23

524 26 0
                                    

" maaf nono janji gk main lari ² lagi janji " jari kelingking nya terangkat seolah-olah dia benar berjanji padahal nantinya akan di ulangi lagi jika tidak ada jenny .

Jenny mengendong kesayangan menuju ruangan khusus milik jeno , mendudukkan jeno di karpet berbulu yang tebal lalu menyalakan tv yang menyiarkan kartun kesukaan si kecil .

.
.
.
.

KANADA

Mansion megah di bangun di tengah² hutan yang berbatasan langsung dengan lautan .

Mansion tersebut sangat jauh dari perkotaan.
Jenny membangun mansion itu khusus untuk jeno sebelum kembali ke negara asal nya ya itu SPANYOL.

Hujan turun begitu lebat , dingin terasa di tubuh jeno yang kini sendirian tanpa jenny .

Kilatan petir membuat nya ketakutan satu satunya temannya adalah boneka kelinci yang di berikan jenny pada saat itu .
Tangan kecilnya memeluk erat boneka tersebut menyalurkan rasa takut yang amat dalam . Dia takut akan petir dan kegelapan , jam menunjukkan pukul setengah malam . Jeno meringkuk bersembunyi di balik selimutnya menunggu kedatangan jenny yang memberikan rasa aman kepadanya.

" nini takut nono takut hiks hiks hiks " tangisan si kecil mulai terdengar iya terus menyebut nini si boneka Kelinci nya itu.

Suara langkah kaki terdengar ingatan tentang film hantu yang ia tonton tadi membuatnya ketakutan.

Pintu terbuka menampilkan jenny yang sedikit basah , ia berjalan ke arah ruang ganti untuk mengganti bajunya setelahnya, ia kembali ke kamar melihat segumpal selimut yang bergetar.

Pikirnya ke arah baby nya yang belum tertidur, ia berjalan perlahan.

Jeno ketakutan mendengar suara langkah kaki mendekatinya, ada bayangan tangan berada tepat di atasnya .

Tarikan tangan itu membuat jeno berteriak lalu menangis kencang .

" hiks hiks tolong jangan sakiti nono , nono janji gk akan nyuri cemilan pedas lagi " matanya terpenjam erat .

Jenny yang melihatnya mulai kasian .

" Baby " panggilan itu menbuat mata jeno langsung terbuka, ia langsung melompat ke arah jenny yang untung nya jenny sudah sigap jika tidak mungkin mereka akan terjatuh.

" hiks hiks kakak hiks kakak kemana saja lama sakali tadi..tadi ada hantu hiks mau makan jeno " si kecil mengadu . Yang membuat jenny merasa gemas sendiri. Dia lebih suka dika yang seperti ini daripada berandalan.

" tidak ada hantu baby dah sekarang kita tidur ini sudah larut malam " jenny merebahkan tubuh dika dengan hati² seolah akan hancur jika tidak di perlakukan dengan hati hati.

Setiap harinya ada saja kelakuan jeno , seperti menganggu pelayan yang sedangkan memasak dengan cara menggoda memberikan kedipan maut yang berhasil membuat para pelayan gemas .

Tadi siang hujan turun begitu lebat tapi sore ini hujan sudah reda, jenny belum kembali dari kantornya.

Jeno memutuskan keluar rumah bermain lumpur yang ada di samping rumah . Mata sipitnya melihat beberapa katak melompat lompat yang berhasil mengalihkan perhatiannya. Ia pun menangkap beberapa kata yang ang yang ukuranya cukup lumayan besar ia menaruh katak tersebut di saku celanan nya . Kemudian ia kembali menangkap katak lagi yang mencoba lari , tak berselang lama suara mobil milik jenny datang .

Dika langsung berlari ke arah jenny sambil membawa katak yang ia dapatkan .

" Kakak .. kakak " teriak si kecil. Jenny menatap ke arah dika terkejut.

Bagaimana tidak muka nya sudah penuh lumpur baju yang berwarna biru langit itu juga penuh lumpur tangan nya celananya dan apa itu yang di bawa .

" kakak aku dapat katak besar ini " dika menunjukkan katak yang berhasil ia dapatkan itu yang membuat jenny menggeleng dan juga gemas . Senyum nya yang juga membuat mata nya ikut tersenyum sungguh jenny tidak akan membiarkan siapapun merebut senyum itu lagi.

" udah udah ayo sekarang mandi , lepaskan katak nya ." ucapan jenny berhasil membuat dika merenggut tak suka .

" tapi jeno ingin memelihara katak katak ini " ucap nya melas agar jenny menuruti keinginannya

Lady SenoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang