Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
˚₊· ͟͟͞͞➳ ❛i do❜ ♡.°୭̥
ー
"dokter yang dateng kemarin itu salah diagnosa. cewek gue hamil, dibilang nggak hamil sama dia." sae sedang menghubungi si dokter kacamata untuk membahas dokter gadungan yang menggantikannya untuk datang tempo hari.
"iya. setelah ditanya. katanya dia terlalu gugup sampai nggak bisa berpikir jernih. dia baru jadi dokter, jadi mohon maaf."
"hm."
"selamat atas kehamilannya."
"makasih."
lalu panggilan terputus. kali ini, sae mengetikkan nama manajernya untuk ia telepon. malas kalau harus mengetikkan pesan yang belum tentu bisa langsung di balas.
"bang. gue mau nikah secepatnya."
"mabok? pagi-pagi udah ngaco. nikah lo bilang? minimal cari cewek dulu lah."
"gue nggak setolol lo. siapin aja satu paspor lagi, datanya gue kirimin lewat chat nanti."
"hah!? pelan-pelan, you're dumb ass. lo beneran punya cewek?"
"tepatnya, gue ngehamilin cewek. trus si luna nyuruh gue balik ke spain. rencananya mau nikah di sana. bacotan netizen lokal agak nyeremin soalnya."
"KAMI PERSEMBAHKAN, ITOSHI SAE, THE PRODIGY ALIAS BAJINGAN ABAD INI—,"
"bacot. cepet siapin semuanya," sae langsung memutus panggilan, mendengus. ia menyingkir ke pojok dekat pintu keluar untuk mencegah orang lain mendengar percakapannya.
dari jarak ini, ia memperhatikan sera yang sedang menyantap taiyaki isi kacang merah dengan mulut penuh yang beberapa kali keluar asap karena suhu makanannya masih panas. pemandangan itu membuat sae tertawa kecil.
"bego," ia membatin lalu berjalan menghampiri sera.
"makan pelan-pelan," sae menyentil dahi sera dengan tenaga kecil.
si gadis cuma cemberut, sambil mengusap dahinya, sambil mengunyah makanannya dengan semangat.
"mau pesen lagi?" sae bertanya. sudah ada dua piring bekas kari yang sera habiskan. sae tak makan sama sekali, cuma memesan teh hijau.
porsi makan sera yang meningkat itu mengundang keterkejutan lainnya.
"nggak. udah penuh," sera menyentuh perutnya sendiri yang mulai mengeras, karena makan terlalu banyak.