Jam menunjukkan pukul 07.00 pagi Sky, Sea dan James sudah berada dalam mobil setelah sarapan dan berpamitan pada Gwen dengan banyak drama dan air mata dari Gwen tentunya , padahal mereka hanya berencana pergi 1 Minggu.
" Jadi kalian udah siap ? ". Tanya Josh yang sudah berada dibelakang kemudi dengan Sky disebelahnya sementara Sea berada di kursi belakang.
" Siap ! ". Jawab Sky dan Sea antusias membuat Josh segera menginjak pedal gasnya , perlahan meninggalkan rumah mereka namun saat sudah dekat gerbang rumah Josh menghentikan mobilnya karena mereka melihat Ed berlari menuju mobil mereka dengan tas ransel dipundaknya kemudian langsung membuka pintu belakang dan masuk begitu saja.
"Sorry telat ! ". Ucap Ed yang sudah duduk nyaman disamping Sea.
"Siapa yang ngajakin lo? ". Selidik Sea dengan tatapan sinisnya .
"Inisiatif sih , takut lo membutuhkan gue nanti , lagian gue juga butuh liburan sebelum beneran jadi mahasiswa nanti". Jawab Ed dengan nafas yang masih terengah.
"Lo lari dari rumah ? Ngos - ngosan banget gue lihat ? ". Kali ini Sky yang bersuara sedangkan Ed langsung menunjukkan cengirannya.
"Enggak sih , dianter sopir sampai depan gerbang , jarak rumah kita 20 km kalau lo lupa dan gue gak sesehat itu ". Ucap Ed membuat ketiga orang yang didalam mobil itu memutar bola matanya malas , hanya berlari 10 m ternyata , mengecewakan.
"Lo salah nanya sama orang gila Sky ! ". Kesal Sea , Ed memang selalu bertingkah menyebalkan tapi Ed adalah orang paling baik dan perhatian yang Sea temui setelah Sky dan keluarganya kecuali Elle tentunya.
"Gue anggap ucapan lo sebagai ungkapan rasa sayang lo ke gue Sea , thanks ! ".
Ed merupakan sahabat mereka dari kecil , entah karena kebetulan atau takdir tapi yang pasti disengaja karena ibu mereka bersahabat dekat mungkin sebelum mendaftarkan sekolah mereka sudah saling membuat janji sehingga dari kecil hingga lulus SMA mereka selalu berada dalam satu kelas bahkan satu sekolah Sea sebenarnya muak tapi jika Ed tidak ada mungkin hidupnya akan terasa sepi oleh karena itu saat Ed mendaftar di kampus dan fakultas yang sama dengan dirinya , ia pasrah saja.
"Kak Josh , bisa jalan sekarang gak ? ". Ucap Sky yang sudah jengah mendengar keributan antara Sea dan Ed selalu seperti itu saat bertemu namun selalu saling membutuhkan satu sama lain , pada akhirnya ia memilih memasang earphone dan menyandarkan kepalanya nyaman pada kursi setelah Josh mulai melajukan mobilnya.
•
Setelah menghabiskan perjalanan kurang lebih 7 jam , sore tadi Josh dan adik - adiknya sudah berada di dataran tinggi Dieng katanya antara bulan mei dan September mereka bisa melihat milky way dengan mata telanjang disini , ya.. mereka sengaja mampir ke beberapa tempat sebelum benar - benar menuju Bali tempat Elle saat ini tinggal dan menjalankan bisnisnya bahkan Sky dan Sea sudah membuat daftar tempat yang ingin mereka kunjungi dan menyerahkannya pada Josh .Sekarang pukul 01.00 pagi , dalam dinginnya udara Dieng Sky dan Sea memilih terjaga , bersisian bersandar pada pagar balkon villa yang mereka sewa menatap langit penuh dengan bintang.
"Sea".
"Hmm".
"Lo pernah mikir gak sih kalau gue sekarang tambah jelek". Ucap Sky tiba - tiba membuat Sea mengalihkan pandangan dari langit ke arah Sky.
"Kata siapa , kembaran gue gak pernah jelek , Sky - nya gue selalu tampan siapa yang berani bilang lo jelek ? Biar gue bocorin paru - parunya ". Ucap Sea pura - pura kesal padahal ia sangat paham alasan Sky berkata seperti itu , rambut Sky dibalik beanie hat - nya yang makin menipis , wajahnya yang pucat, bibirnya yang kering serta cekungan bawah matanya yang sangat kentara membuat fisik Sky terlihat banyak berubah.
"Gue". Kekeh Sky
"Ckk.. lo inget Chloe temen gue yang sering kerumah , setiap ngeliat lo , dia selalu bilang lo ganteng Sky bahkan waktu lo baru bangun tidur , ileran dan belum mandi , dia buta kan Sky ?". Kali ini ucapan Sea membuat Sky tertawa ringan.
"Kalau gitu , gue emang ganteng Sea ". Mendengar ucapan Sky membuat Sea tersenyum manis lalu memeluk hangat Sky yang masih sibuk menatap langit yang terlihat terang dan indah malam ini dari samping dan menyandarkan kepalanya pada bahu Sky.
"Sky , lo harus tau langit akan selalu indah dan lo lihat disana " . Sea menunjuk kearah kumpulan bintang dihadapan mereka.
"bahkan saat gelap langit tetap terlihat indah begitu juga lo Sky ".
"Bahkan saat mendung juga ? ". Tanya Sky
"Hmm , langit tetap indah saat mendung , gue suka langit gelap , saat gue butuh ketenangan dan kesendirian , gue suka sepinya , gue suka sejuknya, gue suka sendunya bahkan hujan yang datang setelahnya Sky". Sea semakin memeluk erat Sky.
"Terimakasih Sea" . Sky tersenyum hangat lalu membalas pelukan Sea tak kalah erat namun tak berlangsung lama saat Sky mendengar Sea sedikit berteriak kesakitan saat ia tak sengaja menyentuh lengan Sea.
"Sea ? gara - gara gue ?".
"Apa sih , gue cuma gak sengaja nabrak pintu toilet tadi pagi Sky?". Jawab Sea namun tak membuat Sky percaya begitu saja. Pasti ia yang lagi - lagi tidak sadar melukai Sea saat ia sedang diserang sakit yang teramat dikepalanya dan membuat memar di beberapa bagian tubuh Sea karena cengkramannya yang terlalu kuat saat Sea memeluknya
"Lagi - lagi gue nyakitin lo lagi Sea".
"Maaf , lo sebaiknya menjauh waktu gue kesakitan Sea". Ucap sendu Sky mencoba melepaskan pelukannya namun ditahan oleh Sea.
"Enggak Sky , lo gak boleh ngomong gitu rasa sakit yang gue rasain gak sebanding sama yang lo rasain". Air mata Sea yang menggenang dari tadi sudah jatuh dan menjadi isakan saat ini.
"Gue gak bisa ngelakuin apa - apa waktu lo kesakitan Sky , gue cuma bisa meluk lo jadi please bagi sedikit sakit lo sama gue Sky ". Sea semakin menenggelamkan kepalanya pada dada Sky , Sea dengan semua rasa takutnya ditinggalkan oleh Sky.
"Maaf karena harus ngerasain sakit bareng gue Sea, terimakasih karena udah membersamai gue lahir ke dunia ini ". Sky mengusap kepala Sea lembut dengan air mata yang sudah mengalir seperti Sea.
"Lo cengeng Sky ! ". Sea memukul dada Sky saat ia sudah puas menangis.
"Lo lebih cengeng Sea ! ". Ucap Sky tak terima.
"Lo yang duluan Sky ! ".
"Lo yang mulai Sea ! ".
"Oke gue yang salah ! " . Final Ed yang sudah berdiri diambang pintu.
"Masuk , tidur gak lo berdua ! , berisik cuma orang gila yang ribut jam 02.00 pagi dan lo berdua ? ". Ed menjeda ucapannya dan menunjuk Sea dan Sky secara bergantian
"cengeng cuma gue yang keren by the way".
"Lo menyebalkan Ed ! ". Ucap Sky dan Sea bersamaan.
"Iya - iya gue tau , elaaah.. masuk gak ngerasa apa dari tadi ada yang ngliatin dari atas pohon". Ucap Ed santai lalu berlalu begitu saja membuat Sky dan Sea mendengus kesal sekaligus bergidik ngeri dan memutuskan masuk mengikuti Ed.
"Demi Tuhan , gue tonjok ya lo Ed ! " . Kesal Sea.
"Boleh , sambil tiduran dan peluk gue" . Saut Ed membuat Sea semakin kesal sedangkan Sky hanya pasrah saja dan memilih segera berbaring disamping Josh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sky
Short Storysedikit perjalanan Sky dan Sea dengan tawa dan tangisnya. kalau suka baca aja , thank you !