9

1.6K 339 63
                                    

Sydney, Australia.
September, 2nd 2014.

Setelah menjauh dari Sam, aku memutuskan untuk kembali ke toko bunga milik bibi Keny dan berencana untuk pamit pulang. Aku ingin segera menjauh dan berusaha tak melihat wajah Sam lagi. He such a badass.

"I'm back." ujarku lemas berjalan ke arah Bibi Keny berdiri. Aku melihat matanya yang keheranan, mungkin tak melihat Sam di sekitarku. "Aku memutuskan untuk makan siang di apartemen saja Bi. Aku meninggalkan Sam di dekat taman kota."

Dengan spontan dapat ku melihat siratan mata Bibi Keny yang membulat, terkejut. Seperti orang yang dicabut nyawanya saat itu juga. "Wh-what are you doing, Cleo? Mengapa kau meninggalkannya?" Bibi Keny menatapku kaget benar-benar. Ayola, seorang Sam pasti akan baik-baik saja, lagi pula ia sudah terlalu besar.

"Bi, aku pamit pul-"

"Cleo-"

Terlihat Sam yang datang memotong pembicaraanku. Tanpa basa-basi aku pergi dari toko Bunga Bibi Keny karena ada laki-laki menyebalkan disana. "Aku duluan, sampai jumpa, Bi."

***

Sampai di apartemen, aku mendudukan diriku di sofa. Mencoba berpikir tentang ucapan Sam tadi,

"Lupakan soal Luke! Ia tak akan kembali padamu. Ucapannya hanya omong kosong. Lihat kedepan, Cleo."

"No, cley. Focus on Luke." aku berbicara sendiri. Mengapa kata-kata Sam juga ada benarnya? Tidak, tapi aku sangat yakin Luke tidak akan mengingkari janjinya. Aku sangat tahu seperti apa Luke itu.

Tak lama Nate datang. Ia habis pulang dari kampusnya. Hari ini ia ada jadwal kuliah. Tapi entahlah mengapa pulangnya lebih cepat dari biasanya.

"I'm home." Nate menaruh tasnya di meja ruang tv, lalu ikut duduk di sofa bersamaku. "Hey, kau sudah pulang?" aku menoleh ke arahnya dan menarik nafas panjang untuk bercerita kejadian hari ini. Memuakkan.

"Tadi, aku-"

Tok Tok!

Sial, siapa lagi itu yang datang. Sungguh sangat mengangguku yang sedang bercurah hati pada Nate.

Eh tapi jangan-jangan itu Sam?

"Hm, Nate. Pokoknya kalau itu Sam, tolong bilang aku sedang tidur, atau apapun yang membuatku tak bisa bertemu dengannya, okay?"

Nate mengerutkan dahinya. Aku tahu ia bingung dan pasti sehabis ini ia akan menyerbu beribu pertanyaan padaku. "It's alright, tapi kau harus jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi." aku benar. Haha.

Aku berjalan memasuki kamar untuk mengumpat dari yang siapa tahu itu Sam.

*

Sobat dari Cleo tersebut berjalan membukakan pintu dengan penasaran. Sesungguhnya siapa tamu di balik pintu apartemennya ini. Jika memang benarnya, Sam. Mengapa Cleo berusaha keras menghindarinya?

Nate membukakan pintu, lalu menatap seseorang yang ada di depan pintunya ini seksama. Rupanya bukan Sam.

Melainkan Luke Hemmings.

"Luke, what are you doing here?" Suara Nate hampir berbisik agar tak terdengar sampai kamar Cleo. "Cleo is here!"

Mata Luke membelalak. Ia bingung, tadi Bibi Keny bilang Cleo sedang ada di toko bunganya. Sekarang Nate bilang Cleo sedang ada di apartemen. "Bibi Ken bilang, Cley sedang ada di toko."

"Ya, itu tadi. Sekarang tidak." Luke mencoba memperhatikan susana di dalam apartemen kekasihnya itu. "I want to ask you something."

Luke menaikkan dagunya pertanda, apa. Tapi Nate malah menutup pintu tersebut terlebih dahulu membuat Luke berpikir untuk pergi dari sana karena kebetulan sang pujaan hatinya sedang berada di dalam, dan ia tak ingin bertemu untuk sementara waktu dulu.

*

Nate sangat kaget dan menutup pintunya secara spontan lalu menatapku seperti aku akan mencabut nyawanya-ya, aku merasa di luar bukan Sam jadi aku memutuskan untuk keluar kamar.

"Cleo? Kenapa kau keluar?" Tanyanya masih berdiri di depan pintu dan seperti menahan pintunya agar aku tidak keluar dari sini. "Sam ada di luar,"

"Kau serius itu Sam?"

"I-yap."

"Let me open the door!" aku mencoba menerobosnya namun Nate menahan sekuat tenaga. Pasti ada yang disembunyikan.

"Kau bilang, kau tidak mau bertemu dengannya."

"Sekarang aku berubah pikiran, jadi bisakah kau tidak menghalangiku?"

"Ia tak mencarimu nona manis."

"Lalu dia bilang apa?"

Wajahnya berubah menjadi bingung, ia sedang memikirkan sesuatu. Pasti ia sedang mencari alasan. Aku harus tahu orang dibalik pintu ini.

Aku mendorong Nate paksa dan akhirnya ia terjungkal ke lantai tetapi aku tak menggubris. Aku membuka pintu apartemen, dan

Tidak ada orang.

"Tidak ada or-astaga Nate, mengapa kau duduk di lantai?!" aku menariknya untuk berdiri, tetapi tatapan kesal masih terpampang di matanya. "Maaf, aku tadi-sangat-penasaran-aku-harus-ke kamar." aku pergi dari hadapannya setelah memastikan ia sudah baik-baik saja dan dalam keadaan semula.

***

Sydney, Australia.
September, 29th 2014.

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali karena sinar matahari telah memasuki kamarku melalu celah-celah di balik gordyn. Lalu, setelah memastikan mata sudah mampu terbuka lebar, aku menoleh ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah delapan pagi. Biasanya, Nate sudah berangkat kuliah.

Aku mengangkat tubuhku dengan tenaga-tenaga yang masih me-loading di pagi hari lalu bergegas keluar dari kamar. Kerongkonganku sangat kering jadi aku memutuskan untuk segera ke dapur dan meneguk segelas air putih.

Namun tatapanku menjurus kepada sepucuk surat diatas meja makan. Aku pikir itu dari Nate yang tidak sempat membangunkan ku saat akan berangkat ke kampus tadi.

"Morning, Cleo." Nate muncul dari arah kamarnya dengan wajah yang masih berantakan. Aku masih menatapnya dan berpikir, apakah aku berhalusinasi, "Cley?"

"Oh, Nate, kau tidak kuliah?" tanyaku sambil menaruh gelas diatas meja makan.

"Bolos. Aku terlambat hari ini, jadi kuputuskan untuk bolos saja." ucapnya enteng, aku memutar bola mataku dan berlalu ke arah ruang tv. "Cleo, ini surat untuk siap-what?"

"Ada apa?"

Nate berlari ke arahku girang, ia melempar surat tersebut dan aku segera membukanya. "Luke mengirim mu surat!"

Aku menggeleng pelan, antara terharu, dan tidak percaya, bahkan ada rasa kecewa. "Tidak mungkin." Nate menatapku cemas. Kini air mata berlinang di pipiku.

"Cleo?"

"Aku sudah menerima Sam beberapa hari yang lalu,"

Nate membeku.

***

A/N: update malem bolehkannn.

Ohiya, aku tekanin sekali lagi yaa, yang di cetak miring itu Author's pov, dan setiap chapter tolong perhatikan tempat-tempat dan tanggalnya yang dicetak tebal. Itu point banget, kalo engga kalian bakal bingung sama ceritanya, oke?

(Kalo kata readernya mah, udah update telat, malem-malem pula.)

Selamat Bulan Puasa!

find hemmings x luke h.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang