24

113 14 7
                                    


"Tolong beritahu aku sekurang kurangnya ada yang menjengukknya" Minju mencuba untuk menahan amarahnya "apa kau beritahu sesuatu kepada orang lain apa yang pamannya telah lakukan kepada dia?"

Wonyoung menggelengkan kepalanya dan menghela nafasnya. "apabila dia sudah keluar dari rumah sakit, aku dan beberapa temannya cuba untuk menjenguknya di rumah tapi pamannya mengugut kalau dia akan menelpon polisi jika kami datang semula ke rumahnya"

Minju berdiri dengan tangannya dikepalkan di sisinya "dan kalian hanya membiarkan dia disana? Knowing what he did to her before she had brain damage?!"

Wonyoung juga berdiri dan mengangkat kedua tangannya, merasa bersalah "aku tahu, aku tahu" dia menghela nafasnya berat dan menggelengkan kepalanya "aku cuma... Dengar– aku sudah setiap hari menyalahkan diriku tentang betapa bodohnya aku karna membiarkan perkara itu berlaku"

"bagus" Minju mencemooh, menyusuri rambutnya menggunakan tangannya dan berfikir sebentar "jadi... Did she really...?"

"Membunuhnya?" Wonyoung menghabiskan ayat Minju. Dia mengangguk, mengiyakan pernyataan Wonyoung. Kedua mereka mendudukkan diri mereka semula dan berpikir

"Jujurnya, aku berasa begitu" Wonyoung menggigit bibirnya "aku tidak tau... how she is, now, but he could get pretty violent. What if she shot him in self defense?"

"she shot him?" Minju menaikkan alisnya, yang dia tahu Yujin hanya dikenakan tindakan akibat membunuh dan mangsanya adalah pamannya

Wonyoung mengeluarkan hapenya dan menaip sesuatu. Dia menekan salah satu artikel dan membacanya "Gunshot wound to the chest fired from less than 12 inches away" dia membacakan artikel itu dan meletakkan hapenya di bawah

"oh my god" Minju menutup mulutnya "Apa yang akan mereka lakukan kepadanya?"

"You don't think they'll send her to jail, do you?" tanya Wonyoung seteleh hening untuk seketika

Minju menghela nafasnya, dia berdiri dari tempat duduknya dan menggelengkan kepalanya "tidak kalau aku menemui sesuatu untuk dijadikan bukti untuknya" katanya, melihat sekeliling dan menggigit bibirnya "You don't mind giving me a ride to her house?"

"tidak ada gunanya, rumahnya di penuhi dengan caution tape and warning signs"

"kalau begitu kau hanya perlu menghantar ku di belakang rumahnya supaya aku boleh masuk ke dalam" Minju tidak berputus asa, mengambil tasnya dan bergerak ke arah pintu rumah Wonyoung. Dia tidak menerima penolakan

"fine" kata Wonyoung mengalah, mencari di mana letaknya kunci mobilnya sebelum mengikuti Minju. Banyak pertanyaan bermain dipikiran Wonyoung






















"bagaimana kau tahu tentang Yujin?" Wonyoung bertanya, mereka dalam perjalanan ke rumah Yujin. Minju menjadi salah tingkah apabila Wonyoung menanyakan tentang itu kepadanya

"she's my... uh" Minju mendadak gugup, dia melihat ke arah jalanan di tepi itu sebelum membalas pertanyaan Wonyoung "My girlfriend"

The car nearly ran off the road when Wonyoung heard Minju's words. "Your what?"

"Girlfriend" Minju menggigit bibirnya

"tunggu, tapi bukankah dia yang... membaca pesan mu di sekolah and out you?"

Minju mengangguk

Wonyoung memberhentikan mobilnya di belakang rumah Yujin, berdekatan pokok besar yang berada di belakang rumah Yujin. Wonyoung mengkode Minju untuk tunggu sebentar

yellow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang