Couple (Shakemii x Stungun)

15 0 0
                                    

Biasanya orang habis nongkrong bakal sumringah.

Iya, kan? Ketemu temen-temen, ngobrol bareng, bahas hal-hal random yang kadang accidentally bisa relate satu sama lain.

Yah, Stungun sih lumayan relate dengan setiap curhatan Utori soal tinggi badan. Sebagai sesama titisan Tokyo Tower yang punya badan menjulang, Stungun senang-senang saja ketemu Utori.

Namun kali ini, Stungun rasanya dongkol banget usai nongkrong. Bukannya merasa senang karena bisa ketawa-ketawa seharian bareng teman-temannya, Stungun justru pulang dengan mood yang sangat jelek.

Saking jeleknya, mukanya jadi ikutan jutek. Stungun sampai nyebut waktu melihat pantulan dirinya sendiri di cermin. Jelek banget komuknya kaya anak SD nahan pup.

Ia mengacak rambutnya sendiri dengan kesal. Ada hal yang membuat Stungun jadi merasa sebal seperti ini, dan ia menyadari alasannya.

Stungun pergi untuk mengurusi pekerjaan. Bersama teman-temannya di CleeNoah, mereka pergi menemui rekan kerja yang terlibat dalam project kali ini di studio, termasuk UMM.

Utori, Moldio, Mune. Unit mereka bisa dibilang cukup dekat dengan CleeNoah. Stungun juga mengenal mereka bertiga dengan baik. Mengesampingkan fakta bahwa ia dan Utori saling memahami satu sama lain terkait tinggi badan, Stungun juga cukup dekat dengan Moldio dan Mune.

Seharian tadi, ia berbincang cukup akrab dengan Moldio. Ia juga menghabiskan banyak waktu dengan Utori.

Satu hal yang disadari Stungun, ia menghindari Mune.

Nah, oke. Rasanya mulai memasuki topik yang lumayan sensitif.

Stungun tidak benar-benar menghindar secara langsung. Ia hanya mencoba... menjaga jarak. Awalnya tidak begitu, karena ketika Mune datang bersama Utori dan Moldio, Stungun justru langsung menyapanya. Namun ketika Shakemii tiba-tiba bangkit dan menunjuk Mune dengan kaget, Stungun jadi terdiam.

"Oh! Kemeja itu...,"

Mune, yang menyadari maksud Shakemii juga akhirnya ikutan tunjuk-tunjukan kaya meme Spider-Man.

"Wah! Kemejanya!,"

Singkatnya, mereka berdua kaget karena secara tidak sengaja mengenakan kemeja yang sama persis.

"Itu... kemejamu sama kayak punyaku?," tanya Mune, masih kaget.

"Janjian, ya?," celetuk Rukawa sambil senderan ke dinding. Mune dan Shakemii menggeleng bersamaan. Stungun mulai merasa tidak nyaman.

"Modelnya beneran sama persis, lho," Silvana menimpali. "Kalian beli barengan?,"

Shakemii menggeleng lagi. "Emang Mune-san beli kemejanya dimana?," tanyanya.

"Di ****,"

Stungun tidak menyimak lagi pembicaraan mereka. Ia duduk kembali ke tempatnya dan memilih berbincang dengan Utori. Padahal warna bajunya dengan Shakemii juga samaan. Cuma beda model aja. Tapi tidak ada yang menotis. Yang lain justru sibuk menertawakan kemeja Mune dan Shakemii yang betulan sama persis.

Huft, demi apapun, Stungun biasanya tidak begitu. Karena hal ini, ia jadi banyak diamnya. Ia mencoba bersikap normal dan profesional, sesekali juga tertawa menimpali lelucon dari yang lain. Tapi ia tak dapat membohongi diri sendiri. Emosi dan rasa kesal yang seharian ditahan mati-matian itu membuat mood-nya langsung anjlok begitu sampai di rumah.

Stungun tidak suka.

Ia tidak tahu apa tepatnya yang tidak ia sukai. Ia tidak suka Mune? Ia tidak suka Shakemii dan Mune memakai pakaian yang sama persis? Atau ia hanya tidak suka karena seharian ini orang-orang jadi fokus mengagumi dan melempar lelucon soal pakain yang tidak sengaja sama itu?

-Utaimashou- Let's Sing!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang