₊˚ʚ🎀୧﹕𝟎𝟎𝟖

459 51 4
                                    

𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐰𝐨𝐫𝐫𝐲...

[Name] perlahan membuka matanya, bangun dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Name] perlahan membuka matanya, bangun dari tidurnya. Dia menguap lalu melihat sekitar. Scaramouche sudah tak ada, sepertinya dia sudah bangun duluan.

[Name] berdiri dari tempat tidurnya, berjalan luntang-lantung karna merasa pusing akibat terlalu lama tidur.

"Mnghh... Scara..." [Name] memanggil Scaramouche yang berada di dapur dengan manja membuat Scaramouche sedikit kesal.

"Kau sudah bangun pemalas?" tanya Scaramouche.

[Name] kembali menguap lalu mengangguk.

"Aku lapar..." ucap [Name].

"Aku sedang memasak sarapan. Cepat cuci wajahmu dan lap ilermu itu," perintah Scaramouche.

[Name] mengangguk dan segera pergi ke kamar mandi untuk melakukan apa yang dikatakan Scaramouche.

Kemudian

Mereka makan bersama di meja makan. Seperti biasa, [Name] yang selalu mengajak Scaramouche berbicara agar tak terjadi keheningan.

"Ah, iya, apa bahan makanan sudah habis?" tanya [Name].

Scaramouche hanya mengangguk singkat.

"Baiklah, kalau begitu nanti setelah pulang dari kerja aku akan membelikan bahan makanan lagi," ucap [Name].

Scaramouche berhenti makan sesaat.

"...biar aku yang melakukannya. Kau harus cepat pulang setelah dari kerjamu," balas Scaramouche.

"Eh? Kenapa?" tanya [Name].

"Lakukan saja yang aku katakan."

"...?"

Pulang kerja

[Name] menghela nafas lelah. Perjalanan dari tempat kerjanya menuju rumah benar-benar panjang. Motornya pun sedang diperbaiki karna ia jarang ganti oli.

Dalam perjalanan, tiba-tiba sekelompok lelaki langsung datang dan mengitari [Name].

"!!?"

"Wah, nona ini cantik sekali... pasti uangnya banyak," ucap salah satu dari mereka.

'Njir! Om jangan om. Aku masih perawan om. Biar Scara yang ambil om--' batin [Name].

"Berikan uangmu nona! Atau..."

Lalu, sebuah tangan bergerak untuk meninju [Name]. [Name] dengan segera menghindar, menarik tangan itu dan membanting sang pelaku.

Semuanya kaget dengan apa yang mereka lihat. Padahal badan perempuan itu kecil tapi tenaganya sangat kuat.

Sebuah tangan kembali menuju [Name]. [Name] berhasil menghindar namun dia lengah, kakinya langsung ditendang membuat ia kehilangan keseimbangan.

Sisi Scaramouche

Scaramouche berjalan dengan santai menuju supermarket.

Namun, dalam perjalannya yang penuh kedamaian itu... dia melihat [Name] yang terjebak di antara sekelompok penjahat yang ingin mengambil uangnya.

"Huh!!?" kaget Scaramouche.

"Ughhh!! Lepaskan aku anjing! Aku ini pura-pura lemah padahal aslinya raja iblis!!" ujar [Name] memberontak.

Kedua tangan [Name] dipegang dengan erat dibelakang punggungnya sehingga dia sulit melawan.

"Kau lucu juga, nona. Bagaimana kalau kau menjadi 'alat main' kami?"

"Huh!!?"

Orang itu menjilat bibirnya, menatap [Name] dengan penuh nafsu layaknya seorang predator.

[Name] merinding, seketika nyalinya menciut dan dia merasa kecil.

"Hehe... manis sekali..." ucap orang itu, menarik kerah baju [Name] seakan ingin merobek bajunya.

Sementara, teman-temannya lain terlihat bersemangat. Bahkan dua di antara mereka mulai berbicara kotor terhadap [Name] membuat [Name] semakin takut.

Orang itu baru ingin merobek baju [Name]. Untunglah, Scaramouche datang dan memukul orang itu tepat di kepala.

Semuanya kembali dikagetkan dengan penyerangan tiba-tiba ini.

"Scara!?" seru [Name].

"Jangan sentuh dia. Kalian bahkan lebih sampah dari dia, brengsek," ucap Scaramouche, menatap mereka tajam.

Entah kenapa segerombolan orang-orang itu ketakutan. Mereka dengan segera melepaskan [Name] dan berlari dengan tunggang langgang akibat panik.

Scaramouche mendecih pelan. Dia langsung berjalan menuju [Name].

"Kau tak apa?" tanya Scaramouche berlutut, menyamakan tingginya dengan [Name] yang terduduk.

[Name] terdiam, matanya kosong karna syok dengan apa yang terjadi.

Scaramouche menggigit bibirnya, khawatir melihat [Name].

"Scara..." gumam [Name], matanya langsung berkaca-kaca dan memeluk Scaramouche dengan erat.

"Hik! Aku... hik! Aku takut..."

Scaramouche mempererat pelukkan itu, mengelus kepala [Name] dengan penuh kasih sayang.

"Jangan khawatir, aku akan selalu melindungimu."

[Name] tetap menangis, membenamkan kepalanya pada dada Scaramouche.

"Inilah sebabnya aku menyuruhmu cepat kembali ke rumah... lain kali kau harus mematuhi perintahku."

[Name] mengangguk sementara dia tetap menangis di pelukkan hangat Scaramouche.

[Name] mengangguk sementara dia tetap menangis di pelukkan hangat Scaramouche

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...𝐈'𝐥𝐥 𝐚𝐥𝐰𝐚𝐲𝐬 𝐩𝐫𝐨𝐭𝐞𝐜𝐭 𝐲𝐨𝐮

.˚ 🍡 Miracle ♡.˚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang