Prolog

7.9K 593 14
                                    

"HUAAAAAAA LO PADA NGAPAIN NGEJER GUE ANJIR?!" Teriakan frustasi itu berasal dari seorang gadis yang memakai lingerie.

Dia harus senang atau sedih?

Senang karna bisa kabur dari pria yang menganggapnya jalang. Atau sedih karna harus menjadi buruan oleh anak buah dari pria itu.

Terdapat beberapa pria kekar yang sedang mengejar gadis itu di belakang.

"Sialan! Cowo anjing!" Umpat nya kesal.

Bagaimana tidak?

Tiba tiba saja, dia terbangun di bawah kurungan seorang pria. Dan lagi, pria itu memanggilnya jalang?

Marah? Tentu saja dia sangat marah!

Tapi kemarahannya bukan karna pria itu.

Dia marah karna tidak ada satupun ingatan yang muncul di otaknya!

Banyak sekali pertanyaan yang hinggap di kepalanya.

Kenapa dia bisa disini?

Saat ini dia sedang berada dimana?

Di sela sela larinya, gadis itu terpikirkan satu kata yang mungkin saja sedang terjadi padanya.

Transmigrasi.

Jika dia memang mengalam hal fantasi itu, seharusnya dia mengingat tentang kehidupan pertamanya. Dan alasan kenapa dia bisa sampai transmigrasi.

Tapi ini tidak!

Bahkan dia tidak tau namanya sendiri.

Dia seperti bayi yang baru saja lahir ke dunia dan tidak tau apa apa mengenai kehidupannya.

Tanpa dia sadari, ada 2 orang berbeda gender sedang menatapnya dari jauh.

"Nona, apa kau tidak ingin membantunya?" Tanya seorang pria pada gadis yang saat ini sedang menerbitkan senyuman anggun.

"Untuk apa? Alin harus menyelesaikan semuanya sendiri. Ini adalah kehidupan ketiga nya" jawab nya santai yang membuat pria itu menghela nafas.

"Nona, waktunya sudah selesai" ujarnya yang membuat gadis itu melunturkan senyumannya dan terdiam dengan tatapan rumitnya.

Tidak lama dari itu, gadis tersebut mengangkat kedua sudut bibir nya dan membentuk sebuah senyuman kecil.

"Ternyata sudah tiba ya" gumam nya lalu mengganti senyuman kecil itu menjadi seringaian.

Tak

Tepat setelah gadis itu menjentikkan jarinya, waktu menjadi terhenti.

Kini, semuanya menjadi hening.

Para pria yang sedang mengejar Alin menjadi kaku seperti patung.

Berbeda dengan Alin, gadis itu menghentikan lari nya saat menyadari ada yang tidak beres. Dia melihat di sekitarnya.

"Apa lagi ini Tuhan?" Gumam nya yang mulai putus asa.

Cling

"AAAAA!!"

Bruk!

Alin langsung terjerembab ke belakang saat kedua orang muncul secara tiba tiba di hadapannya.

"Ka-

Seorang gadis yang berdiri di depan Alin itupun mendengus sinis saat melihat Alin yang kini tidak sadarkan diri.

"Bawa dia Vin" titahnya.

"Baik nona" jawab pria di sampingnya. Lalu mengangkat tubuh Alin ala bridal style.

ALIN'S THIRD LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang