01

5.8K 538 54
                                    

Tandai typo✓
Happy reading~
__________________________

Di suatu tempat, terdapat gumpalan bulu putih yang kini sedang meringkuk dalam tidur nya.

Gumpalan bulu tersebut membuka matanya dengan perlahan lalu berkedip beberapa kali guna menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam netra nya.

Tatapannya menelisik di sekitarnya dengan wajah bingung.

"Gue dimana?" Gumam nya, namun yang terdengar malah geraman.

Alin yang menyadari suaranya menjadi aneh itupun sontak langsung berdiri dan melirik ke bawah, tepatnya pada kakinya yang kini menjadi 4.

Alin tercengang.

Dia mengangkat salah satu kaki atau tangannya. Entahlah dia juga tidak tau.

Dan melihatnya dengan seksama.

Ini bukan tangannya.

Bahkan ini bukan tangan manusia!

Kenapa tangannya menjadi kecil dan berbulu?!

Dengan panik, Alin menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Lalu berlari cepat saat matanya melihat sebuah danau.

Dia berhenti di tepi danau.

Alin berjalan dengan perlahan dan menunduk guna melihat wajahnya.

Dan sedetik kemudian, dia melompat ke belakang karna terkejut.

Jantungnya berdetak sangat kencang.

Apa ini?

Dia tidak rabun kan?

Guna memastikan penglihatannya, Alin kembali mendekat ke air dan melihat penampilannya saat ini dengan wajah bodoh.

Dia mengangkat tangannya dan menyentuh wajahnya. Alin semakin dibuat kalang kabut saat bayangan di air itu, juga mengikuti gerakannya.

 Alin semakin dibuat kalang kabut saat bayangan di air itu, juga mengikuti gerakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Alin saat ini)

Seketika nafasnya menjadi memburu dengan mata yang melotot lebar.

"KENAPA GUE MALAH JADI ANAK ANJING?!" Teriak Alin kencang, namun yang terdengar hanya suara geraman saja.

"AAAAAA GAK MAU! GAK MAU JADI ANJING!! HUAAAAA" Alin menjatuhkan tubuh gempal nya ke atas rumput lalu menggelindingkan tubuhnya ke kanan dan kek kiri seraya menendang nendang kan kakinya.

"QUESA BANGKE!!" Umpatnya keras.

Merasa kelelahan, Alin beranjak duduk dengan wajah yang dipenuhi dengan emosi.

"Kenapa hidup gue menyedihkan banget sih?" Gumam nya.

"Pertama, gue masuk ke tubuh orang gila"

"Kedua, gue jadi lonte"

ALIN'S THIRD LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang