Sesuatu di Jogja [HeeSun]

Mie & Hujan

Kayaknya emang benar kata bunda 'hidup itu ngga usah dibawa serius, cukup dinikmati saja'. Ngga semua sesuatu yang disuka harus ada dalam hidup. Dan Haikal mau ngga mau mulai sekarang harus belajar menikmati hidup di lingkungan yang ngga dia suka.

Setelah acara lomba anak-anak selesai mereka membubarkan diri masing-masing, ada yang masih beres-beres membersikan area lomba ada yang masih ngobrol bahas lomba tadi. Ada yang asik foto-foto.

Ilham melihat ke arah Haikal yang dari tadi sibuk mainin hp nya mulai terusik. "Kamu mau balik apa mau ikut mas lagi?"

"Mas pingin gue nyasar? Apa mas mau nganterin gue dulu?" Ilham terlihat berfikir terlebih dahulu dan Haikal yang udah keliatan capeknya "Ikut mas aja ya, temen-temen mas udah nungguin soalnya" Haikal ngikut aja apa kata Ilham. "Terserah mas deh" Haikal udah capek, padahal ngga ngapa-ngapain.

Dan berakhirlah Haikal yang duduk tenang mendengarkan mas-mas dan mbak-mbak yang lagi rembukan soal acara selanjutnya. Bahkan sampai ada yang debat. Yang ada di pikiran Haikal saat ini cuma kasur empuk di kamarnya Ilham. Pingin rebahan.

"Acara lomba anak udah selesai, tinggal turnamen voli yang masih simpang siur mau diadain apa Ndak Jadi gimana?, Mau diadain voli ndak ? Kalo dari bapak-bapak pinginnya diadain lagi kayak taun kemarin" ucap Ilham tak lepas pandangannya dari buku catatan di hadapannya.

"Jadi dong! Ngga seru kalo ngga ada voli!" balas cepat mas-mas dengan gaya swag nya.

"Halah! Palingan mau caper sama cewek-cewek" laki-laki yang dari tadi bawa kotak P3K kecil ikut menimpali celotehan temannya.

"Iri bilang bos!" Balasanya sambil menyibak poni rambutnya ke belakang.