1. Misi

5 6 1
                                    

The story begins…

Pria itu menatap potret gadis di depannya dengan pandangan sendu, ia tak pernah menyangka akan menghabiskan malam tahun baru ini dalam sepi. Seharusnya hari ini ia tengah duduk berjemur di pantai bersama gadis itu. Tapi manusia memang hanya bisa berencana, tapi Tuhanlah yang menentukan.

Kepalanya masih berdenyut nyeri saat ia mengingat pertengkaraan mereka. Siapa sangka, itu menjadi pertemuan terakhirnya dengan sang kekasih.

FLASHBACK

Ruang rapat BIN (Badan Intelijen Nasional)

Di ruang rapat khusus, beberapa agen terlihat sedang membahas mengenai misi pengambil alihan chip virus yang beraa di tangan mafia Jepang. Menurut intel, chip tersebut rencananya akan dibawa ke Korea minggu ini. Informan mengatakan bahwa para teroris berencana menjualnya pada kelompok pengkhianat Korea yang memiliki jaringan terbesar di Asia. Tidak hanya itu, mereka juga mempunyai akses yang sulit ditembus oleh pemerintah.

“Apa ini? Lee Ahra… mengapa ada agen cyber crime yang ikut dalam misi ini?” Heran seorang pria yang membaca serius map laporan di tangannya, dahinya sedikit berkerut setelah yakin gadis yang dimaksud adalah Ahra yang ia kenal.

“Jangan berburuk sangka, gadis itu menjadi kesempatan terbaik kita, Agen V…” Jelas seorang pria yang lebih dewasa saat Ia menyadari ekspresi tak setuju rekan kerjanya itu, di lehernya menggantung kartu identitas dengan nama Min Yoon Gi.

“Kenapa tidak kau biarkan aku saja yang turun?” Protes Kim Taehyung atau yang dikenal sebagai agen V.

“Kami tahu kau sudah lama berkencan dengan gadis itu, tapi mengertilah… ini keadaan mendesak. Untuk sementara kita hanya mendapat surat perintah pengawasan.” Jelas Jimin, pria itu masih sibuk dengan perangkat komputernya dan menatap Taehyung sekilas, meminta pengertian dan sikap profesionalisme darinya.

“Setidaknya, biarkan aku turun ke lapangan…”

“Agen V, bersikaplah profesional dalam hal ini!” Peringatan sang ketua tim membungkam Taehyung yang masih ingin berdebat.

—o0o—

Dengan langkah berat, Taehyung berjalan menuju cafe tempat ia akan bertemu kekasihnya. Hari ini juga, pria itu akan meminta penjelasan mengapa Ahra membatalkan perjalanan liburan mereka dan memilih ikut ambil bagian dalam misi ini.

“Oppa…” gadis yang tengah duduk disudut cafe itu tak meneruskan ucapannya saat ia menangkap ekspresi wajah Taehyung yang dingin.

Rambut panjang hitamnya sedikit bekibar saat pintu cafe menjeblak dan pria tampan itu berjalan mendekatinya sambil menatapnya lurus ke wajahnya..

“Kenapa? Kenapa kau tidak segera keluar dari BIN?!” Tanya Taehyung langsung ke pokok permasalahan.

Ia tak berniat untuk duduk di depan gadis itu dan menikmati kopi kesukaannya yang masih mengepulkan asap di atas meja. Ia tahu Ahra memesankannya sebelum ia datang.

“Aku tidak bisa…, aku janji ini misi terakhir dan akan keluar dari agensi kita segera.” Jawab Ahra menunduk, ia takut akan tatapan Taehyung yang terlihat mengintimidasinya. Ia justru tertarik pada tangan kanannya yang memainkan cincin pertunangan mereka.

“Kau terus mengucapkan kalimat itu dalam dua bulan terakhir… aku sudah bosan mendengarnya!” Dengan nada lelah, pria itu menghembuskan nafas berat.

“Oppa…”

Mendengar keraguan dari bibir kekasihnya, Ahra memberanikan diri menatap mata elang Taehyung. Ia terkejut saat menyadari bahwa pria di depannya kini tak lagi memiliki kesabaran untuk membahas hal ini, semua ucapannya tidak akan berhasil mengubah keadaan.

Takdir Rahasia VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang