eps 17

0 0 0
                                    

*Di depan pohon besar

Karin: Zia cukup!!
Zia: bu Karin?
Karin: iya ini ibu, ibu udah selamat kok, jadi hentikan ya
Zia: tidak bisa, saya harus menemukan dalang dari semua ini

"Zzt.., portal pun muncul"

Zia: bu Karin pulang saja, saya akan membereskan semua masalah ini
Nova: lu mau ngeberesin ini sendirian?
Yusuf: nggak, gw juga mau
Aleta: lu nganterin bu Karin pulang aja Nov, terus balik lagi
Dea: bu Karin nggak usah khawatir, insyaallah semua masalah ini bakal selesai kok
??: baiklah, cukup dramanya
Karin: t..ternyata kamu!!
Fajar: ibu kenal sama brengsek itu?
Karin: iya, dia dulu mantan murid ibu, dia yang telah mengambil semua kekuatan ibu
Karin: namanya Diki Amanda
Diki: wah terimakasih banyak sudah memperkenalkan saya [Diki Amanda]
Tomi: dia kuat banget
Aleta: semua kekuatan itu ada batesnya, jadi lu jangan langsung ngeluh gitu
Yusuf: kita harus cari kelemahannya
Zia: ayo main lagi!!!*maju
Karin: Zia!!*maju
Nova: jangan bu!*menahannya
Nova: kalo ibu ikut nanti ibu kenapa napa, mending ibu pulang
Rifas: iya bu, ibu pulang aja*ngajak masuk portal
Karin: tapi kalian..*terpotong
Dea: udah bu nggak papa kok
Nova: bu Karin jangan khawatir*masuk

"Portal pun menghilang"

Diki: *mencekik lehermu. Anda akan kalah
Zia: khkkhkk!*memegang lengannya
Zia: cucu dari seorang Dewo Arham tidak akan kalah!*menusuk matanya pakai jari
Diki: argh!!!*mundur
Aleta: *menepuk kedua telinganya

"Pakk!"

Dea: lebok sia!!*memukul dengan petir (mampus kamu)

"Bughh! ctarr!!"

Diki: arhk! Sialan!!
Yusuf: mayan nguras tenaga juga ni
Fajar: tambah lagi dong musuhnya, kalo bisa sini lu lawan gw
Diki: *melemparkan bola asap

"Asap pun menyebar dengan cepat, seketika Diki langsung pergi"

Yusuf: malah kabur
Tomi: biarin aja dia kabur, kita bisa ngumpulin kekuatan dulu
Zia: huft...*menghela nafas panjang

"Mata hitam pun memudar, matamu pun kembali ke mata biasa"

Zia: astaghfirullah...
Fajar: lah si Naufal mana??
Yusuf: dia pergi sendirian, kayaknya dia udah tau harus kemana
Zia: "emang nggak berubah dari dulu, masih aja bertindak semaunya sendiri"
Zia: "hutan ini kan bahaya banget buat dia"
Yusuf: hm...
Dea: ini makan dulu, mumpung masi ada buah
Zia: kalian juga makan
Aleta: oh iya lu tau kelemahannya Diki?
Zia: kurang tau, tapi kakek gw tau banget
Zia: kakek bilang, si Diki harus dibunuh

"Hah?!!!"

Fajar: yang bener aja, apa saking bahayanya?
Tomi: Zia bener, kalo nggak dibunuh dunia ini bakal hancur
Zia: kita butuh waktu buat istirahat sama nyusun rencana

*Di pinggir sungai

Dea: eh katanya mau nyeritain asal topeng ini
Fajar: jadi tadi pas kita misah, kita tu masuk ke desa
Fajar: desanya aneh banget, semua rakyatnya pake topeng kucing ini
Fajar: ada yang jual juga
Yusuf: gw kira itu desa semuanya rakyat Jepang
Yusuf: lu tau sendiri kan ini topeng neko yang dari Jepang
Tomi: waktu kita nanya boleh lepas topeng atau nggak, ternyata nggak boleh sama sekali
Fajar: bayi aja pake topeng njir
Zia: lah??

*Di sekolah

Kapsek: saya mohon maaf sebesar besarnya pak [kepala sekolah]
Kapsek: saya akan bantu untuk mencari anak anak
Dewo: tidak perlu, hutan itu sangat berbahaya bagi manusia
Dewo: tidak ada manusia yang bisa kembali kehutan itu
Ningsih: apa kemungkinan wali kelas bu Karin akan kembali? [Ningsih neneknya Tomi]
Dewo: kalau anak anak itu bisa menyelamatkan bu Karin, pasti bisa kembali
Yani: aku pernah denger kalo dihutan itu tu ada desa kecil yang rakyatnya aneh
Yani: semua rakyatnya pake topeng gitu
Ningsih: Desa Kolomois

"Hah?!!"

Dewo: bukannya tu desa damai damai aja ya?
Ningsih: kalo dari internet yang aku baca, itu desa sekarang berubah drastis
Ningsih: katanya ada orang misterius datang yang langsung nyerang tetua disana
Yani: apa jangan jangan orang itu..*terpotong

"Brakkk!!!, Tiba tiba ada seseorang yang mendobrak pintu"

Karin: Diki!! Orang itu bernama Diki Amanda!!
Kapsek: bu Karin!
Nova: bu Karin tunggu!*masuk
Rifas: duh capek banget gw
Ningsih: Nova Rifas?!, Kok kalian bisa kembali?
Ningsih: dimana Tomi?
Dewo: Zia, Zia nggak papa kan?!
Yani: Yusuf gimana?!
Nova: tenang dulu, saya jadi bingung buat jelasinnya
Nova: anak anak yang lain lagi nyerang Diki, tapi Zia..
Dewo: Zia kenapa?!
Nova: waktu Zia bertemu sama pak Jino, dia berubah drastis
Nova: suaranya berat, dan semua matanya berubah jadi hitam
Dewo: matanya menjadi hitam? "Tapi Zia belum bisa mengendalikan BE sama sekali"
Nova: iya, dia langsung menyerang Diki tanpa aba aba
Dewo: aku harus nyusul Zia!*pergi
Yani: jangan!*menahannya. Kita sebaiknya menolong dari sini aja
Yani: kalau kita semua kehutan, semua masalahnya akan pindah kesini
Dewo: kamu mau cucu kita kenapa napa?!!
Yani: Dewo!*memegang wajahnya
Yani: kamu tenang dulu, kan kamu yang bilang tadi
Yani: kalo anak anak bakal baik baik aja
Dewo: tapi Zia..*terpotong
Yani: Zia pasti bisa ngendaliin mata BE nya
Yani: percaya sama aku oke?
Dewo: hm..
Ningsih: astaghfirullah...udah tua juga
Yani: ?!*melepaskan tangannya
Dewo: astaghfirullah..
Ningsih: CLBK ni nanti
Yani: diem ih*nyenggol
Kapsek: kalau begitu bu Karin istirahat saja
Kapsek: biar nanti saya bantu cari informasi

SHINING MIXEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang