Berbeda.

528 68 3
                                    

"Buat lingkaran ya! Jangan sampai genggaman kalian putus!"

Ini sudah seminggu sejak pesta ulang tahun Jennie berakhir. Dan terhitung sudah beberapa hari juga Jennie dan Lisa tidak pulang bersama.

Terlihat seperti tak ada masalah. Baik Lisa maupun Jennie masih tersenyum dan tertawa satu sama lain seperti biasa. Mereka tak pulang bersama karena tugas kelompok masing-masing yang memang harus di kumpulkan selasa besok. Ya, keliatannya sih seperti itu.

Hanya saja..

Lisa melirik ke arah Jennie di depan sana. Mereka semua sudah membentuk lingkaran dengan saling bergandengan tangan, tersisa Jennie dan juga.. Radit.

"Heh kamu! Malah diem aja, pegang tangan temennya!"

Radit dengan senyumnya perlahan mendekat, menggenggam tangan Jennie lembut. Dan akhirnya, lingkaran yang mereka buat berjalan sempurna.

"Waduh deck, abang mah apa atuh cuman ngontrak di bumi!"

"Kiw dulu lahh.. Kiw kiw!"

"Simpatinya mana buat kaum jomblo!"

"Jen minimal salting kek! Diem-diem aja."

Hanya saja..

Lisa merasa aneh dengan sikap Jennie. Jennie memang terlihat diam, tak mengiraukan semua sahutan dari teman mereka yang mencoba untuk menjodoh-jodohkan nya dengan Radit.

Tapi Lisa menyadari sesuatu. Ekspresi risih yang biasanya Jennie tunjukkan secara diam-diam itu, tidak ada sama sekali di wajahnya.

Yang bisa lisa lihat hanyalah senyuman lebar dari seorang Radit yang tengah menahan malu dari godaan para anak kelas. Ditambah elusan lembut yang secara pelan mengelus punggung tangan Jennie.

Lisa sempat menyadari lirikan Jennie yang mengarah kepadanya, walaupun hanya seperkian detik sebelum Jennie mengalihkan lagi pandangannya ke bawah.

Melihat itu membuatnya merasa..

"Pak! Ayo langsung main aja!"

Kesal.

▫▫▫▫

"Aku punya susu kotak rasa coklat, mau?"

"Mauu."

Dengan segera Lisa mengambil dua susu kotak berukuran mini dari dalam kantong rok nya. Lalu memberikan satu kepada Jennie.

Mereka berdua kini sedang duduk di bawah pohon rimbun depan lapangan sekolah. Dimana Jisoo dan juga Chaeng? Mereka di kelas, membawa bekal tanpa bilang ke Jennie dan Lisa. Si paling janjian berdua doang.

"Pulang bareng kan?"

Tanya Lisa, membuka bungkus sedotan sebelum menusuk nya tepat di lubang kotak susu yang ia pegang.

"Kayanya gak bisa."

Tiga kata, hanya tiga kata dari bibir Jennie dan itu berhasil membuat leher Lisa memutar dengan cepat, menatap kearah Jennie, yang juga sudah menatap kearahnya.

"Kenapa gak bisa?"

"Aku udah janji sama Shendi mau bantuin dia bikin kue."

"Kalo gitu aku anter."

"Gak usahh ih, kamu pulang aja nanti."

"Kenapa gak mau di anter aku?"

"Takut ngerepotin."

"Tapi aku gak masalah kalo harus di repotin kamu."

Helaan nafas pelan keluar dari bibir Jennie. Ada rasa yang sangat mengganjal di hatinya saat melihat ekspresi Lisa yang memohon kepadanya.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang