Night Sky

288 27 2
                                    

Langit malam ini sedang cerah banyak bintang bertaburan diatas sana dengan udara yang tidak begitu dingin dimanfaatkan dengan baik oleh Gwen dan Sky menghabiskan waktu bersama di sofa balkon rumah mereka untuk sekedar mengobrol sambil menikmati secangkir kopi dengan satu sendok teh gula favorit Gwen dan segelas coklat hangat untuk Sky tentunya. Kebiasaan yang sering dilakukan oleh pasangan ibu dan anak itu.

" Kamu yakin mau ketemu mama kamu ? ". Tanya Gwen ragu sambil mengusap kepala Sky yang sedang tidur dipangkuannya , ia takut bertemu dengan Elle ibu kandung mereka hanya akan menambah luka untuk kedua anak kembarnya.

" jadi Kak Josh udah ngomong ke mama dan mama setuju ? ".

"Mama setuju , asal kamu baik - baik aja setelah ketemu Elle".

"Mama takut ? Aku sama Sea gak akan ninggalin mama , jadi mama gak perlu berpikir seperti itu dan aku janji akan baik - baik aja ". Tegas Sky membuat Gwen tersenyum lembut

"Mama percaya Sky , mama cuma takut Elle Gak mau menerima kalian , mama takut Elle bikin anak - anak baik mama kecewa dan merasakan sakit untuk kesekian kalinya dan itu gak boleh terjadi ". Ucap Gwen sendu

Sky sangat paham apa yang dirasakan oleh mamanya , Elle ibu kandungnya memang bukan orang yang pantas disebut sebagai seorang ibu , Elle adalah orang egois yang hanya memikirkan harta dan itu dibuktikan saat papanya meninggal , Elle pergi meninggalkannya dan Sea begitu saja setelah menguasai sebagian saham di perusahaan papanya , menurut Elle mengurus anak merepotkan mengingat dulu mereka dibesarkan oleh pengasuh dan jarang sekali bertemu dengan Elle, untung saja mereka dititipkan pada Gwen seorang manusia yang diberkati banyak kebaikan oleh Tuhan sehingga ia dan Sea tak pernah lagi merasa kekurangan kasih sayang.

Gwen seharusnya membenci mereka  karena secara tidak langsung mereka adalah bentuk nyata luka yang dihasilkan oleh perselingkuhan Drew dan Elle , Sky tidak tau lagi harus bersyukur dengan cara apalagi yang jelas ia menyayangi Gwen lebih dari apapun di dunia ini begitupun dengan Sea.

"Kalau itu terjadi , aku akan secepatnya lari kepelukan mama dan minta mama untuk ngobatin luka aku sama Sea seperti dulu , mama mau kan ? ". Sky tersenyum hangat menatap mata Gwen yang masih sibuk mengusap lembut kepalanya terasa hangat dan penuh kasih , ia sangat menyukainya.

"Tentu mama mau , anak nakal ! bisa - bisanya nanya gitu ke mama hmm ?" . Gwen mencubit hidung Sky gemas membuat Sky terkekeh lalu memiringkan tubuhnya dan memeluk erat  mamanya.

"Sampai kapanpun mama tetap akan menjadi tempat pulangnya Sky sama Sea , sebanyak apapun terimakasih yang aku ucapkan ke Tuhan gak akan cukup untuk membalas semua kebaikan dan kasih sayang yang mama berikan , asal mama tau rasa sayang aku untuk mama seluas langit yang gak ada batasnya".

"Kamu tau gak ? Kamu anak paling manis yang ada di dunia ini Sky , i love you more , more and more ". Jujur saja Gwen terharu mendengar ucapan Sky barusan , baginya Sky dan Sea bukan sebuah simbol penghianatan seperti kata orang - orang , baginya Sky dan Sea adalah berkat terindah yang pernah ia terima meski tak lahir dari rahimnya.

"Ngomong - ngomong aku beli teleskop baru buat hadiah ulang tahun mama ".

"Gak surprise banget , kok dibocorin sih ! ". Ucap Gwen kesal .

"Sorry ". Kekeh Sky

"Aku beli teleskop model terbaru jadi mama bisa lihat langit dan bintang favorit mama lebih jelas lagi".

"Mama sebenarnya gak perlu teleskop baru Karena langit sama bintang favorit mama ada disini ". Tangan Gwen beralih mengusap lembut pipi Sky yang masih tidur dipangkuannya , menatap Sky dengan penuh kasih sayang.

"Tapi mama butuh itu kalau aku pergi". Ucap Sky membuat jantung Gwen berdetak tak beraturan namun ia tetap mencoba tersenyum meskipun terasa getir.

"Katanya sejauh apapun kamu pergi , kamu pulangnya tetap ke mama kan ? Jadi sepertinya mama gak perlu khawatir , mama akan tetap bisa lihat langit favorit mama tanpa teleskop". Sky hanya mengangguk ia tau perkataannya barusan membuat mamanya sedih dan ia merutuki kebodohannya.


"Uhh.. capek banget ". Sea merebahkan tubuhnya pada lantai kamarnya daritadi ia sibuk menyiapkan baju dan beberapa kebutuhan untuk perjalanan mereka besok , satu koper kecil berisi perlengkapan miliknya , satu milik Sky dan satu koper lagi berisi camilan yang seharusnya bisa dibeli dalam perjalanan . Jangan lupakan satu kotak p3k berisi plester , obat merah dan  obat - obatan milik Sky yang sudah ia pastikan berulang kali agar tidak ada yang terlewat.

"Sea emang yang terbaik ! ". Ucap Sky yang baru saja masuk ke kamar Sea dan melihat semua barang bawaan mereka sudah rapi masuk dalam koper.

"Bisa aja  beban negara kalau ngomong , gak mau tau lo harus mijitin gue nanti , by the way makasih banyak Sea ". Sindir Sea sedangkan matanya melirik Sky.

"Iya deh , makasih banyak Sea , sini gue pijitin sekarang mumpung gue nganggur ". Sky menepuk kasur milik Sea namun langsung ditolak oleh Sea.

"No , gue gak mau sekarang Sky ! ". Ucap Sea membuat sky bingung.

"Mau lo sebenernya apa sih sea ? ". Kesal Sky namun tak dijawab oleh Sea justru Sea bangun dan berjalan menuju lemari. Lalu melemparkan baju berwarna baby pink ke arah Sky.

"Mau gue lo sekarang ganti baju , sebelum kita pergi lo harus nemenin gue nonton Barbie , gak ada protes mendingan lo siap - siap sekarang , Ed dateng 10 menit lagi ". Ucap Sea tak bisa dibantah membuat Sky mendengus kesal .

"Demi apapun Sea lo baik tapi lo menyebalkan !". Teriak Sky saat Sea meninggalkannya begitu saja.

"Lo seharusnya bisa lebih kasar dari itu saat marah sky". Sea menyembulkan kepalanya pada celah pintu kamar mandi .

"Lo brengsek Sea ! " .

"Nah , good job Sky". Sea tertawa puas sebelum benar - benar menutup pintu kamar mandinya dan segera bersiap - siap.
 

Blue Sky Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang