan apapun ataupun keuntungan apapun ". ucap melody kepada suaminya.

" Ya , nanti biar aku urus semuanya " setelah mengatakan hal tersebut javin melenggang pergi menuju ruang kerja nya .



" Halo nona jenny " javin menelepon seseorang di sebrang sana.

" Hm , ada apa tuan javin ? " . Ucap nya datar .

" Saya ingin meminta bantuan anda , untuk membantu perusahaan saya " ucap javin.

" Apa keuntungan saya membantu perusahaan anda yang di ambang kebangkrutan itu " nada mengejek yang di berikan jenny kepada javin .

" Putra saya" ucap javin dengan mudah .

" Baiklah bawa dia kemari besok dan saya akan membantu perusahaan anda " sambungan telpon tersebut terputus secara sepihak oleh jenny.

" Kita bertemu lagi baby "











Keesokan harinya

" Ayo ikut papa Dika " tangan javin menyeret Dika untuk tidak memberontak dan mengikutinya.

" Aku tidak mau lepas pa " berontak Dika mencoba melepaskan tangan sang papa yang memegang erat pergelangan tangannya hingga lecet.

Dika tau bahwa dia akan di jual untuk membantu perusahaan ayah nya . Mana mau dia

Dengan susah payah dan di bantu beberapa pengawal akhirnya mereka sampai di mansion milih jenny Ruby Jane William.

Dika terus di seret hingga memasuki mansion tersebut.

Mansion milik jenny lebih besar dari pada milik ayah nya .

Jenny duduk di kursi single yang ada di ruang tamu sambil melihat tuan javin yang menyeret anak nya .

Brukk

Dika tersungkur di depan jenny

" Ini dia nona saya sudah membawa nya " ucap javin kepada jenny .

" Hm , kau boleh pergi perusahaan mu sekarang sudah membaik " ucap jenny

Javin pun pergi dari mansion itu meninggalkan Dika dengan jenny .

Dika mendongak menatap ke arah jenny , mata sipit tersebut membola kaget melihat wanita yang di tabrak nya kemarin.

" Kita bertemu lagi baby " smirk jenny menatap Dika .



" Lo " ucap Dika yang kaget bagiamana bisa ayah nya menjualnya kepada wanita yang iya katai kemarin . Oh sial sekali hidupnya.
Dika tidak tau bagaimana kehidupannya selanjutnya yang akan hidup bagaikan burung dalam sangkar emas . Jenny tidak akan pernah membiarkan ia melangkah keluar mansion ini.

" Akhhh gimana caranya keluar dari sini anjing " ucap Dika frustasi, bagaimana tidak sekarang dia di kurung di kamar yang sangat luas dan tidak di bolehkan keluar selangkah pun .
Dika meremat rambutnya hingga berantakan.

" Gw harus kabur gimana pun caranya " Dika menatapan sekeliling. Ternyata kamar ini memiliki balkon . Dika berjalan ke arah balkon dan mencoba membuka pintu balkon nya .

Tanpa Dika sadari ternyata ada cctv di kamar yang iya tepati .

Dan ternyata Pintunya tidak terkunci .

" Ternyata tuhan masih berpihak pada gw " ucap Dika senang .

Dika berjalan keluar dan memandang ke bawah . Kamarnya berada di lantai 3 .

" Anjing kalau gw lompat mati nih bangsat betul tuh anak ngurung gw di kamar yang tinggi banget " ucap Dika misuh² tanpa dia sadari ternyata jenny mendengar semua yang Dika katakan bahkan Dika lakukan.

" Kucing nakal " ucap jenny yang menatap layar laptop yang menampilkan Dika yang mencoba kabur . Jenny menunggu dika untuk kabur . Jenny sangat suka bermain main kejar kejaran seperti singa yang mengejar mangsa nya .

Dika berpikir bagaimana caranya agar dia bisa keluar . Ide pun muncul di benak Dika , ia menyambungkan semua kain yang ada di lemari dan hingga menjuntai ke bawah agar dia bisa turun menggunakan kain tersebut.

Setelah sampai ke bawah ternyata banyak bodyguard yang berjaga di semua sisi .

" Asu masalah 1 selesai tambah 1 lagi"
Dika pun berjalan mengendap-endap agar tidak ada yang tau .

" Anjirt luas banget nih rumah dari tadi gk Nemu Nemu jalan keluar asu asu " dika frustasi untuk kedua kalinya. Ia kebingungan bagaimana caranya keluar dari rumah ini .

Dika pun tetap berjalan untuk mencari jalan keluar dengan hati ² takut ketahuan dan berkahir di kurung lagi dia mana mau di kurung² kyk burung nya yang di kurung itu .

" Sial sial Sampek malam pun gk ketemu² nih jalan bangsat betul " Dika bingung mau kemana dia sudah dari tadi mencari tetap saja tidak ketemu .

" Sudah selesai bermainnya Kitty " ucap jenny yang tiba² datang .

" Asu malah Mak lampir yang datang " batin Dika yang nelangsa .

Lady SenoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang