jakehoon : your bento bento love

218 15 1
                                    

⚠️ beware of my bad English, error grammatical, rasa iri karena jomblo tidak ditanggung oleh penulis 🙏

--- start

Uh, oh. Sunghoon benci bagaimana mereka melihat kearahnya seperti seorang pengganggu yang mengganggu jalannya latihan, kala pemuda tinggi itu memuka pintu ruang gymnasium dengan cukup keras. Jangan salahkan Sunghoon karena dia tidak mencari perhatian, tapi salahkan pintu gym yang terlalu keras untuknya. Sepertinya ini alasan mengapa anak basket punya otot yang bagus.

Mata sipit mengedar panik, pegangannya pada benda di tangannya menguat. Tetapi untunglah seseorang yang ia cari memunculkan keberadaannya dari balik pintu gudang, dengan dua buah bola basket yang terlihat baru. Bibir tipisnya terbuka, hendak memanggil nama pemuda berambut lebat dan sedikit acak-acakan itu—tetapi Riki atau anggota paling muda di tim basket SMA lebih dahulu menyuarakan siulannya yang terselip nada penuh godaaan.

"Kak Jake, dicariin pacar tuh."

Oh percayalah, Sunghoon benci menjadi pusat perhatian. Maka ia menunduk kala pasang mata itu makin banyak menatapnya, terutama tatapan anak-anak cheerleader yang memang tidak menyukai keberadaannya.

"Shoon?"

oh tuhan yang dilangit, amal kebaikan apa yang Sunghoon lakukan di masa lalu hingga ia bisa mendengar suara berat nan merdu milik Jake, kekasihnya.

"Kenapa kok nunduk gitu sayang?"

SAYANG! Sunghoon dibuat melambung tinggi mendengarnya. Jadi dengan perlahan-lahan, ia mendongakkan kepalanya. Menatap tepat di mata sang kekasih.

"A-"

"A?"

"Aku—" dengan sabar Jake menunggu. "Bawa ini." Lalu pandangannya berlari ke tangan Sunghoon yang menggenggam kotak bekal berwarna biru terang. "Lemon madu."

Setelahnya tawa Jake menggema, beriringan dengan suara decitan dari sepatu member lain. Sunghoon bahkan dibuat kelabakan untuk merespon tawa kekasihnya yang tiba-tiba muncul, dengan satu tarikan kecil di Jersey Jake, ia membawa kembali kewarasan Jake untuk menatapnya dengan penuh rasa sayang.

"Habis baca manga shoujo ya?" Tanyanya dengan senyum geli, tahu kebiasaan Sunghoon dengan agenda manganya.

"En-gak! Ini murni kemauan ku sendiri."

"Oh, bukan dari manga yang kamu baca? Well, last week you made me a bento because—"

"Ahh!"

Jake sialan dengan mulut besarnya. Sunghoon kan sudah berusaha melupakan kejadian Minggu lalu dimana dia nekat membawa bekal buatannya untuk diberikan kepada Jake yang sayangnya pada hari itu harus terpaksa pulang cepat karena sakit perut. Tapi jangan salah, Jake kekasih yang baik kok. Buktinya satu porsi bekal buatan tangan Sunghoon habis dimakannya dalam hitungan menit, pun juga nyawanya yang hampir melayang melewati alam baka.

"hahahaha." Tawanya kembali terucap, namun kini lebih pelan. Menghantarkan gelayar panas pada pipi Sunghoon. "Tumben?"

"Aku…tanggung jawab, Maksutnya, anggap aja aku tanggung jawab sama apa yang kamu makan Minggu lalu."

"but you already kiss me right? Aku anggap itu sebagai bentuk pertanggungjawaban."

"Jake, aku serius. Harusnya kamu bilang aja kalau makanan aku nggak enak, aku lebih baik di komplain sama kamu daripada kamu memaksakan diri buat ngabisin bekal aku yang rasanya kayak makanan basi itu." Ucapnya pelan. "I mean, I'm sorry. Gara-gara aku, kamu jadi nggak bisa ikut latih tanding."

Hanya ada suara Riki dan Jay yang tengah berdebat yang terdengar. Beberapa siswa lainnya coba abaikan fakta bahwa Sunghoon menundukkan kepalanya sambil terlihat hampir menangis, pun abaikan fakta mengenai senyum kecil yang kapten basket itu ulas.

"Shoon." Lengan putih Sunghoon ditarik perlahan, dibawanya tubuh itu untuk duduk di bench paling rendah. "Nah, kalau sambil duduk gini kan enak. Pegel aku yang, berdiri terus." Lalu kotak makan berwarna biru itu ia buka tutupnya. "it's smell good."

Sunghoon tak ingin cegah kekasihnya yang mengambil satu potongan lemon dan ia bawa masuk ke mulutnya, abaikan hatinya yang ingin mengomel karena sikap jorok Jake.

"mmhmm, kamu belum baik dalam memasak, but you're good at taking a fresh fruit, ya. Lemon nya sama sekali ga asem, i guess kamu measure the lemon and Honey in the right amount. Rasanya kontras, nggak saling bersaing. But next time, bring me lemon yang agak…lebih asem. Kamu tau kan, aku gampang haus kalau udah lari-lari karena latihan. It's help taking the waters on me."

"Jake."

"Masakan kamu Minggu lalu sebetulnya not bad, tapi bukan berarti hal yang baik. Nasinya udah agak dingin, aku nggak terlalu peduli sama nasi tapi—the veggie. Ada baiknya kalau kamu memang mau bawa sayuran yang ada kuahnya, masukin ke adah yang berbeda dan jangan langsung ditutup. Kalau kamu mau bikin sunny side up yang bener, jangan buka tutup penutupnya. Terus jangan buru-buru diangkat. Buat dagingnya oke, cuma masih terlalu alot dan masih kurang mateng. I guess you're still confused on how to take a right amount of spices ya? Nanti aku bantu tanyain bunda, biasanya beliau pakai sendok takar yang merek apa." Potongan lain dari lemon madu itu masuk ke mulutnya. "Apa lagi ya? Kayaknya udah."

"Jake."

"Jadi prince." Jemarinya yang masih bersih terulur untuk merapikan poni Sunghoon yang bertankan. "You did a good job for making me a lunch. Masak nggak gampang kan? Makanya trust the process, aku nggak akan bilang masakan mu nggak enak atau enak aja tanpa kasih saran. Tapi kenapa kemarin aku diam aja? Karena liat kamu secapek itu buat masakin aku, i think I should appreciate you first before taking on any complain about your food."

ah. Sunghoon benci menangis di ruang publik, tapi terserah, ia tak bisa menahan rasa haru mendengar apa yang diutarakan kekasihnya.

"My prince, next time kalau kamu butuh saran atau cuma butuh di apresiasi, you should tell me okai? Aku minta maaf kalau action yang aku lakuin Minggu lalu berdampak buruk buat kamu, but—" usapannya turun untuk membelai pipi merona Sunghoon. "Believe me, you always did a good job, my prince." Lalu, Jake abaikan seluruh eksistensi penghuni gymnasium. Sebab yang ia lakukan selanjutnya adalah membawa Sunghoon dalam sebuah ciuman lembut yang penuh perasaan. Seolah mengutarakan betapa cintanya ia pada kekasih pinguinnya ini.

"Hehehe, i love you."

--- end

Our Story [SUNGJAKE/JAKEHOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang