02. racun?

2.9K 151 7
                                    

"Katherine, kamu baik-baik saja?" Seorang wanita cantik dan menawan menghampiri Katherine yang sedang berbicara dengan sistem diakhiri kekesalannya pada sistem pertumbuhan cinta tersebut.

Katherine mengalihkan pandangannya pada orang-orang yang baru masuk kedalam. Melihat wanita tersebut membuat Katherine tersentak dan langsung berdiri. "Mom," bisiknya.

Katherine rasanya ingin menangis. Ibu Katherine di dunia ini sangat mirip dengan ibunya apalagi mata yang menatapnya dengan pandangan khawatir.

"Kenapa kamu menangis?" Melihat air mata yang jatuh di pipi putrinya membuat wanita itu dengan sigap menghapus air mata tersebut.

"Tidak apa." Ia membawa Katherine kedalam pelukannya dan menepuk pelan pundak Katherine.

Gerakan tersebut membuat Katherine menumpahkan segala keluh kesahnya. Tiba-tiba saja sampai di dunia yang ia saja tidak pernah dengar. Harus dihadapkan oleh suatu sistem dibenaknya. Dunia asing yang membuatnya harus beradaptasi dengan cepat. Kaku dengan istiadat dan tingkah laku yang berbeda dengan dunia asalnya.

Katherine tidak tau harus bagaimana menanggapi ini semua. Walaupun ada informasi singkat tetang dunia ini , bukan berarti dia dengan cepat beradaptasi.

Belum sampai setengah hari Katherine berada di dunia yang asing ini. Membuatnya takut akan adaptasi yang sangat berbeda. Takut akan hal yang salah. Takut karena tidak ada sosok ibu dan ayahnya di sekitarnya.

"Kenapa nona muda keluarga Cha menangis tersedu-sedu tanpa memperhatikan etika?"

Suara berat terdengar mendekat diiringi dengan langkah kaki yang tidak tergesa-gesa. Dia mengangkat tangan kanannya dengan ringan. Para pelayan yang berada di sekitar menundukkan badan dan melangkah keluar ruangan dengan tertib.

"Ayah?" panggil Katherine dengan bingung.

"Kenapa?" Lelaki paru baya itu masih terlihat menawan dengan sosok gagah. Sangat tampan.

Katherine langsung menggeleng pelan.

"Kamu enggan meninggalkan keluarga?" tanyanya sambil duduk di samping anak gadisnya. Suaranya seakan tidak peduli padahal ia sangat memperhatikan putri semata wayangnya. Putri yang ditunggu-tunggu kehadirannya serta saat kelahirannya sangat lemah membuatnya patah hati ditambah lagi dengan mengirimkannya ke istana.

Katherine mengangguk dengan tergesa-gesa. Walaupun dia kadang kesal dengan ayah aslinya yang terkadang bertumpuk pada pekerjaan dan ibunya yang selalu mengatur dirinya tetapi tidak pernah terpikirkan untuk pergi meninggalkan mereka. Hal demikian, karena mereka selalu ada didekatnya saat dia terpuruk dan tak pernah memukulnya berapapun dia nakal.

'Sistem 001, apa itu?' tanya Katherine penasaran setelah memperhatikan sebuah angka dan kalimat yang berada di atas kepala ibu dan ayahnya di dunia ini.

『Ini adalah pemberitahuan berapa persen mereka mencintai dan menghargai host. Host juga bisa melihat berapa persen mereka membenci host.』

Katherine yang mendengar penjelasan sistem, tidak bisa bertahan untuk tidak bertanya. 'Wow bagus. Apakah ini bisa digunakan oleh orang lain juga?'

『Maaf, sistem saat ini masih dalam proses. Hanya bisa untuk orang yang mempunyai hubungan dekat dengan host dan tugas utama saja.』

Katherine mencibir pelan. 'Dasar sistem tidak bermodal, bagaimana bila nanti ada orang yang berniat jahat?'

『Harap host untuk tidak menantang sistem, hp darah milik host akan dipotong 10 dari 1000, tinggal 990 hp.』Tanpa mendengar Katherine berbicara, sistem sudah berbicara kembali. 『Host bisa tenang karena sistem akan memberikan peringatan bila terjadinya hal yang membahayakan host.』

Katherine memfokuskan kepada kalimat sebelumnya. 'Sebentar-sebentar, bagaimana dengan hp darah? Bukannya tadi tidak ada? Kenapa tiba-tiba ada hp darah dan langsung di kurangi 10 hp?!'

『Harap host tenang, baru saja sistem pusat menambahkan ketentuan baru.』

'Apa? Ketentuan baru? Kenapa?'

『Karena host adalah orang pertama dalam simulasi sistem.』

Katherine langsung terbatuk, membuat orang tua disampingnya terkejut. Shirley, ibunya buru-buru menepuk pundaknya dengan pelan dan Cha Franklin, ayahnya mengambilkan air yang ada di meja.

"Kamu kenapa, nak?"

Katherine menggeleng pelan, menghembuskan napas secara pelan-pelan. Dia memperhatikan mereka berdua yang khawatir, membuatnya menggembungkan senyum manis di bibirnya. "Katherine cuman sedikit lelah aja, Bu."

"Kalau gitu kamu istirahat dulu, ibu dan ayah akan memberitahu koki untuk membuat makanan kesukaan kamu."

Katherine mengangguk pelan, mendengar kalimat dari ibunya. Ia mendudukkan tubuhnya di kasur empuk.

Mereka berjalan keluar dari ruang kamar Katherine. Tiba-tiba saja Cha Franklin berhenti melihat kembali ke arah kamar yang tertutup.

"Ada apa, suamiku?" tanya Shirley memperhatikan pandangan suaminya yang berdiam diri dengan pandangan yang rumit.

Cha Franklin, menggeleng pelan dan membawa istrinya berjalan kembali melalui taman yang ada di halaman putrinya.

"Aku hanya berpikir kalau Katherine sedikit berbeda."

Shirley yang mendengar gumaman suaminya, berpikir sebentar sebelum menggelengkan kepalanya setelah memastikan tidak ada yang berbeda dengan perilaku putrinya.

"Mungkin dia terlalu lelah, apalagi baru sudah mengikuti pemilihan putri di Harem." Mengingat hal tersebut membuat Shirley menghela napas dalam-dalam. Dia tidak ingin putri yang dia besarkan dan merawatnya dengan hati-hati harus terpenjara di istana yang megah.

Cha Franklin melihat pandangan sendu Dimata istrinya hanya bisa diam dan menepuk pelan tangan kecil yang berada di genggamannya.

"Jangan khawatir," bisiknya untuk dirinya sendiri. Mereka berjalan dibawah sinar matahari yang sudah terletak tinggi. Para pelayan hanya menundukkan kepala mereka berjalan dengan tertib dan teratur.

***

Katherine hanya bisa berdiam diri dengan bosan, mengambil buku yang berada di dekat meja. Hanya menemukan bahwa kata-kata tidak begitu sulit untuk dibaca dengan adaptasi cepat dari sistem.

Tidak adanya handphone atau alat teknologi membuatnya sangat bosan. Sebagai salah satu manusia yang bergantung pada teknologi, termasuk handphone membuatnya merasa tidak ada guna.

"Nona muda, makanan telah siap." Katherine mengalihkan pandangan pada makanan yang sedang disajikan oleh para pelayan.

Ia melirik pelayan yang berada di dekatnya, pelayan yang telah berada disamping sejak dia bangun. Berdasarkan informasi yang diberikan sistem padanya, pelayan tersebut bernama Anita yang dibawa langsung oleh pemilik tubuh dari tempat pengasingan tiga tahun lalu dan ibunya menjadikan kepala pelayan disampingnya.

Nilai kesukaan hanya 20 persen dan nilai kebencian 40 persen. Katherine yang melihat nilai kebencian lebih besar daripada kesukaan mendengus pelan. Padahal pemilik tubuh menganggap pelayan tersebut sebagai teman, tetapi Anita ini bukan hanya tidak memandang majikannya tapi juga bertingkah seperti seorang majikan dibelakang Katherine.

Dasar muka dua, batinnya melihat senyum dan tingkah Anita yang hormat, tertib dan disiplin.

Katherine memakan sup daging pedas yang menurutnya enak dari pandangan pertama melihat.

Sebuah suara sistem tanpa perasaan terdengar, 『Harap host untuk berhati-hati karena sup daging pedas beracun.』

"Uhuk."

Selir Kesayangan Yang Mulia KaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang