Chapter 21

1.6K 174 14
                                    

Hingga jam pulang sekolah tiba, Canny sama sekali tak menunjukan batang hidungnya di hadapan Rora.

Rora benar-benar dibuat stress seharian ini karena tingkah adiknya yang jelas sekali sengaja menghindar.

Ngambeknya ke Kak Hara tapi gue yang dibikin pusing. Begitulah sekiranya pemikiran Rora.

Rora sempat mendatangi kelas Canny tadi. Namun kata teman-teman Canny, adiknya itu bahkan tidak kembali lagi ke kelas setelah jam istirahat. Canny menghilang begitu saja, meninggalkan tasnya yang masih ada di dalam kelas.

Memang bukanlah hal baru mengingat kelakuan Canny yang cukup sering membolos sebelumnya.

Karena Canny tak ada di kelasnya, setelah mengambil tas sang adik, ia kemudian mencoba mencari Canny di lain tempat.

Tapi bahkan setelah hampir semua tempat sudah didatangi Rora, keberadaan adiknya masih belum ia temukan.

"Heran deh, punya adek satu adaaa aja tingkahnya. Untung adek gue cuma dia doang."

Karena sudah kehabisan akal dan merasa lelah juga, Rora memutuskan untuk mendatangi mobil jemputannya saja. Siapa tau juga kan Canny malah sudah menunggu dirinya di mobil.

Baru saja menginjakan kaki di area luar sekolah, terlihat mobil yang biasa menjemput dirinya dan Canny sudah terparkir rapi di dekat gerbang sekolah. Seorang pria dewasa dengan kacamata hitam nampak berdiri siaga di dekat mobil tersebut.

"Om Reval!"

Rora berlari menghampiri pria yang merupakan seorang bodyguard sekaligus sopir yang memang khusus ditugaskan Lucas untuk mengawasi dia dan adiknya.

Bukan cuma Rora dan Canny sebenarnya, gadis Bailey lainnya juga ada dalam pengawasan para bodyguard suruhan Lucas.

Ruka sebagai anak tertua memiliki seorang bodyguard untuk dirinya sendiri, sementara Pritha, Asa, Ayona dan Hara memiliki dua orang bodyguard yang bertugas mengawasi keempatnya sekaligus.

Namun perlu digaris bawahi, Lucas hanya menugaskan para bodyguard itu jika dirasa itu perlu. Jika tidak, Lucas akan membiarkan anak-anaknya bebas tanpa pengawasan, ia memberikan kepercayaan pada mereka masing-masing untuk menjaga diri sendiri.

Khusus untuk hari ini, karena tugas menjemput kedua bungsu tak bisa dilakukan Ruka akibat mendapat jadwal kelas siang, jadilah Reval yang melakukannya.

"Selamat siang Nona." Reval membungkuk hormat pada anak termuda kedua sang majikan.

Rora mendengus, sebenarnya ia tak terlalu menyukai sikap formal Reval. Namun sudah pernah diberi tahu beberapa kali, Reval tetap tak mau menghilangkan kebiasaan itu.

Katanya sih formalitas bawahan pada atasannya.

"Maaf sebelumnya Nona, kenapa Nona keluar paling terakhir? Saya hampir ingin menyusul Nona ke dalam." tanya Reval mengungkapkan keheranannya. Sejujurnya Reval sempat panik tadi, takut-takut terjadi sesuatu pada kedua nona mudanya.

"Om, adek udah di mobil ya?"

Menghiraukam pertanyaan Reval, Rora malah menanyakan hal lain yang mau tidak mau membuat Reval harus menelan kembali pertanyaanya.

Daddy's Girl ; BabyMonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang