Story 6

1.2K 94 13
                                    

Matahari mulai naik, menandakan datangnya pagi. Bulatan besar yang terang benderang muncul dari arah timur, tergantung tinggi di langit berusaha mengalahkan gedung gedung pencakar langit yang menjulang tinggi.

Sinarnya yang terang menerpa dedaunan, perpaduan sinar matahari dengan tetesan embun pagi yang masih tersisa, terkadang Kilauan itu memancarkan warna pelangi yang sangat memanjakan mata.

Di sebuah rumah mewah layaknya mansion milik elemental brother yang bisa di katakan jauh dari pemukiman kota, ya_jauh di hutan sana terdapat mansion yang mewah.

Burung berkicau di atas dahan pohon, angin sepoi Sepoi yang sejuk, jauh di depan sebuah mansion terdapat kita yang sangat moderen untuk era ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"TTM!!!!"

tak jarang di rumah elemental di sambut dengan suara membahana dari solar yang sudah seperti kebiasaannya untuk berteriak tak jarang saudara nya langsung terbangun.

Dan aksi TTM dan solar pun segera di hentikan oleh gempa, gempa selalu bangun lebih awal dari saudara nya yang lain, membangun kan saudara nya untuk shalat subuh tetapi setelah mereka selesai shalat mereka langsung melanjutkan aksi tidur nya, dan berbeda dengan gempa dia setelah shalat langsung membereskan rumah dan memasak untuk saudara nya yang lain, dan dapur juga menjadi wilayah kekuasaan nya.

"Ga bisa diam ya?"Tanya gempa yang sudah berada di depan TTM, dan aura gelap di belakang gempa serta tak lupa panci legendaris nya.

Duagh

Duagh

Duagh

(Anggap aja suara panci yang di pukul ke kepala V:)

Gempa yang sudah habis kesabaran pun memukul kepala mereka ber tiga dengan panci legendaris nya, solar pun menuruni tangga dengan seringai puas nya.

"Haduy, kepala ku yang tampan ini rusak" ringis seorang yang memiliki Iris biru sapphire pemuda tersebut bernama Taufan.

"Heh!, Lu kira lu doang kak fan!" Balas seorang pemuda yang memiliki Iris merah api bernama blaze.

"Duh kak gem galak ih!" Ringis pemuda lainnya yang mempunyai iris hijau zamrud yang bernama thorn.

"Haha..."tawa nisata solar

"Ade durhaka kau sol!" Sahut blaze yang tidak terima di tertawaan oleh adik laknat nya yang memiliki Iris silver dan disertai kacamata visor nya.

"Wlee.... Siapa suruh gangu solar yang tampan ini huh" jawab solar sangat narsis di sertai nada angkuh nya kepada kakak nya blaze.

"Udah udah! Sebagai hukuman kalian ber tiga bersih bersih rumah! Gw ga mau tau! Kalo ada yang masih ga bersih jangan harap bisa makan!" Ucap gempa yang menengahi pertengkaran mereka yang tidak berfaedah.

"Dan solar, bangunin kakak kakak mu yang masih tidur sana!" Titah gempa

"Aye aye kapten!" Solar pun memberi hormat layaknya sedang bermain bajak laut.

Lightning dark story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang