2

87 7 0
                                    

Kantin.

Tujuan Lula dan kedua sahabatnya untuk mengisi perut mereka. Ketiga gadis itu berjalan di selingi obrolan ringan dan candaan.

Di depan sana terlihat jelas bagaimana padatnya kantin hari ini. Di tambah sekarang ada murid kelas 10 yang penasaran akan makanan dan minuman apa yang di jual di kantin sekolah.

Jangankan kantin. Berada di koridor saja terasa sesak karena siswa yang berlalu lalang.

Lula menatap ngeri kantin yang ada di depan sana. Sangat padat. Membayangkan dirinya ada di antara kerumunan orang-orang lapar itu membuatnya sesak.

Padahal dia hanya membayangkan, tapi sudah merasa sesak. Bagaimana jika dia memang berada di kerumunan itu? Sudah tidak tau lagi dia. Mungkin bisa jatuh pingsan.

"Kalian yakin mau makan di kantin?" tanya Lula pada kedua sahabatnya.

Gevi dan Tiara menelan ludahnya. Bisa mati muda mereka berdua jika nekat menerobos kerumunan manusia-manusia yang kelaparan.

"Kagak! Gila, gue kagak mau mati terhimpit." ucap Gevi menatap horor lautan manusia yang berdesak-desakan untuk mengisi perut.

"Kagak lucu kalo nanti ada artikel Seorang siswi SMA meninggal dunia akibat terhimpit orang-orang di kantin sekolahnya."

"Hahaha, bisa-bisa trending topik." tawa Tiara pecah membayangkan sahabatnya menjadi topik hot karena mati terhimpit.

Lula jadi teringat akan tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu. Kekacauan itu memakan sejumlah korban jiwa.

Banyaknya korban tragedi Kanjuruhan disebabkan situasi panik karena kekacauan hingga ada yang terinjak-injak akibat orang-orang yang berdesakan mencari jalan keluar.

Namun secara medis, penyebabnya kenapa banyak yang meninggal di Stadion Kanjuruhan diduga karena sesak napas.

Dan tidak lama setelah tragedi kanjuruhan, dunia kembali di hebohkan dengan tragedi yang terjadi ketika perayaan Festival Halloween Itaewon.
Kejadian maut di Itaewon, Korea Selatan yang disebabkan oleh kerumunan pengunjung saat perayaan Halloween 29 Oktober 2022 lalu.

Keramaian di gang sempit Itaewon membuat banyak pengunjung mengalami cardiac arrest atau henti jantung. Dimana saat itu banyak memakan korban jiwa akibat terhimpit.

Sungguh sangat di sayangkan, pesta besar membawa petaka. Dia bersyukur waktu itu dia dan Gista tidak jadi pergi ikut merayakannya.

Entah apa yang akan mereka alami jika saja mereka ada di pesta yang di penuhi manusia itu.

"Kalian kenapa berdiri di sini?"

Lula yang tadinya menunduk memainkan ponselnya menoleh ke samping ketika mendengar suara pemuda yang sangat di kenalnya. Laskara Pradeepa, kekasihnya.

Laskara dan Lula sudah menjalin kasih selama 2 tahun lamanya. Banyak lika liku yang sudah mereka lewati.

Gevi menunjuk kantin. "Noh liat kantin nya penuh."

"Buset dah, itu kantin kenapa bisa sepenuh ini?" tanya Pandu.

Laskara tidak datang sendirian. Dia bersama ketiga sahabatnya, Radian Afkar, Pandu Sanjana, dan Elvano Bimantara. Empat pemuda yang cukup terkenal di kalangan murid-murid SMA Bestari.

Paras mereka yang menawan membuat ke empat nya menjadi incaran kaum hawa. Terutama Laskar, meski mereka tau bahwa seorang Laskar sudah memiliki kekasih tapi ada saja gadis yang mencoba mendekatinya.

"Lapar?" tanya Laskar pada Lula.

"Lumayan, tapi kantinnya penuh." jawab Lula memandang kantin yang masih di penuhi murid-murid.

Lula dan Dunia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang