PROLOG

34 6 6
                                    

Bagi nya setiap hari sama saja, penuh dengan penderitaan.

Terlalu menderita sampai lupa bahagia itu seperti apa.

Tirtha Timira Pancarona sebut saja Tharana. Gadis di kuncir kuda itu mengeram kesal dengan air terbendung di pelupuk matanya.

Di jam pulang dia menemukan tas nya yang hilang sejak istirahat tadi, berada di dalam tong sampah.

Dia menghela nafas lelah dan mengambil tas merah muda pudarnya di tengah tengah bermacam sampah.

Hari hari selalu dia lalui seperti ini. Lama-lama muak.

Dia benci berada di sekolah, benci berada di rumah dan sangat benci hidupnya.

Suara gelak tawa terdengar dari samping, mata yang baru saja meloloskan air meliriknya.

"HAHAHAHA, ulu ulu gak usah sok sedih lo, makin burik tuh muka," cibir laki-laki berwajah kecil itu.

"Iya njir wajah lu tuh udah jelek makin jelek kalo nangis," ejek laki-laki yang lainnya.

Sungguh, rasanya sakit dan makin sakit ketika kalimat itu diucapkan oleh laki-laki.

"Saran gue nih mending tas lo buang aja emang udah gak layak pakai si," ucapnya.

"Bener tuh!"

Tharana hanya diam saja, energinya 0% sekarang.

"Cabut, lama lama disini takut nular punya jerawat membandel kek dia lagi hahaha," kelakar nya.

Capek meladeni dua orang yang terus menoreh luka di hatinya. Dan dia yakin seratus persen, kedua punggung yang berjalan menjauh itu pelakunya.

Dia jatuh terduduk, kakinya lemas harus lari dari lantai satu ke lantai empat dengan cepat untuk mencari barang yang hilang.

Menyusuri banyak koridor dan melewati puluhan anak tangga.

Dia selalu lemah.

Tidak bisa menahan air matanya, dengan sesugukkan ia menutup wajahnya yang berantakan.

Hiks..

Dia tidak minta untuk di hormati, dia hanya minta untuk di hargai.

Tolong, berhenti menyembunyikan tas nya setiap hari. Berhenti mengomentari wajah dan penampilannya.

Apakah itu sulit?

"Heh, lo kenapa?"

Deg

Tharana menurunkan tangan nya untuk memastikan suara deep itu milik dia.

Nayanika itu selalu mempesonanya. Boleh kah dirinya kurang ajar sekali saja?

Berharap laki-laki berlesung satu itu menjadi cahaya di hidupnya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ACNE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang