4

54 6 0
                                    

Abhinaya dari sang Baskara, Upeksha dari sang Chandra. Di persembahkan untuk Bumantera, untuk Buana.


Minggu pagi, kediaman Dipta sudah di bisingkan dengan kegaduhan yang di ciptakan Gista.

Sedari tadi Gista mencoba membangunkan Lula. Dia ingin mengajak kakaknya untuk ikut jogging bersama dengannya.

"Kak! Bangun ih, kebo banget lo." ucap Gista menarik-narik selimut yang menutupi tubuh Lula.

Lula yang masih menutup matanya kembali menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

Gista tak mau kalah, dia juga kembali menarik selimut untuk di singkirkan dari tubuh sang kakak.

Dan terjadilah aksi tarik menarik dari keduanya.

"Kakkkk!" pekik Gista merasa kesal karena Lula sangat susah di bangunkan.

Sebenarnya Lula bukan tipe orang yang susah di bangunkan, hanya saja dia ingin menghabiskan weekend nya dengan tiduran.

Tidak kehabisan cara, Gista mengguncang tubuh sang kakak. Dan berhasil, akhirnya Lula membuka matanya.

Lula yang tidurnya di ganggu pun menatap tajam sang pelaku. Oh ayolah tak tahu kah Gista kalau hari ini hari libur, Lula ingin menghabiskan waktunya dengan bersantai sebelum kembali mengasah otaknya di hari esok.

"Apaan sih." sungutnya kesal. Ingin rasanya dia menceburkan Gista ke dalam rawa-rawa.

Tapi hati nuraninya berkata jangan.

"Bangun! Temenin gue jogging."

"Ogah, gue ngantuk."

"Anjirr kebo banget lo."

"Ga peduli." setelah mengucapkan itu Lula kembali memejamkan matanya bersiap untuk memasuki mimpinya.

Gista yang melihat itu mengambil ancang-ancang untuk menarik kakaknya.

"Arghhh, gue ngantuk Gista." tekan Lula.

"Ga baik tidur sehabis subuh. Penyakitan lo."

"Nyenyenye."

"Buruan elah kita jogging sebelum matahari panas."

"Gue mager! Lo aja geh! Sekalian olahraga buat gue juga."

"Dih, mana bisa dodol. Ngaco lo!"

Memangnya ada ya orang yang nyuruh orang lain berolahraga untuk dirinya.

"Kak.. ayolah, gue engga ada temen." rengek Gista.

Melihat wajah Gista yang memales membuatnya tak tega. Dengan terpaksa dia mengiyakan.

"Tunggu, gue ke kamar mandi dulu."

"Yeayyyy!" seru Gista kegirangan.

Lula memasuki kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. Dia hanya mencuci muka dan menggosok gigi. Setelahnya dia mengganti baju tidurnya dengan baju olahraga. Dia berjalan keluar.

Gista mengangkat pandangannya dari ponsel ketika mendengar suara pintu kamar mandi yang di buka.

"Udah?" tanyanya.

"Hmm." dehem Lula.

"Oke, ayo!" ajaknya semangat.

Lula mengikuti langkah Gista yang berada di depannya. Ngomong-ngomong soal kedua orang tuanya, mereka akan pulang lusa nanti.

Jadi saat ini di rumah hanya ada dirinya, Gista, pak Taka, dan bi Lila.

Setelah berpamitan kepada bi Lila dan pak Taka, kedua gadis itu berjalan meninggalkan rumah.

Lula dan Dunia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang