14

1.8K 344 154
                                    

Sydney, Australia.
December, 31st 2014

Ini hari terakhir aku untuk mencari keberadaannya. Berjuang dan berharap sepersekian bulan agar bisa bertemu dengannya kembali. Its been a long time, but i've got nothing. Semuanya terlalu sia-sia untuk diungkapkan. No longer these feeling for him, it's time to move. Semua menjadi jauh berbeda dan aku merasa musnah semua perasaanku terhadapnya. Dalam hitungan sekejap, itu semua dapat menghilang.

Ini terlebih-lebih dari kalian semua yang merasa si dia tidak peka, digantung, diberi harapan palsu, atau tidak dianggap.

Sedangkan pada diriku semua itu tergabung menjadi satu.

Akan ada saatnya titik jenuh itu muncul dan meruntuhkan semangat, bahkan membuat kita menyerah. Ada ataupun tak ada jalannya, itu selalu saja menghadang jika diri kita sendiri memang sudah tidak sanggup menjalaninya.

Nate pernah bilang aku dan Luke pasti akan bertemu. Tapi semakin hari kemungkinan itu mengecil bahkan tak ada tanda-tandanya. Ia kini jarang berkata seperti itu lagi.

Malam tahun baru kali ini aku belum punya rencana akan pergi kemana. Sedangkan Nate dan Sam bilang, mereka akan mengunjungi Botanic Garden. Aku sendiri tidak berminat karena tempat itu menyimpan memori menyebalkan di hidupku.

"Cleo, aku dan Sam berangkat dulu. Jika kau mau pergi, jangan lupa kunci pintu. Da-ah!"

Ucapan terakhir Nate pada pukul delapan belas lewat empat puluh tiga menit. Aku sekarang masih di depan televisi, dengan sejumlah sinetron humor yang muncul begitu saja dilayarnya saat aku menekan tombol merah.

Ini akan menjadi tahun yang paling menyebalkan seumur hidup. Setengah tahun ku habiskan untuk mencari keberadaan seseorang yang seharusnya terlalu mudah untuk ditemukan.

10.53 PM

Suara meriah petasan semakin menjadi. Tahun lalu, tentu aku tidak disini. Tidak berdiam diri di apartemen. Tidak menjadi seorang Cleo yang tertutup dan sering mengurung diri.

Ponselku bergetar, aku mengecek nama penelpon yang ternyata itu Nate.

"Nate?"

"KAU YAKIN TIDAK KELUAR APARTEMEN?"

"Ya, aku disini saja."

"SUARAMU TIDAK TERDENGAR, CLEO."

"YA, AKU DISINI SAJA."

"BAIKLAH, JIKA KAU BERUBAH PIKIRAN, DATANG SAJA KESINI."

"Terima kasih atas tawaran, tetapi aku tidak berminat."

"AYOLAH, KEMANA CLEO YANG DULU?"

"Tidak, Nate. Kali ini aku jaga apartemen saja."

Aku mematikan teleponnya dan menaruh kembali ponselku di meja. Lalu berpikir sejenak,

How about some coffee?

11.35 PM

Mataku nyaris tak bisa dipejamkan. Kopi yang merasuki tubuhku seperti mematikan syaraf-syaraf kantuk, dan mataku menjadi kembali segar. Aku kembali menyesap berbagai kopi di starbucks, tanpa mengingat kesehatanku yang pastinya akan memburuk jika kebiasaan ini terus berlanjut.

Daripada aku menghabiskan waktu menunggu pergantian tahun untuk duduk di sebuah kedai kopi, ada baiknya jika aku pergi ke Central Park. Taman di pusat kota yang seperti biasa acaranya adalah penerbangan lampion detik-detik pergantian tahun. Dua tahun yang lalu, tempat itu adalah kenanganku bersamanya. Kami sering menghabiskan waktu di sana. Aku terbayang, jika aku pergi ke sana, apakah ia juga berada di sana? Aku sendiri merasa sudah tidak ingin mencarinya, dan mood untuk bertemu dengannya sudah hilang.

find hemmings x luke h.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang