♊♎Hari-hari semakin berlalu, minggu-minggu pun sudah berganti. Kini Heart sudah mulai paham dengan sifat bosnya yang moodyan.
Selain itu ternyata Liming sangat manja. Awalnya Heart kaget namun lama kelamaan mulai terbiasa. Bahkan jadi candu barunya:vLiming sekarang lebih mengurangi jadwalnya. Ya mau bagaimanapun dia sudah sedikit tua jadi mudah lelah.
"Heart, hari ini jadwalku apa?" tanya Liming. Heart sekarang merangkap jadi asisten pribadinya juga.
"Hari ini jadwalmu hanya pemotretan di jam 2 siang."
"Baiklah, aku masih bisa bersantai pagi ini." ucap Liming. Ia memilih pergi ke ruang televisi. Sedikit bersantai dengan Heart di sampingnya.
Ia sandarkan kepalanya ke bahu Heart sambil tangannya menekan tombol-tombel remot televisi. Hari ini tidak ada kartun, ia bosan.
Saat sedang sibuk mengonta-ganti chanel televisi, atensinya teralihkan setelah mendengar deringan ponsel. Ia tegakkan kembali kepalanya, menatap Heart yang sedang mengangkat telepon.
"Halo Mae."
...
"Apa? Baiklah aku akan segera kesana. Mae tenanglah. Tidak akan terjadi apa-apa, percaya padaku."
...
"Ya Mae." setelah itu panggilan terputus.
"Ada apa?" tanya Liming setelah melihat raut wajah Heart yang menunjukkan kekhawatiran.
"Sepupuku masuk rumah sakit. Aku harus segera kesana."
"Aku ikut."
"Tapi kau ada jadwal pemotretan."
"Itu masih nanti. Aku akan bersiap-siap dulu."
Setelah itu Liming berlari menuju kamarnya. Sedangkan Heart memanaskan mobil.
Mereka menuju rumah sakit Bangkok dimana sepupu Heart dirawat.
Sesampainya disana, Heart segera berlari menuju ruang ICU. Di susul Liming di belakangnya.
"Mae" panggil Heart saat ia melihat ibunya sedang duduk tertunduk di depan ruang rawat sepupunya.
Ibunya mendongak.
"Heart." wanita itu tampak lemah dengan bekas airmata di wajahnya.
Heart menghampiri ibunya, memeluknya, mengusap pundak wanita itu. Berusaha untuk menguatkan. Sedangkan Liming memilih diam, memberi waktu untuk mereka.
"Mae ini phi Liming, bossku" Heart memperkenalkan Liming kepada ibunya terlebih dahulu.
Liming dan ibu Heart hanya berjabat tangan, ia tersenyum canggung saat ibu Heart menatapnya dengan senyum yang sedikit dipaksakan. Liming mengerti, dia paham kok ibu Heart sedang sedih.
"Apa yang sebenarnya terjadi Mae?" tanya Heart pelan.
"Sebenarnya Leng dari semalam mengeluh tidak enak badan. Mae sudah memintanya beristirahat, tidak perlu masuk kerja tapi dia tetap memaksakan diri. Saat diperjalanan sepertinya pusingnya kambuh, mobilnya menabrak pembatas jalan hiks." ibunya kembali menangis.
"Ssstt... Semuanya akan baik-baik saja Mae. Percayalah padaku." Heart berusaha memberi semangat walau dirinya sendiri juga begitu khawatir.
Leng itu sepupunya tapi ibunya begitu menyayangi Leng bagaikan anaknya sendiri. Leng ini sudah tidak punya ayah dan ibu, makanya dia tinggal bersama Heart.
Setelah 1 setengah jam menunggu akhirnya dokter keluar dari ruangan tersebut.
Dengan spontan Heart, ibu Heart dan Liming berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
GeminiFourth Stories
DiversosOneshoot//twoshoot//threeshoot//more Even from A to Z still can't describe how much love they have for each other. All about Gemini Norawit Titicharoenrak and Fourth Nattawat Jirochtikul ⚠️ •BxB 🌈 •Typo •Baku-nonbaku •1821 •Harsh words ⚠️