Koala Kumal

115 5 0
                                    

Aku suka bukunya, ini sudah kali keduaku membaca buku garapan bang radit ini. Bahasanya ringan tapi artinya mengena, bisa di pahami siapa aja. Gaya bahasanya yang mengalir dan komedi renyah di setiap bab nya membuatku sangat menikmati bukunya.

Buku berwarna hijau ini masih berada di tanganku menunggu untuk dibaca lagi. Tapi makan siangku menunggu untuk dihabiskan juga. Sebenarnya ini farewell party yang di rahasiakan maka daritu tidak ada yang datang. Aku hanya bilang minta ditemani makan siang di sini, iya di kantin, kantin sekolah orang. Kampus yang terletak di jalan ganesha ini punya kantin yang sudah jadi favoritku sejak bertahun tahun lalu. Aku dari jatinangor main ke ganesha, ya kesanya mahasiswa nyasar.

Sudah 15 menit sejak pesan terakhir Adit aku terima. Ya, ane ke sana, tunggu aja.
Begitu katanya. Jadi aku hanya menuggu saja, kasihankan kalau aku pergi dia datang. Lagi pula mobil travelnya baru berangkat jam 2, ya kecuali delay hahaha. Ha ha ha, semoga tidak.

Selain murah makanan di sini juga enak, makanya kantin ini jadi favortiku sedjak lama. Oke ga usah pake ejaan lama. Entah sejak kapan aku merasa hampir setiap orang di sini memandangiku aneh. Aku menegak jus jeruk yang dinding gelasnya sudah mulai dihiasi bulir bulir air, kedinginan. Sensasi dingin menjalar di seluruh tenggorokanku. "Segar." gumamku

"Apanya yang seger?" katanya.

"Eh, man nhe kira ente ga jadi ke sini." seruku

"Tadinya sih kaga mau, cuma kasian ente sendirian, hahaha."

"Jahat banget lo. Hahaha."

"Suram banget ente, mau ke mana? Rahmatullah?"

"Kampret."

"Ya abisnya, koper item, backpack item, sepatu item, kameja item, celana item kacamata framenya item pula."

"Hahaha, pantesan. Pada ngeliatin nhe dari tadi."

"Jadi, mau ke mana sebenernya ente?"

"Cuma mau ke Jakarta, balik lagi beberapa tahun kedepan."

"Loh, kenapa ?"

"Karena aku mau merantau, hahaha."

"Ih, serius. Ane mau ke Jakarta juga sore ini."

"Hahaha, ko bisa sama jangan jangan kita jo.."

"..."

"Jomblo."

"Ente aja kali, hahaha."

drrt. drrt.

Handphone ku bergetar, ada panggilan masuk, dari travel yang akan mengantarkanku nanti.

Halo ya, saya sendiri. Ada apa?

...

Loh, mba kok bisa?

...

Tapi mba, ini gak bisa di cancel acaranya.

...

Masalah uang gampang mba, gak kembali juga gak apa apa. Tapi masa saya ga jadi pergi?

...

Ya udah deh mba, makasih udah kasih tau.

"Kenapa cuk?"

"Travelnya ada problem, jadi ane gak bisa berangkat sekarang." jawabku bimbang

"Ane juga mau ke Jakarta sih, sekitar setengah tigaan atau jam tigalah." kata Adit menggantung

"Oh, ngapain ke Jakarta?" tanyaku, tanganku sibuk mengaduk aduk sisa es batu di gelas.

"Ada workshop nanti malem, sama pameran juga. Ya itung itung jalan jalan sih. Gimana?"

"Apanya yang gimana?"

ÀBŚŤRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang