02

5.4K 575 67
                                    

Tandai typo✓
Happy reading~
___________________________

"Anjir gede banget ini" gumam Alin seraya meremas dada nya sendiri.

"Eh?!" Seketika Alin tersadar dari kekagumannya.

"QUESAA INI GIMANA?! KOK GUE JADI TELANJANG?! KALO ADA YANG LIAT GIMA-

"DIAM!"

Alin langsung terdiam saat Quesa membentaknya dengan nada kesal.

"Apa kau akan mati tanpa berteriak?"

"Maaf" cicit Alin menunduk sembari memainkan telunjuknya dibawah.

"Huft" Quesa menghela nafasnya berat.

Kasihan juga melihat Alin seperti itu.

"Kau ingin berpakaian kan? Lakukan dengan cara tadi"

Setelah mendengar ucapan Quesa, Alin menutup matanya.

Cling

Alin membuka matanya saat tubuhnya tidak lagi merasa hembusan angin.

Dia melirik penampilannya yang jauh dari kata modis.

Dahinya mengernyit, menatap aneh pada pakaiannya yang kini ia kenakan.

Ini bukan pakaian seperti di dunia pertama maupun keduanya.

Ini bukan pakaian seperti di dunia pertama maupun keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Penampilan Alin)

"Gue pake baju apaan dah? Kok aneh gini? Tapi ini cantik banget plis!" Ujar Alin dan diakhiri dengan seruan.

"Eh tunggu! Kenapa kepala gue ada tanduk nya?!" Seru Alin seraya menoel kedua telinga yang berada diatas kepalanya.

"Dan apa ini?! Bisa bisanya gue baru sadar! ternyata rambut gue warna ungu janda!"

"Padahal pas gue jadi anak anjing, gak ada warna ungu ungu nya!"

"Quesa! Nih warna janda datang nya dari mana anjir?!"

Sedangkan Quesa, perempuan itu hanya bisa menghela nafas malas saat melihat Alin yang berseru heboh.

"Saat ini kau hidup di zaman kerajaan" ujar Quesa tanpa menjawab pertanyaan bodoh dari gadis itu.

Alin yang mendengar ucapan Quesa hanya bisa melongo.

"Dari pada kau menampilkan wajah bodoh mu itu, lebih baik kau keluar dari hutan ini Alin"

"Kenapa? Males banget deh. Mending gue disini aja, lagi pula hutannya cantik" ujar Alin seraya merebahkan tubuh nya di rerumputan.

"Bangun Alin! Aku mengirim mu kesini bukan untuk menjadi beban! Setidaknya bergeraklah! Agar tubuh berbulu gempal mu itu sedikit mengurangkan lemak nya" seru Quesa kesal yang mampu membuat Alin melotot tidak terima.

ALIN'S THIRD LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang