2022 : a Band-aid

154 16 10
                                    

Tahun 2022


Untuk menjaga keamanan proses pendonoran organ di Indonesia, pemerintah telah membentuk Komite Transplantasi Nasional (KTN). Komite ini yang akan mengurus teknis pelaksanaan untuk mendonorkan organ. 

Melakukan verifikasi data si Pendonor dan si Penerima donor.
Menyusun prioritas berdasarkan tingkat kebutuhan.
Melakukan pemeriksaan apakah si Pendonor memiliki organ yang layak untuk didonorkan.
Memberi rekomendasi tenaga medis agar dapat dilakukan pemeriksaan apakah di antara si Pendonor dan si Penerima donor memiliki kecocokan hingga prosedur dapat dilakukan.
Dan yang paling terakhir, mengawasi jalannya proses transplantasi organ untuk memastikan Pendonor mendapatkan perlindungan kesehatan dan hak untuk pelayanan kesehatan pasca operasi.

Seluruh Negara memiliki Lembaga-nya masing-masing. Berdasarkan hukum, prosedur ini memiliki landasan undang-undang yang jelas. Namun untuk Indonesia, agama menjadi landasan paling atas dari segalanya.

Belum lagi ketambahan banyaknya kasus jual-beli organ saking banyaknya yang membutuhkan, namun sedikit sekali Pendonor yang mampu ataupun bersedia menutupi kebutuhan tersebut.

Pagi ini, Triase IGD cukup lengang.

Elang mengambil kesempatannya untuk membantu operasi tunggal Adhi yakni melakukan pencakokan Liver, setelah Pasien tersebut menunggu hampir 3 tahun lamanya hanya demi prosedur Legal walau rasanya uang tak akan menjadi sebuah hambatan jika memilih bergantung kepada yang Ilegal. Namun bayangkan jika pada akhirnya prosedur tersebut gagal di atas nama Lembaga tidak resmi, kemudian membuat Pasien dan keluarganya menghadapi system Negara, belum lagi nyawa manusia yang jelas-jelas sedang dipertaruhkan di sana.

Ini lah yang membuat Elang sedikit maju-mundur tentang gagasan Sammy.

"Jadi?" Adhi membuka obrolannya bersama Elang ketika mereka melepaskan gaun operasi dan membuangnya ke dalam sebuah bak sampah yang terletak pada salah satu sudut area kebersihan. Pagi tadi, ia mendengar sebuah kabar menggembirakan, langsung dari Sammy. Namun wajah Elang yang dihadapinya saat ini membuatnya tersadar bahwa kepuasan Sammy jelas bukan merupakan kabar baik yang Elang ingin telan.

"Jet dan Akemi setuju untuk memasukkan nama Jet ke dalam daftar Penerima donor." Elang menggelengkan kepalanya perlahan. Mengusir berbagai macam bayangan mengerikan, skenario terburuk, firasat jelek, apapun itu. Yang jelas, ia sedang mengingkari kodratnya sebagai seorang tenaga medis yang beberapa bulan lalu bahkan baru saja mendengar inovasi terbesar abad ini tentang rekan-rekannya yang berhasil mencangkokkan organ jantung babi ke dalam tubuh manusia di Amerika, walau akhirnya tetap mendapat kecaman dari sejumlah pihak.

Adhi tidak memiliki kalimat timpalan yang sesuai, yang pantas diberikannya demi Elang agar lebih tenang.

Elang merupakan teman sejawatnya sejak tahap awal pendidikan, dan semakin dekat saat mereka menempuh ujian sertifikasi, yang lalu membuatnya kenal cukup akrab dengan Jet dan Akemi. 

Hampir semua rekan di Liem Mataram saat ini pun begitu. Saling mengenal keluarga satu sama lain, karena bagaimanapun, mereka sedang menapaki tanah yang sama saat ini.

Sama-sama mengorbankan kehidupan pribadi demi menyelamatkan hidup banyak orang.

"Apa yang lo takutkan, Lang?" Pertanyaan Adhi bukan sebuah pertanyaan sok tahu atau sekedar penasaran. Ia yakin bahwa bukan keahlian Sammy yang tengah diperdebatkan oleh batin Elang saat ini.

Elang menghentikan gerakannya yang tengah membuka penutup kepala pemberian Jet setahun yang lalu.

Sebuah penutup kepala khusus yang dibuat Jet berdasarkan lukisan langitnya berwarna biru muda, semburat orange, dan putih menyerupai awan. 

The Disease Called Love - Koo Junhoe & Kim JiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang