• H A P P Y R E A D I N G •
***Plantation 3 - Grace Field - 2038
"Vanessa, Pakein!"
Anak kecil itu menghampiriku, Itu Emma. Tanpa cawet dan rok-nya, ia berlari padaku sambil menenteng dua benda yang kusebutkan tadi yang sudah basah di kedua tangannya yang gemuk."Ish—" aku meringis jijik melihat hal tersebut. "Emma? Kenapa cawet sama Rok-mu enggak dipake?" Aku yang sebenarnya sudah kesal karena dikelilingi banyak anak kecil yang lincahnya puooll!, Mencoba tersenyum manis.
Ya, walau sepertinya malah terlihat menakutkan karena aku tersenyum sambil melotot, terbukti ketika Emma menghentikan langkahnya dan menampilkan wajah takut bercampur bingung.
"Kak Nessa, Mayah?" Anak itu berujar dengan suaranya yang agak cadel, sembari menunjukkan wajah memelas, dan mengatakan julukan yang kusukai walau kami hanya terpaut setahun.
'Siyalan anak itu pakai senjata pamungkas.' aku menggeram gemas, melihat wajah Emma yang chubby dan nada bicaranya yang masih agak cadel membuatnya semakin imut.
"Tidak sayangku~ ayo ganti celana dalam dan Rok-mu, nanti masuk angin tempe-nya." Aku luluh, tapi kalau dia adikku di kehidupan nyata mungkin aku malah akan membentaknya.
Jahat emang aku.
"Tuh 'kan, Vanessa enggak mayah! Ayok sini!" Emma tiba-tiba berbalik dan berseru kearah pintu kamar. Aku, dengan wajah cengo menatap ke arah pintu.
Wajahku jatuh melihat pitik-pitik yang nasibnya sudah diatur itu, Ray dan Norman. Trio itu lagi-lagi membuat ulah. Terlihat dua pitik— anak laki-laki dengan warna rambut yang berkebalikan itu juga menghampiriku dengan menenteng celana panjang polosnya yang berwarna putih, membuat tititnya yang masih kecil bergondal-gandil diselangkangannya.
"Kalian, habis ngapin? kok basah begini?" Aku yang sudah diambang kekesalan, menekan setiap kata. Sembari menatap ketiganya dengan gelap, lubang hidungku melebar dan otot-otot wajahku terasa menonjol.
Mampus, kali ini aku tidak akan bernegosiasi. Kuadukan kalian pada Mama agar kapok!. Haha!
"Vanessa Jahat!"
"Makannya jangan polah."- Banyak tingkah.
Bersyukurlah kalian! Karena Mama Isabella hanya menasehati walau dari sudut pandang anak-anak artiannya berbeda. Tapi jika Mama Isabella adalah emak-emak indo yang merupakan ras terkuat di bumi. Kalian mungkin tidak akan di nasehati, tapi gebugki sampai trauma seumur hidup!
"Yah, es krimnya terbuang sia-sia dong…?"
"Enggak kok."
Malamnya, Trio itu datang kepadaku. Kami membentangkan beberapa selimut diantara dua ranjang yang dimasukkan ke sela-sela ranjang membuat kemah-kemahan, sedangkan sisanya dipakai untuk alas, bantal-bantal pun dimasukkan untuk- ya untuk bantalan lah!.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story In 2 World || The Promised Neverland × Oc
Fanfiction🐤... "Mama... apakah Mama ingin melihat seberapa brutal hewan ternak yang diberi otak?... Seberapa ganas mereka berjuang untuk mencari kebebasan?..." Aku bukan Vegetarian, tapi pernahkah kau membayangkan bagaimana jika kau berada di posisi hewan ya...