"Dek, kemana aja kamu? Pergi dari pagi, kok, baru balik sekarang. Bunda khawatir tau. Ayo makan dulu," ajak Jena.
"Maaf, ya, Bun. Saking buru-buru, lupa pamitan. Aku makannya nanti aja. Tadi udah makan bareng Taehyun sama Kai," tolak Beomgyu.
Sepulangnya Beomgyu ke rumah, Soobin menyadari ada yang aneh dari gerak-gerik Beomgyu. Tanpa banyak bertanya, Soobin mengikuti adiknya yang akan masuk ke kamar. Dan disaat itulah Beomgyu membeberkan semua yang ia ceritakan pada Kai dan Taehyun.
5 menit adalah waktu yang dibutuhkan Soobin untuk mencerna semua cerita Beomgyu. Berkali-kali Soobin terus membolak-balik 4 polaroid yang berada di atas meja. Kemudian mengambil kamera lalu memotret adiknya.
"Heh, Kak, lo ngapain?!" tanya Beomgyu panik.
"Jelek banget muka lo," ejek Soobin tertawa keras.
"Ngeselin banget, sih, lo, Kak!" teriak Beomgyu merampas polaroid yang dipegang Soobin.
"Jelek dari mananya?! Ganteng gini, kok," ketus Beomgyu.
"Aman, kok. Tapi kamera lo ini bener-bener aneh. Lo gak takut, Gyu? Kalo gue jadi lo, udah gue bakar kameranya," tutur Soobin.
Beomgyu terdiam. Membakar kameranya? Beomgyu belum serela itu. Karena demi mendapat kamera ini, ia harus menyisihkan uang jajannya selama 6 bulan. Sangat disayangkan. Namun mungkin apa yang dikatakan Soobin ada benarnya, mungkin dengan membakar kamera tersebut ia bisa merasa jauh lebih tenang.
"Dek, kamu bakar apa?" tanya Jena menghampiri anak bungsunya saat melihat ada kepulan asap dari belakang rumah.
"Bukan apa-apa, kok, Bun. Bunda ngapain ke sini?" tanya Beomgyu mengajak sang Bunda untuk duduk.
"Oh, iya, Bunda sampe lupa tujuan utama ngampirin kamu. Kamu ingat Sunoo, gak?" Beomgyu mengangguk. "Malem nanti dia mau kesini. Kangen main sama kalian berdua katanya," jelas Jena.
"Bukannya datengin kakaknya dulu, malah langsung main ke sini."
"Udah, gak apa-apa. Nanti ajak Yeonjun juga ke sini," ujar Jena.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Camera | Beomgyu
Misterio / Suspenso[END] Beomgyu tak pernah menyangka, keinginan kecilnya untuk membeli kamera akan berakhir tragis. Kamera itu, seakan dapat memprediksi kematian. Sehingga Beomgyu harus kehilangan orang-orang terdekatnya, termasuk sang ibu. Apa yang sebenarnya terjad...