ACDD 42# KETIDAKSEMPURNAAN
"Manusia itu tahu dirinya tidak sempurna, tapi selalu mendamba kesempurnaan. Dan jika seseorang tak mampu mengendalikan hawa nafsunya, ia akan dibutakan oleh keinginan semunya, sebab tidak ada kesempurnaan di dunia ini selain 'Azza wajalla."
~Aisfa (Cinta dalam Doa)~
🕊🕊🕊
Aisfa menyiram tanaman bunga matahari di taman belakang dengan senyuman cerah. Bunga matahari selalu mengingatkannya pada Bundanya karena dia sangat menyukai tanaman satu itu. Tiba-tiba sebuah memori terlintas dalam otaknya.
Siang itu Aisfa baru pulang dari sekolah dijemput oleh Adzriel dan Naysila. Biasanya Mairalah yang menjemputnya. Namun, pada saat itu Maira tengah sakit.
Sesampai di rumah, Aisfa langsung pergi ka kamar Maira karena khawatir dengan kondisinya. Namun, Maira tak ada dikamar. Selain kamar, Aisfa paling tahu tempat ternyaman Bundanya adalah taman belakang yang dihiasi tanaman bunga kesukaannya.
"Bunda!" teriak Aisfa yang masih mengenakan seragam sekolah menghampiri Maira yang tengah menyiram tanaman. Maira tersenyum dan memeluknya.
Aisfa menatap wajah Maira dengan penuh kecemasan. "Bunda, kan lagi sakit, kenapa tidak istirahat?"
"Bunda bosan ada di kamar terus, Nak. Jadi Bunda liat tanaman-tanaman cantik Bunda. Tapi lebih cantik Aisfanya Bunda sih." Aisfa terkekeh kecil mendengarnya.
"Aisfa mau siram tanaman juga, Bunda," kata gadis imut itu.
Maira menyerahkan gembor yang airnya tinggal sedikit pada putrinya. Aisfa kecil menyiram tanaman Bundanya dengan wajah semringah.
Di tengah kegiatannya, ia bertanya, "Bunda kenapa suka bunga matahari?"
"Karena dia berdiri gagah, penuh harapan dan selalu optimis. Selain itu bunga matahari juga melambangkan kesetiaan."
Aisfa yang masih berusia lima tahun, saat itu tidak begitu mengerti apa makna kalimat yang dilontarkan Bundanya. Dia hanya mengangguk-angguk serius berpura-pura mengerti.
Namun, hari ini, Aisfa dewasa tahu maknanya. Terlampau menyakitkan.
"Bunga matahari adalah Bunda. Bunda yang selalu berpura-pura kuat walau pada kenyataannya lemah. Bunda yang selalu optimis menghadapi hidup. Bunda yang gak pernah hilang harapan walau dia selalu dibayang-bayangi oleh kematian. Bunda yang selalu baik memikirkan kebahagiaan semua orang. Dan bunda yang selalu setia meski pada akhirnya kesetiannya terduakan. Bunda adalah yang terhebat. Aku rindu Bunda." Tanpa sadar air matanya lolos mengenai pipinya.
"Aisfa?" Gus Alfatih tertegun melihat istrinya menangis. Pemuda itu baru saja pulang bekerja.
"Kenapa, hmm?" Pemuda itu membawa istrinya ke dada bidangnya.
"Aku kangen Bunda."
"Yasudah nanti kita ke makam Bunda ya?"
"Benar?" tanya Aisfa memastikan.
"Memangnya saya tega membohongi bidadari saya yang cantik ini?"
![](https://img.wattpad.com/cover/313084020-288-k123405.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisfa Cinta dalam Doa [END]
EspiritualSeperti kata pepatah, berharap kepada manusia adalah patah hati paling disengaja. Hal itu pulalah yang dirasakan oleh Aisfa, mantan badgirl yang sedang memperbaiki dirinya. Ia yang trauma dengan cinta dan pernikahan, mendadak merasakan getaran cint...