Selamat membaca!
.
.
.
.
.
Aura dominan yang sama kuatnya dengan milik sang suami, hanya terdapat sedikit perbedaan rasa yang diterima. Ketika Wang Yibo masih menjadi iblis gila, Xiao Zhan didominasi secara tak pandang bulu sehingga dia hanya bisa menuruti dengan patuh tanpa diberi sedikit pun kesempatan untuk menyuarakan keengganan. Sekarang, ketika iblis pada diri Wang Yibo lenyap---meski aura dominan tidak ikut lenyap---situasi dibalikkan dengan mudah seperti membalikkan telapak tangan. Xiao Zhan berperan seperti kepala keluarga yang segala ucapannya tidak boleh dibantah. Sementara kepala keluarga yang asli hanya berperan sebagai tulang punggung, mesin penghasil uang, sekaligus pemuas nafsu di ranjang. Selain hal tersebut, Wang Yibo tidak memiliki kegunaan yang penting.
Kini, ketika Xiao Zhan dihadapkan langsung dengan sosok yang memiliki aura dominan sama seperti Wang Yibo yang dulu, dia merasa kecil. Tubuhnya terguncang ringan secara alami, hawa dingin yang mematikan tertiup ke seluruh permukaan kulit sehingga dia tidak mampu berkutik. Tanpa sadar, kedua telapak kaki menekan lantai seiring emosi negatif berdatangan. Memaku pijakan kuat-kuat seolah dia telah menjadi penunggu tempat itu selama hidupnya.
Xiao Zhan bahkan menahan napas ketika sosok itu berjalan mendekat. Tatapan serius yang selalu mengarah kepadanya berhasil memacu debaran jantung ke tingkatan yang paling tinggi. Beruntung sang anak yang pada saat itu keluar dari bilik segera menjelma menjadi sosok penyelamat.
Xiao Sa mengayun langkah cepat ke arah Xiao Zhan sehingga dia lebih dulu sampai daripada Ye Mi yang berjarak dekat. Meraih lengan sang ibu yang mematung di tempat, menuntun langkah ke arah wastafel selagi Ye Mi berjalan keluar. Meski kaki fokus mengikuti instruksi Xiao Sa, arah pandang tetap tertuju pada punggung yang perlahan menghilang di balik pintu.
Mendapati hal tersebut, Xiao Sa tiada henti merasakan sesuatu salah yang bergerak-gerak tidak nyaman di hatinya. Segala jenis pertanyaan berdatangan, yang utama adalah apakah Xiao Zhan mengetahui secara garis besar sesuatu yang tengah mengikat dia dan Ye Mi?
Kecurigaan pasti telah tertanam pada diri Xiao Zhan, dalam artian masalah besar akan memorak-porandakan kestabilan hubungan asmara mereka. Xiao Sa melakukan hal yang sama seperti Xiao Zhan sesaat tadi, menahan napas ketika sang ibu mengarahkan tatapan tidak biasa yang terkesan akan menginterogasi habis-habisan.
"Xiao Sa …."
Xiao Sa benar-benar akan mati mengenaskan akibat ditelanjangi oleh tatapan mengintimidasi milik Xiao Zhan. Dia diam-diam merapalkan doa di dalam hati demi keselamatan jiwa.
"Bukankah lelaki itu …" ucapan Xiao Zhan berhenti sejenak, membuat jiwa Xiao Sa melayang menembus ketakutan tak berujung.
"Sangat tampan?" lanjut Xiao Zhan.
Mata yang sempat terpejam secara otomatis membelalak tidak percaya. Tidak pernah diduga sebelumnya jika kalimat seperti itulah yang akan keluar dari bibir sang ibu. Apakah itu artinya posisi Xiao Sa tidak aman? Bagaimana jika Ye Mi ditakdirkan menjadi ayah tirinya?
Haha … tidak lucu, Xiao Sa tertawa kering di dalam hati. Menolak semua kejadian tidak masuk akal yang berusaha merebut kekuasaan di kepala.
Sementara Xiao Zhan memanfaatkan kebisuan sang anak untuk mengingat kembali wajah rupawan lelaki tampan itu. Merekam di dalam otak supaya dapat diingat dengan mudah di kemudian hari. Lelaki manis itu tersenyum cerah sembari tanpa sadar membekap bibir, tampak seperti dunia indah bersama Ye Mi mulai tercipta di kepala. Dalam pandangan Xiao Sa, tindakan itu berhasil membuat matanya gatal hingga berakhir dengan menimbulkan luka berdarah-darah di hati. Dia tidak ingin sang ibu menciptakan fantasi liar bersama kekasihnya. Dengan demikian, dia segera membawa Xiao Zhan ke hadapan Wang Yibo untuk diadili bersama-sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM S.2 (YIZHAN)
FanfictionThe Gloom Season 2, jangan lupa mampir ke The Gloom Season 1 dulu. Tentang perjalanan hidup si kembar, Chen Yu dan Xiao Sa, dalam menggapai impian. Kebersamaan Chen Yu dan Xiao Sa harus terhalang oleh cita-cita. Keinginan untuk menjelajahi negeri or...