𝐓𝐡𝐞 𝐭𝐢𝐦𝐞 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐢 𝐦𝐞𝐞𝐭 𝐲𝐨𝐮...
Entah sudah berapa kali [Name] menghela nafas. Dia sudah lelah...
"Hadehhh... udah pull berapa kali tapi Wanderer ga pulang juga!!" keluhnya. [Name] terisak sedikit lalu kembali menatap layar laptopnya.
Penampilannya berantakkan dan ia mempunyai mata panda. Ini disebabkan efek [Name] yang rela begadang demi ngepull Wanderer.
Ga papa, demi ayang dia mah rela, meski tubuhnya sudah menjadi sarang penyakit.
[Name] terbatuk, batuk kali ini mengeluarkan dahak. Ia segera berlari menuju kamar mandi dan membuang dahaknya itu.
"Ugh... ohok, ohok! Huek...!!" [Name] mengeluarkan seluruh isi perutnya.
Lihat, bahkan mie yang ia makan tadi masih sangat utuh. Jadi, jangan lupa mengunyah dulu sebelum ditelan ya, adik-adik ;)
[Name] memijat pelipisnya, merasa pusing. Dia bisa merasakan bahwa dia bisa pingsan kapan saja.
[Name] kembali menghela nafas. Gadis itu pun berjalan keluar dari kamar mandi dan membaringkan dirinya di atas kasur.
"Hhhh..." helaan nafasnya yang panjang benar-benar memberitahu kita bahwa dia sedang sangat lelah.
[Name] menatap langit-langit kamarnya dalam diam.
Merasa tak sanggup lagi, [Name] pun akhirnya menutup matanya, tenggelam dalam lautan mimpi.
Timeskip
[Name] membiarkan saja laptopnya hidup, menampilkan game Genshin Impact pada layar.
Tak lupa dengan sticky note yang bertuliskan, 'Wanderer sayang... pulang yok, nanti aku kasih Gnosis.' yang entah karna gabut atau karna terlalu putus asa tidak mendapatkan kesayangannya jadi sticky note itu dia tempelkan di layar laptopnya.
[Name] pas ngepull Wanderer itu heran. Padahal biasanya dia ama karakter lain sekali ritual langsung berhasil. Lah, pas ngepull Wanderer rasanya sampai mau mati.
Dibiarkan terlalu lama oleh tuannya, laptop itu mulai merasa kepanasan karna horny--
Ga, canda.
Maksudnya, mulai kepanasan karna terlalu lama hidup. Jadi... anunya (asap) keluar.
[Name] yang tertidur sangat pulas tampak tak tahu hal ini. Dia bahkan tidur cantik dengan sangat aman dan damai, bernafas perlahan, bahkan dadanya naik turun dengan tempo lambat menandakan bahwa dia sangat nyaman pada tidurnya.
Asap dari laptop semakin banyak, memenuhi kamar [Name] yang jendela dan pintu kamarnya tertutup.
[Name] yang sedang damai pun seketika terbangun dari tidurnya, menatap laptopnya dengan syok dan mulutnya yang ternganga.
"Anjirrr!!!" teriaknya panik.
[Name] panik, tak tau ingin melakukan apa. Pengen disiram, tapi matanya pedih karna asap. Pengen dibanting, kendalanya asap juga.
"Mamaa!! Mama!! Maafin [Name] karna [Name] jadi beban, ya!!!" teriak [Name] bagaikan anak kecil yang merasa bersalah.
Air mata mulai mengalir ke pipi [Name], merasa takut karna tau bentar lagi dia dekat dengan kematiannya.
Dan kemudian...
BOOM!!!
Suara ledakkan yang begitu besar berasal dari laptop [Name], bersamaan dengan hancurnya laptop itu.
"Alamak..." gumam [Name]
Dih, ga mati? Ga jadi tamat nih cerita.
"Ohok, ohok...! Brengsek... apa-apaan itu..."
Nah, lho... ini bukan [Name], coy...
Siapa dong?
"Huh? Dimana aku!?"
"LAH!? SCARAMOUCHE!?!?" kaget [Name].
"!? Siapa kau!?!?" tanya Scaramouche ikutan kaget.
[Name] menganga tak percaya. Seneng sih, tapi kan dia pengennya Wanderer bukan si god complex satu ini:)
Ga papa lah, ya. Rezeki. Orangnya kan juga sama aja meski beda sifat ama outfit.
"U-uhh... aku..." [Name] mau memperkenalkan dirinya biar sopan kan, ya. Tapi Scaramouche langsung mendorong [Name] ke kasur dan mencekiknya.
"Hal bodoh apa yang kau lakukan pada Dewa sepertiku, manusia sampah!?"
...𝐢𝐭'𝐬 𝐬𝐮𝐜𝐡 𝐚 𝐦𝐢𝐫𝐚𝐜𝐥𝐞.
KAMU SEDANG MEMBACA
.˚ 🍡 Miracle ♡.˚
Fanfiction[Scaramouche x Reader] 🦢 ✧⋆·˚ 𝙏𝙝𝙚 𝙩𝙞𝙢𝙚 𝙩𝙝𝙖𝙩 𝙞 𝙢𝙚𝙚𝙩 𝙮𝙤𝙪... 𝙞𝙩'𝙨 𝙨𝙪𝙘𝙝 𝙖 𝙢𝙞𝙧𝙖𝙘𝙡𝙚. ✶ 🖇 How you meet with him. ᝰ.ᐟ 𝐂inta adalah bagian dari dunia. Tapi... bagaimana dengan cinta beda dunia? .𖥔 ݁ ˖ ໒꒰ྀི' ˘ ' ꒱ྀིა Plea...