05.

9 2 0
                                    

Selamat datang kembali!

***
Pagi hari ini, adalah hari pertama Arra masuk sekolah di smarinda, ia sangat bahagia sekali. Bahagia bisa bersekolah di smarinda dan bahagia akan selalu bertemu dengan Dikka itu.

Arra tidak lupa untuk tersenyum dengan sangat manis dan tidak lupa untuk mengaca dan memberi sedikit pewarna di bibirnya itu.

"Udah deh, cantik!" ucap Arra dengan semangat. Jadi engga sabar deh buat ketemu sama Dikka." sambung Arra.

Arra sudah siap lalu ia keluar kamar dan langsung pergi menuju ke meja makan, sedari tadi ibu dan ayahnya sudah menunggunya.

"Ya Allah kamu ini Ra, rok nya terlalu pendek dan baju kamu ketak banget, sih." ucap ibu Arra.

"Ketat darimana sih, bu? Lagian baju besar tuh gaenak." jawab Arra yang langsung duduk itu.

"Udah-udah biarin aja bu."

Keadaan di meja makan itu pun, sangat hening sampai mereka semua selesai.

"Arra berangkat sekarang ya bu. Upacara soalnya." ucap Arra dengan buru-buru.

"Iya, hati-hati ya. Belajar yang bener ya di sekolah yang barunya." ucap ayah dan ibunya itu.

Arra berangkat naik angkot, udara di pagi hari di kota Bandung ini sangat sejuk sekali, hingga Arra menyukai naik angkot dan tidak lupa jendelanya di buka sedikit, agar ia terkena angin sepoi.

Gerbang sekolah smarinda belum di tutup, Arra menghela napasnya dengan dengan pelan, akhirnya ia sudah sampai di sekolah smarinda.

Ketika Arra sedang berjalan dengan santai, tiba-tiba ia melihat Dikka yang sedang sibuk itu melatih kembali petugas upacara hari ini.

"Dikka!" teriak Arra dan ia menghampiri Dikka.

"Pagi Dikka, akhirnya kita ketemu lagi, ya." ucap Arra dengan tersenyum.

Dikka tidak menjawab sapaan dari Arra, akan tetapi ia melihat dari atas sampai bawah.

"Rok lo engga ke pendekan?" tanya Dikka.

"Eh? Engga kok, Dik. Kenapa?" ucap Arra langsung melihat roknya.

"Dikka! Aku cariin malah udah di sini aja kamu." ucap Razael.

"Maaf ya, El. Ini aku ngelatih mereka lagi, masih ada sedikit kesalahan." jawab Dikka.

Razael langsung menganggukan kepalanya, lalu ia tersadar jika ada di sebelahnya itu ada Arra.

"Lho Arra? Udah tau kelasnya belum? tanya Razael, yang baru sadar jika Arra di samping Dikka.

"Eh belum nih, El."

"Yaudah aku anterin kamu ke kelas ya? Soalnya Dikka lagi sibuk banget, nih." ucap Razael pada Arra.

Arra yang tadinya tersenyum dengan sangat manis, sekarang berubah menjadi senyuman pahit.

"Yaudah deh boleh."

"Aku mau nganterin Arra dulu ya, Dik? Abis itu, aku langsung kesini lagi." ucap Razael pada Dikka.

***
Mereka berdua berjalan berdampingan, akhirnya mereka berdua sudah ada di depan kelas Arra.

"Ra, ini kelas kamu ya. Kalau kamu butuh apa-apa kamu bisa ngechat aku kok. Oh iya, semangat ya Ra. Yaudah aku ke lapangan lagi, ya." ucap Razael lalu meninggalkan Arra sendirian.

"Gimana sih? Aku kan belum kenal sama anak sini, kok main di tinggal aja?" ucap Arra dengan pelan. Lalu, ia masuk ke dalam kelas barunya itu.

"Permisi, aku anak baru di sini." ucap Arra dengan berhati-hati, karena kelasnya ini sedang heboh dengan sendirinya.

"Oh Arra, ya? Sini Ra, duduk sama aku aja." ucap ketua kelasnya itu, yang bernama Sherlla.

"Eh, iya." jawab Arra dengan sopan.

"Kenalin, nama aku Sherlla. Semoga kita bisa menjadi teman baik, ya?" ucap Sherlla dengan tertawa kecil.

"Iya Sherlla. Aku juga harap kita bisa menjadi teman."

Baru beberapa menit mereka berkenalan, mereka berdua langsung akrab, tidak hanya Sherlla, tetapi semua yang berada di dalam sudah akrab dengan Arra.

Ketika mereka sedang bercanda ria, ternyata sudah ada panggilan dari anak osis dan kepala sekolah menyuruh mereka untuk turun ke lapangan.

"Lanjut nanti aja, deh. Kita ke lapangan dulu ya." ucap Sherlla.

"Ayo Ra, jangan malu kita semua kan temen." lanjut Sherlla yang mengajak Arra.

***
Payung Teduh sampai di sini dulu, ya! Selamat membaca dan jangan lupa buat vote!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Payung Teduh.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang