Bab 9

861 3 0
                                    


Tak lama kemudian, sikap arum tiba-tiba saja berubah, ia tiba-tiba mengajak semua teman-teman yang lainya untuk segera bergegas melanjutkan perjalanan menuju puncak cikuray, hingga hal tersebut membuat kaget yang lain, sebab mereka semua masih bersantai sembari menghabiskan makanan yang sudah disediakan. Akan tetapi arum terus memaksa seluruh temannya untuk segera melanjutkan perjalanan.

"Teman-teman ayo lanjutkan perjalanan aku sudah tidak sabar pergi ke puncak cikuray, banyak teman yang sudah menunggu di sana" ucap Arum

"Nanti rum, kita kan belum berkemas apalagi teman-teman masih ada yang makan, kita juga belum benahi tenda kita, tunggu beberapa menit lagi" ucap Joni

"Tapi semua teman-temanku sudah menunggu bang" ucap arum

"Teman siapa?? Kan kita di sini temanmu rum" ucap Joni

"Pokoknya aku harus berangkat sekarang bang" ucap Arum

"Mau jalan sama siapa?? Yang lain masih berkemas" ucap joni

"Sendirian bang" ucap arum

"Ngga boleh!! Tunggu" ucap joni

"Tapi bang" ucap arum

"Kita berangkat dari rumah bareng-bareng otomatis kita juga harus sampai puncak juga bareng-bareng!!" ucap Joni memberikan ketegasan kepada arum

Setelahnya raut wajah arum pun berubah kesal, sikap arum benar-benar aneh, padahal semua temannya mengehentikan perjalanan demi Kesehatan dia, tapi bisa-bisanya dia ingin ke puncak seorang diri, ia benar-benar seperti dikuasai oleh orang lain. Tasya pun mencoba menenangkan arum agar ia bisa kembali bersikap dengan bijak.

"Sudah rum, omongan bang Joni benar, kita berangkat bareng otomatis kita juga harus sampai ke puncak bareng juga" ucap tasya

"Tapi mereka sudah nungguin aku sya" ucap arum

"Mereka siapa??" tanya tasya

"Semua teman-temanku sya" ucap arum

"Mungkin itu hanya halusinasi kamu saja rum, tenangkan pikiran kamu dan tunggu teman-teman berkemas baru nanti kita lanjutin perjalanan" ucap tasya

Arum pun hanya mengangguk saat mendengar ucapan tasya. Seluruh teman yang lain pun bergegas untuk merapikan tenda dan semua perlengkapan memaskan yang digunakan sebelumnya. Setelah semua selesai, mereka pun kemudian melanjutkan perjalanan menuju puncak cikuray. Aanehnya, arum selalu ingin berjalan paling depan, ia ingin menunjukkan jalan yang benar kepada seluruh teman-temannya, padahal jalan yang mereka lewati saat ini merupakan jalan yang begitu asing, mereka harus menerobos hutan belantara untuk sampai ke puncak. Mereka tersesat saat mencari jalan menuju puncak cikuray. Joni sebagai leader pun mencoba menegur arum agar ia bisa berjalan di belakangnya, ia tidak ingin arum mengambil langkah yang salah.

"Kamu jalan di belakang aja, biar gua yang di depan" ucap joni

"Ngga mau bang, aku pengen di depan" ucap arum

"Emang tahu jalan??" tanya joni

"Tahu dong, kan aku sering kesini" ucap arum

Sikap arum benar-benar aneh setelah ia tak sengaja membuang darah haidnya secara sembarangan, joni pun bergegas menghampiri agus yang tahu tentang hal-hal ghaib, ia ingin memastikan bahwa arum yang saat ini ada diantaranya merupakan arum yang mereka kenal.

"Gus, dia beneran arum bukan?? Gua ngerasa aneh sama sikapnya" ucap joni

"Bang, kalau boleh ngomong jujur nih, dia bukan arum" bisik agus

"Dia siapa??" tanya joni

"Arum sudah dikuasi makhluk lain, sosok wanita yang sebelumnya ngikutin dia" ucap agus

"Lalu kenapa sekarang dia bisa kuasain tubuh arum??" tanya joni

"Sepertinya arum melakukan kesalahan yang ngebuat makhluk itu marah bang" ucap agus

Joni pun teringat perkataan tasya sebelumnya yang mengatakan bahwa arum membuang pembalut yang berisi darah haid miliknya secara sembarangan, apakah hal tersebut adalah pemicu dirinya dikuasi oleh makhluk lain?? joni benar-benar tidak bisa berpikir jernih setelahnya.

Bersambung

MALA PETAKA DARAHHAID DI JALUR PENDAKIAN GUNUNG CIKURAIWhere stories live. Discover now