Jakehoon : their destiny

142 12 4
                                    

⚠️ sedikit 18+

- mantannya Jake : Jongseong
- mantannya Sunghoon : Heeseung
- yes, aku tim jayseung 😎

----- start

"mau mas?"

Peraturan pertama, jangan terima makanan atau minuman dari orang asing. Soalnya kita nggak tau apa yang ada di dalam makanan atau minuman tersebut. Bisa aja nih cup es teh manis yang mas mas ini sodorkan kepadanya itu dicampur obat-obatan aneh. Lalu Sunghoon besok terbangun di ruangan antah berantah, dengan keadaan tubuh yang total telanjang lalu di jual ke tante-tante nakal.

Tapi persetan dengan akal pikirnya, Sunghoon terlampau haus setelah menangis satu jam.

"Makasih."

"Habis nangis kenapa mas?"

"Putus"

"Oh sama, saya juga habis di putusin." Balasnya sambil mengeluarkan puntung rokok dari saku kemejanya. "Ngakunya uke, ternyata seme. Saya jadi kayak jeruk makan jeruk."

Dibalas anggukan oleh Sunghoon. "Ngakunya seme, padahal uke. Menyesal saya pernah desah-desah keenakan dibawah dia yang tititnya nggak seberapa itu."

Gelak tawa pria asing di sebelahnya mengalun kencang, cukup memalukan, untung saja teredam hujan. "Untung saya belum pernah lebih dari sekedar kecup kecup basah."

"Kok bisa nggak lebih."

"Keburu nggak nafsu." Dia mendesah kesal. "Bayangin mas, saya udah kecup kecup lehernya, dia ngedesah udah kayak banteng ngamuk. Mana lengan saya diremat kayak mau matahin kayu."

Kali ini yang mengayun adalah tawa Sunghoon yang ikut menyandarkan punggungnya ke dinding dibelakangnya. Tawa lembut yang sedikit serak itu mampu mengalihkan atensi pria asing disebelahnya yang seolah lupa eksistensi rokok Marlboro di tangannya. Matanya yang berwarna coklat terang itu menatap seksama figur wajah ayu pria asing yang tidak sengaja ia temui menangis di depan toko kosong di tengah hujan.

Ayu dan manis. Dari jauh ia hampir berpikir bahwa sosok Sunghoon adalah seorang wanita tomboi, makanya dia tanpa tendeng alih membelokkan motornya untuk menghampiri Sunghoon. Siapa yang tau ternyata yang ia hampiri adalah seorang pria manis dengan mata merah dan bibir tipis yang membengkak.

"Ngomong-ngomong mas, kita belum kenalan. Saya Sunghoon."

Diliriknya tangan pucat yang berhenti didepannya itu, dibalasnya pun secara hati-hati seolah-olah takut meremukkan tangan Sunghoon.

"Saya Jake, salam kenal mas."

"Salam kenal juga mas Jake."

"Saya tanya boleh ya? Tadi kenapa nangisnya disini?"

"Saya turun dari mobil mantan saya, terus kehujanan, neduh, ketemu mas Jake."

"Oh sama berati." Balas Jake. "saya juga tadi habis nganterin pacar saya, terus dia cerita kalau dia seme dan punya pacar, saya turunin di jalan. Di jemput dia sama pacarnya yang baru pakek BMW, kalah saya mas, modal saya cuma Vario."

"Ih, mantan pacar saya juga pakek BMW tauk. Bakal lucu banget kalau itu ternyata mantan pacar saya."

"Hahaha, nggak mungkin lah mas mantan pacarnya mas bawa BMW X5 warna hitam."

Sunghoon dibuat tergelak seolah itu adalah hal lucu di dunia yang pernah ia dengar. "Hahaha saya yakin yang punya mobil itu bukan cuma mantan saya sih, soalnya iya, BMW X5 warna hitam."

"Mas.."

"Mas.."

Sepertinya lucu juga takdir mempertemukan keduanya.

--- end

Our Story [SUNGJAKE/JAKEHOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang