oneshoot or twoshoot (🔞)

Bantuan- Woohwan

cw// age gap

Jendral adalah sahabat kental Panji sejak SMP. Namun entah apa yang menghalangi, samapi kini usianya 38 tahun, Jendral masih belum juga memiliki pasangan. Panji tentu saja tidak mengikuti jejak sang sahabat, bahkan kini ia sudah memiliki dua anak, si sulung yang sudah 22 tahun dan si bungsu yang baru menginjak 20 tahun. Sebagimana sahabat, Jendral yang telah lama meninggalkan tanah air pun memutuskan bermain kerumah sang sahabat.

"udah lama banget lo gak main kesini, betah lo di aussie"

"ck, namanya juga pekerjaan. Gimana kabar lo sama kak Hara?"

"baik-baik aja kita mah, lo tuh kapan nikah sih jen, gue udah punya buntut loh, udah pada gede dan lo masih aja lajang"

"belum ketemu yang pas"

"ck jangan pemilih, jadi perjaka tua mampus lo"

"bacot panji"

Saat sedang asyik bercanda, suara langkah kaki menggema disusul suara teriakan si bungsu yang mengangetkan Panji dan Jendral.

"iyan pulang!.. daddy ga kerja?"

"libur sayang, lagian daddy yang punya kantor kok. Oh ya, sana salim dulu sama om jendral, inget gak kamu sama dia? Dulu kamu suka nempel loh, suka minta gendong juga"

"ihh apa sih, iyan gak inget. Oh iya, halo om.. aku Iyan"

"sudah besar kamu ya, kuliah jurusan apa?"

"seni rupa om hehee.. yaudah kalau gitu iyan pamit keatas ya semuanya"

"ganti baju sama mandi jangan lupa"

"iya daddy"

*******

"tanya apa?"

"jadi gini, kan om udah dewasa nih ya, pasti udah pengalamannya banyak nih. Aku mau minta pendapat om nih, tapi janji ya jawab dengan jujur"

"akan saya jawab kalau bisa"

Riyan yang menerima persetujuan pun menghadap pada om ganteng yang duduk di sampingnya, Jendral pun ikut bergerak membuat posisi mereka kini saling berhadapan. Tanpa di duga, Riyan mengangkat kausnya ke atas hingga memperlihatkan dada montok ditambah kulit seputih susu dengann putting mencuat membuat Jendral melebarkan matanya dan meneguk ludah melihat pemandangan itu.

"apa yang kamu lakukan iya?! Kamu ga malu? Cepat turunkan!"

"ish.. om kan udah janji, au tuh mau nanya sama om tau!"

"kalau mau tanya sesuatu kenapa harus buka baju?"

"orang aku mau nanya sama om nih, menurut om dada aku gede gak? Montok gak sih? Kalau di remes bisa gak ya kira-kira?"

"kamu ini nnaya pertanyaan apa sih? Sepertinya kamu ngantuk mending tidur saja sana"

"ish om udah janji, jawab dulu!"

"buat apa sih kamu tanya begitu?"

"ini penting, soalnya kata temen aku submissive kayak aku harus punya nenen yang montok, gede sama kenyal biar katanya kalau pacarku nanti mau nenen enak. Terus juga dia bilang kalau nenen aku kecil, aku gak terima! Menurut om gimana? Nenen aku gede kan ya? Kalau di remes sama di nenen pastie nak kan ya om?"

"ga tau, udah kamu tidur aja. Ayo saya antar ke kamar, turunin baju kamu."

"ga mau jawab dulu!"

******

Jendral semakin bergerak menggila menggenjot memek becek itu, membuat Riyan teratuk pegangan sofa tempatnya bersandar saing kasarnya pergerakan yang lebih tua. Kainya melingkar apik di pinggang Jendral, bahkan pinggulnya sedikit terangkat akibat genjotan jendral. Jari kaki Riyan menekuk tak kala kontol Jendral menghantam titik manisnya berulang kali dengan kuat, memeknya kembali bereaksi menjepit kontol itu lebih erat pertanda akan keluar lagi, begitupun Jendral yang kini kontolnya makin membesar membuat memek itu terlihat sesak karena ukuran kontol Jendral yang luar biasa.

"saya keluar sayang, tampung peju saya"

"ahh iyahh omm sinihh di dalem memek akuhh ahh"

JLEB CROT CROT CROT

Kontol itu menyembur memenuhi setiap rongga lubang itu dengan peju kental yang hangat. Perut Riyan terasa nyaman dan hangat karena hal itu, memeknya terasa sangat basah dan licin namun ia menyukainya. Riyan menggerakkan tubuhnya perlahan agar peju yang masih tertampung dalam kontol Jendral keluar semua memenuhinya. Jendral mengangkat pinggul itu keatas tak membiarkan setetes pun calon anaknya keluar.

a/n: akses full pakai lynk yaa, link ada di bio ^^ kali ini aku bawa woohwan nih, au lagi tergila-gila sama pasangan satu ini. ada 2769 words, semoga kalian suka